Brilio.net - Pasar adalah tempat yang selalu dikunjungi oleh masyarakat. Pasar juga tidak pernah mengenal status sosial, semua sama sebagai pedagang dan pembeli.

Pasar sendiri memiliki banyak definisi yang berbeda-beda. Tidak hanya itu, pasar pun terbagi atas beberapa jenis.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (18/03), berikut penjelasan pengertian pasar, fungsi dan jenisnya.

Pengertian pasar dari beberapa ahli.

Setiap orang pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Maka tidak heran jika kamu mempelajari pengertian pasar menurut para ahli, sebab mereka pun memiliki pengertian yang berbeda-beda. Di antaranya pendapat-pendapat para ahli di bawah ini.

1. Cyril Belshaw.

Cyril Belshaw mengartikan pasar dari perspektif kajian ilmu ekonomi, yang mengartikan pasar sebagai tempat atau proses intraksi antara penjual dan pembeli. Interaksi kedua belah pihak inilah yang nantinya akan melahirkan ketetapan harga pasar terhadap jumlah yang tersedia.

2. William J. Stanton.

Pendapat lain diungkapkan oleh William yang mendefinisikan bahwa pengertian pasar merupakan sekumpulan orang yang ingin memuaskan diri, baik dengan cara memiliki uang dan membelanjakannya sesuai dengan kemauan dan keinginannya.

3. Kotler dan Amstrong.

Pasar dari perspektif yang lain, pengertian pasar memiliki definisi sebagai seperangkat pembeli potensial dari jasa dan produk. Di mana pemasar melihat calon pembeli atau calon konsumen sebagai pasar.

4. Handri Ma’aruf.

Sementara menurut Handri Ma’aruf pasar memiliki tiga perspektif makna. Pertama sebagai tempat bertemu antara penjual dan pembeli. Kedua, pasar sebagai tempat untuk melakukan transaksi jual beli ataupun tawar menawar. Terakhir, pasar sebagai tempat berkumpul masyarakat yang memiliki kebutuhan dan menawarkan kebutuhan.

Dari beberapa pendapat di atas, maka pasar dapat disimpulkan sebagai tempat jual beli barang dan jasa. Apabila jumlah penjual ada banyak, maka pasar tersebut dapat dikatakan sebagai pusat perbelanjaan, mal, pasar tradisional, dan plaza.

Fungsi pasar.

<img style=

foto: pixabay.com

Kehadiran pasar tidak sekedar sebagai tempat jual beli barang dan jasa, tetapi juga memiliki banyak fungsi seperti halnya untuk bisnis. Berikut beberapa fungsinya.

1. Fungsi pasar.

Dikatakan memiliki fungsi pasar apabila pasar tersebut dapat dijadikan sebagai tempat melakukan transaksi konsumen dan produsen. Di mana keduanya sebagai unsur penting dalam mewadahi kebutuhan demand dan suplai.

2. Segi sosial budaya.

Sementara manfaat segi sosial budaya adalah tradisi yang berupa interaksi, baik itu interaksi antara konsumen dan penjual ataupun antar komunitas di sektor formal maupun non formal.

3. Segi arsitektur.

Ternyata pasar juga memiliki fungsi arsitektur loh. Dikatakan memiliki fungsi arsitektur karena pasar dibuat berdasarkan kekhasan daerahnya masing-masing. Contoh, pasar di kota Jogja akan beda bangunannya dengan pasar yang ada di Sulawesi ataupun di Kalimantan.

Dari tiga fungsi di atas, maka fungsi pasar tetaplah sebagai sarana untuk bertemunya masyarakat guna memenuhi kebutuhan manusia. Tentu kebutuhan manusia ada banyak hal yang tidak dapat disebutkan satu-satu yang sifatnya pun tidak terbatas.

Klasifikasi pasar.

Dilihat dari klasifikasinya, pasar dibagi menjadi dua macam, yaitu pasar tradisional dan pasar modern. 

1. Pasar tradisional.

Pasar tradisional sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli. Pertemuan keduanya akan menimbulkan transaksi jual beli barang ataupun jasa. Menariknya, di pasar tradisional, ada kebiasaan masyarakat untuk menawar dagangan mereka.

A. Pengertian pasar tradisional.

<img style=

foto: pixabay.com

Pasar tradisional salah satu pasar yang menawarkan banyak sekali makanan khas daerahnya masing-masing, menjual makanan pokok, hingga menjual pakaian ataupun sayur mayur. Sebenarnya di pasar tradisional ada banyak dan lengkap barang yang ditawarkan. Hanya saja, setiap pasar memiliki karakternya sendiri-sendiri.

Ada pasar trasional yang ramai penjual dan pembeli setiap pasaran tertentu. Misal di Yogyakarta ada Pasar Pon dan Pasar Wage. Maka pasar tersebut akan ramai di pasaran Pon saja, di luar pasaran Pon maka terasa lebih sepi.

Ada juga tipe pasar tradisional yang hanya buka di pagi hari saja. Ketika siang menjelang sore, maka akan tutup. Keunikan pasar tradisional lain, ada juga yang buka ketika sore hari atau malam hari.

B. Fungsi pasar tradisional.

<img style=

foto: pixabay.com

Pasar tradisional salah satu pencetus awal lahirnya pasar modern. Pasar tradisional tidak hanya memudahkan pihak masyarakat lokal, tetapi masyarakat mancanegara yang penasaran dengan kekhasan pasar tiap daerah. Berikut fungsi dari pasar tradisional.

- Sebagai sarana mengembangkan perekonomian rakyat itu sendiri.

- Sebagai retribusi daerah.

- Sebagai tempat untuk pertukaran atau distribusi barang.

- Perputaran uang daerah.

- Memberikan peluang mencari nafkah agar tidak menjadi pengangguran yang tidak memiliki pemasukan.

C. Ciri pasar tradisional.

Dari beberapa fungsi pasar di atas, sebenarnya pasar tradisional memiliki ciri spesifik sebagai berikut.

- Pasar tradisional dikelola oleh pemerintah daerah.

- Jual beli boleh melakukan tawar menawar harga.

- Barang yang dijual beragam dan dijual di tempat yang sama.

- Barang yang diperjualbelikan mayoritas hasil lokal dan hasil pertanian lokal.

2. Pasar modern.

Pada dasarnya pasar modern sama seperti pasar tradisional. Pasar tradisional hadir dengan tampilan yang apa adanya dan sederhana, bahkan tidak ada outlet atau semacamnya. Mereka hanya menggelar tikar dan meletakan dagangannya. Berbeda dengan pasar modern yang umumnya setiap penjual outlet.

Dari segi pembelian barang, pasar modern tidak mengenal tawar menawar. Umumnya mereka akan memberikan label harga tertentu. Jika pas dengan harga tersebut maka kamu boleh langsung ambil dan bayar. Jika tidak cocok dengan harga tersebut, maka tidak perlu beli.

Dari segi pembayarannya pun sudah mengandalkan teknologi. Misalnya, saat membeli barang, kamu harus ke kasir. Di kasir ada barcode yang akan dicek oleh kasir. Kelebihan pasar modern yaitu pembeli lebih mandiri meskipun juga ada pramuniaganya.

Terkait dengan barang yang diperjualbelikan, pasar modern sebenarnya sama seperti pasar tradisional yang menjual banyak keperluan dan kelengkapan. Nah, pasar yang termasuk pasar modern yaitu minimarket, supermarket, dan hypermarket.

Itulah dua klasifikasi pasar yang paling umum dan paling banyak ditemui. Bahkan kamu pun bisa menjadi bagian dari kedua pasar tersebut.

Jenis pasar berdasarkan struktur organisasi.

Jenis pasar berdasarkan struktur organisasinya ada tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.

1. Pasar persaingan sempurna.

Jenis pasar berdasarkan struktur organisasi yang pertama adalah persaingan sempurna. Pasar jenis ini memiliki banyak penjual dan pembeli, mereka pun sadar dengan kondisi pasar itu sendiri.

2. Pasar persaingan monopolistik.

Selain persaingan sempurna, ada juga pasar persaingan monopolistik. Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang berisi banyak penjual berbagai jenis barang.

Contoh pasar persaingan monopolistik sebenarnya sudah sering kamu temukan dalam keseharian. Misalnya jasa salon, toko obat, atau toko kelontong pun termasuk dalam pasar persaingan monopolistic.

3. Pasar persaingan tidak sempurna.

Jenis pasar yang terakhir adalah pasar persaingan tidak sempurna. Sesuai dengan namanya, jenis pasar satu ini penjualnya sedikit padahal pembelinya banyak. Di dalam pasar persaingan tidak sempurna penjual ternyata dapat menentukan harga barangnya sendiri. Tentu saja jenis dan bentuknya pun berbeda-beda.

Di dalam persaingan tidak sempurna memiliki dua bentuk pasar yang meliputi sebagai berikut.

A. Pasar monopoli.

Pengertian pasar monopoli adalah pasar yang terjadi akibat terjadi penawaran terhadap barang yang sudah dikuasai oleh salah satu penjual tertentu. Sehingga orang lain tidak memiliki peluang menguasai barang tersebut. Berikut adalah ciri, kelemahan dan kelebihannya.

Ciri–ciri pasar monopoli.

- Hanya ada satu penjual yang berhak menentukan harga pasar.

- Penjual yang lain tidak dapat menyaingi.

- Karena aturan undang-undang dan arena proses melibatkan hak paten, maka pedagang yang lainnya pun juga tidak dapat masuk.

- Barang yang ditawarkan tidak banyak macamnya.

- Penentuan harga tidak mengikutcampurkan pemerintah.

Kelebihan pasar monopoli.

- Keuntungan yang akan diperoleh lebih tinggi.

- Produk-produk yang memiliki tingkat kemanfaatan tinggi mayoritas akan dikelola oleh pemerintah.

Kelemahan pasar monopoli.

- Pembeli tidak ada pilihan lain, jadi harus membeli produk tersebut.

- Keuntungan hanya dirasakan oleh perusahaan saja.

- Terjadinya eksploitasi pembeli.

Itulah ciri-ciri, kelemahan, dan kelebihan dari pasar monopoli. Itu sebabnya pasar-pasar monopoli di era sekarang pasalnya dibatasi. Realitanya, masih ada juga pasar yang memonopoli. Buat kamu yang masih bingung contoh pasar monopoli yaitu seperti PT Pertamina (persero) dan PT KAI.

B. Pasar oligopoli.

Berbeda dengan pasar oligopoli. Di pasar ini hanya ada beberapa penjual saja, dalam artian sedikit yang menjual produk tertentu dan ceruknya pun kecil. Dari segi jumlah permintaan atau pembelinya pun juga terbilang kecil.

Contohnya adalah perusahaan yang menjual mobil, sepeda motor, industri telekomunikasi, dan perusahaan rokok. Di mana mereka ada tetapi jumlahnya tidak banyak, dan konsumen yang beli pun terbilang tersegmen. Berikut ciri-ciri, kelemahan, dan kelebihan oligopoli.

Ciri-ciri pasar oligopoli.

- Penjualnya sedikit.

- Harga jual yang ditentukan penjual akan memengaruhi penjualan lainnya.

- Produk yang diperjualbelikan terstandarisasi.

- Peluang terbuka bagi yang ingin masuk di pasar ini.

- Memiliki kekuatan marketing yang besar untuk menunjang penjualan produk.

Kelebihan pasar oligopoli.

- Corak yang ditawarkan beragam.

- Efisien dalam memanfaatkan sumber daya.

- Mendorong pengembangan inovasi dan kemutakhiran teknologi.

Kelamahan pasar oligopoli.

- Persaingan harga lebih ketat.

- Banyak persaingan dan kendala jika ingin masuk ke pasar oligopoli.

- Mengeluarkan banyak modal dan tenaga untuk memulai pasar oligopoli.

Selain perbedaan antara pasar oligopoli dan pasar monopoli, masih ada ulasan lain yang penting kamu tahu, yaitu tentang sifat pasar.

Sifat pasar.

<img style=

foto: pixabay.com

Tahukah kamu ternyata jika kamu mendalami ilmu pasar, ada banyak hal yang mungkin belum kamu ketahui, salah satunya adalah sifat pasar. Jika ditinjau dari klasifikasinya, sifat pasar dibagi menjadi pasar kelas satu, kelas dua, hingga kelas lima. Tentu saja setiap kelas memiliki batasannya masing-masing.

1. Pasar kelas satu.

Pasar kelas satu adalah pasar yang dari segi komponen bangunannya sudah baik, lengkap, dan memadai. Dari segi sistem arus barang yang masuk dan keluar pun juga sudah baik. Termasuk masalah sistem arus pelayanan perdagangan tingkat regional.

2. Pasar kelas dua.

Dilihat dari segi bangunan, pasar kelas dua juga sudah baik. Sementara untuk sistem arus barang yang keluar dan masuk pun cukup banyak, tingkatnya adalah kota. Contoh pasar kelas dua adalah Pasar Beringharjo di Yogyakarta.

3. Pasar kelas tiga.

Pasar kelas tiga dari segi bangunan juga sudah punya. Hanya saja sistem arus barang dan orang yang masuk maupun keluar tingkat wilayah bagian kota saja.

4. Pasar kelas empat.

Pasar kelas empat pun sudah punya komponen bangunan. Hanya saja dari segi sistem arus barang dan pembeli yang datang hanya melayani pada tingkat lingkungan terkait saja.

5. Pasar kelas lima.

Terakhir adalah pasar kelas lima yang hanya fokus melayani konsumen dalam lingkup lebih kecil, yaitu tingkat perdagangan blok saja.

Itulah lima sifat pasar yang mungkin kurang begitu diperhatikan. Padahal dalam realitanya kamu mungkin sering mengunjungi semua sifat pasar tersebut. Apalagi pasar kelas lima, pasar yang lebih sering didatangi karena paling dekat dengan rumah.