Brilio.net - Sholat merupakan ibadah wajib yang harus senantiasa didirikan oleh umat Islam. Dengan sholat, Allah SWT akan menjamin rahmat dan hidayah-Nya serta pahala yang tak terputus.

Akan tetapi, terkadang seorang Muslim melupakan sesuatu saat melakukan sholat, semisal lupa jumlah rakaat sehingga kurang atau berlebihan.

Dilakukan brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (5/4) berikut penjelasan mengenai sujud sahwi menurut syariat Islam.

Hal tersebut wajar terjadi karena manusia tidak sempurna dan khilaf, yang terpenting adalah menyadari atas kekhilafan tersebut.

 

 

Pengertian Sujud Sahwi

sujud  © pixabay.com

foto: pixabay.com

Allah SWT telah memberikan nikmat bagi umat Islam dengan mengutus rasul bagi hamba-Nya sehingga membuka kemungkinan untuk meniru beliau dalam setiap aspek kehidupan.

Termasuk dalam kekhilafan beliau pada saat melakukan sholat sehingga umat-Nya dapat meniru apa yang dilakukan beliau ketika lupa dalam sholat.

Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW lupa rakaat pada saat mendirikan sholat. Setelah sholat selesai, beliau mendapat pertanyaan para sahabat, 'apakah ada perubahan jumlah rakaat sholat?'

Nabi Muhammad SAW menjawab, 'Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah saya. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat sholat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan sholatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi'. (HR. Bukhari & Muslim).

Kata 'sahwi' dapat diartikan sebagai 'lupa', disebut sujud sahwi dikarenakan sujud ini dilakukan ketika lupa dalam sholat.

Dengan itulah, sujud sahwi disyariatkan untuk menutup atau mengganti kelupaan yang terjadi di saat mendirikan sholat.

Alasan melakukan Sujud Sahwi

sujud  © pixabay.com

foto: pixabay.com

1. Berlebih dalam Rakaat sholat

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, seringkali manusia ragu dengan jumlah sholat yang sudah dikerjakan. Begitu pula ketika ia sadar bahwa ia sudah kelebihan rakaat sholat.

Terdapat hadis Nabi SAW yang menjelaskan hal ini, yaitu:

Ibnu Mas'ud meriwayatkan: Rasulullah SAW pernah melakukan sholat zuhur bersama para sahabat sebanyak lima rakaat.

Para sahabat bertanya: "Apakah engkau telah menambah rakaat dalam sholat ini? Baginda menjawab: 'Apa maksud kalian?'

Para sahabat menjawab, 'Engkau telah sholat lima rakaat' Lalu Rasulullah memperbaiki duduk beliau (duduk iftirasy pada tahiyyat akhir) sambil menghadap kiblat, kemudian melakuan sujud sebanyak dua kali, kemudian beliau pun mengucap salam." (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Salam Sebelum Sempurna Rakaat sholat

Terdapat pada hadis Nabi SAW:

Dari Abu Hurairah ra: Rasulullah SAW pernah melakukan sholat dzuhur atau ashar, kemudian beliau salam setelah selesai rakaat kedua, lalu beliau bergegas keluar melalui salah satu pintu masjid.

Karena heran, para sahabat bertanya, 'Nabi telah memendekkan sholat?' sejenak kemudian Nabi SAW datang, lalu bersandar di satu di antara tiang seolah-olah sedang dilanda marah. Lalu, salah seorang dari mereka (Dzul-Yadain) menghampiri beliau dan bertanya:

"Wahai Rasulullah, apakah engkau telah lupa atau sholat ini sengaja engkau qashar. Jawab baginda: Tidak, saya tidak lupa, dan saya tidak memendekkannya. Lelaki itu berkata lagi, 'Benar wahai Rasulullah, sebenarnya engkau telah lupa."

Rasulullah bertanya kepada yang lainnya: "Benarkah yang diucapkannya?" Mereka menjawab, "Benar ya Rasulallah". Rasulullah pun bangun dan menyempurnakan yang tertinggal dari sholatnya. Setelah memberi salam, beliau sujud sebanyak dua kali, kemudian melakukan salam sekali lagi. (HR Bukhari dan Muslim)

3. Lupa Membaca Tasyahud Pertama/Awal

Kondisi ini seringkali terjadi kecuali pada sholat subuh. Anda mungkin pernah mengalaminya. Biasanya kelupaan membaca tasyahud pertama diiringi kelupaan jumlah rakaat sholat yang telah dikerjakan.

Terdapat hadis Nabi SAW yang menjelaskan tentang ini, yaitu:

Abdullah Ibnu Buhainah menceritakan: "Sesungguhnya Rasulullah melakukan sholat zuhur bersama para sahabat dan beliau tidak duduk membaca tasyahhud selepas dua rakaat pertama. Para sahabat mengikuti di belakangnya sampai akhir sholat."

Masing-masing menunggu beliau melakukan salam (mengakhiri sholat). Namun, baginda melakukan takbir dalam keadaan demikian (iftirasy) lalu melakukan sujud sebanyak dua kali sebelum memberi salam. Setelah itu beliau melakukan salam. (HR Bukhari dan Muslim)

Tata Cara Sujud Sahwi

sujud  © pixabay.com

foto: pixabay.com

Pertama, cara sujud sahwi sama seperti sujud dalam sholat pada umumnya.

Kedua, sujud sahwi dilakukan dua kali, dipisah dengan duduk sejenak.

Ketiga, disyariatkan untuk membaca takbir setiap kali turun sujud atau bangkit dari sujud.

Sujud sahwi bisa dilakukan sebelum maupun sesudah salam, tergantung dari kasus lupa yang terjadi dalam sholat Anda. Akan tetapi, lebih baik jika sujud sahwi ini dilakukan dengan mengikuti cara yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Intinya, jika sholat Anda perlu ditambal karena ada kekurangan, hendaklah sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Kalau sholat Anda sudah pas atau berlebih, hendak melakukan sujud sahwi yang dilakukan sesudah salam, dengan tujuan untuk menghinakan setan. Berikut perinciannya:

1. Sujud sahwi sebelum salam, dilakukan untuk kejadian:

- Meninggalkan tasyahud awal. Semakna dengan itu adalah semua kasus meninggalkan wajib sholat karena lupa.

- Ragu jumlah rakaat sholat dan tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.

2. Sujud sahwi setelah salam, dilakukan untuk kejadian:

- Penambahan jumlah rakaat sholat.

- Penambahan gerakan dalam sholat.

- Ragu dan bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Para ulama sepakat, untuk melakukan sujud sahwi di posisi yang benar, di antara sebelum dan sesudah dalam, sifatnya anjuran. Hal ini berarti jika terjadi salah posisi saat sujud sahwi, sholat tetap sah. Demikian dengan keterangan oleh al-Khithabi.