Brilio.net - Seni mural adalah salah satu seni menggambar yang menggunakan dinding sebagai medianya. Mural dikenal sebagai seni visual jalanan atau street art, yaitu seni dua dimensi yang dibuat dan ditampilkan pada ruang publik dan menjadi media komunikasi antara seniman dan khalayak umum. Selain itu, mural juga berfungsi sebagai alternatif untuk penyampaian nilai-nilai estetis dan etis.

Keberadaan mural di ruang publik juga berfungsi sebagai media penyampaian aspirasi, fungsi estetik, ekonomi, dan pendidikan. Seni mural dapat memberikan aspek keindahan bagi masyarakat dengan konsepsi penciptaan artistiknya terhadap kebutuhan masyarakat dan bukan keinginan masyarakat.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai karya seni mural, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Jumat (24/6).

 

 

seni mural dan sejarahnya © berbagai sumber foto: Unsplash/Nathan Dumlao

Mural berasal dari bahasa Latin "murus" yang memiliki arti dinding. Dalam pengertian kontemporer, mural berarti lukisan berukuran besar yang dibuat pada dinding interior maupun eksterior, langit-langit, atau bidang datar lainnya.

Menurut seorang ahli bernama Susanto, mural adalah lukisan besar yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektur, baik dari segi desain maupun usia, perawatan, dan segi kenyamanan pengamatan ruangan. Mural juga menjadi salah satu karya seni yang berhubungan dengan masyarakat secara langsung.

Pendapat lain mengatakan bahwa seni mural adalah seni yang fungsional terhadap masyarakat, karena bangunan tua dapat diubah sebagai taman bermain dan taman bermain dapat ditambahkan fungsinya sebagai bagian dari sarana edukasi sosial.

Selain dipandang sebagai salah satu karya seni yang memiliki nilai estetika, mural juga menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan atau informasi. Mural dapat digunakan masyarakat sebagai media untuk menyalurkan aspirasi karena melalui seni mural, sosialisasi yang dilakukan diharapkan akan lebih komunikatif untuk masuk ke ruang publik.

Sejarah seni mural

seni mural dan sejarahnya © berbagai sumber foto: Unsplash/Tom Podmore

Dalam masa prasejarah, manusia sudah melakukan aktivitas penciptaan sejenis mural dengan melukis dinding-dinding gua menggunakan pewarnaan dari bahan alami yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Mural tersebut menggambarkan ritual kepercayaan berupa gambar binatang yang terkena tombak yang menjadi harapan untuk mendapatkan banyak hasil buruan.

Selain itu, terdapat sejumlah gambar prasejarah pada dinding gua di Altamira, Spanyol, dan Prancis yang melukiskan aksi berburu, meramu, dan aktivitas religius yang disebut sebagai bentuk mural generasi pertama.

Di negara-negara konflik seperti Irlandia Utara, mural sangat mudah ditemui pada dinding kota. tercatat sekitar 2000 mural yang dihasilkan dari sejak 1970 hingga saat ini. Irlandia menjadi negara yang sangat produktif dalam menghasilkan mural dengan propaganda politik menjadi tema sentralnya.

Dilansir dari International Conference on Art, Design, Education, and Cultural Studies, terdapat lukisan mural yang terkenal yaitu Guernica atau Guernica y Luno karya Pablo Picasso yang dibuat ketika terjadinya perang sipil di Spanyol pada 1937. Mural ini dibuat dalam rangka memperingati pengeboman tentara Jerman di sebuah desa kecil.

Di Indonesia sendiri sejarah mural dapat dilihat pada zaman nirleka seperti yang terdapat di Leang Petta Kere Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, diperkirakan telah dibuat sejak 40.000 tahun. Mural tersebut berfungsi sebagai media penyebaran informasi lintas generasi.

Selain di Sulawesi Selatan, ketika perang untuk meraih kemerdekaan banyak para pahlawan dan masyarakat yang menggunakan media mural untuk memberikan rasa semangat dalam meraih kemerdekaan. Mural tersebut umumnya berupa tulisan penyemangat seperti "Boeng Ajoe Boeng" dan "Merdeka ataoe Mati".

Kompleksitas mural kemudian mengikuti kompleksitas zaman dan tidak hanya berperan sebagai penanda, melainkan menjadi alat komunikasi visual. Dalam perkembangannya seni mural digunakan sebagai media untuk menyampaikan sebuah pesan. Dengan adanya mural, seseorang dapat menuangkan ekspresinya untuk menyampaikan pesan kepada seluruh kalangan masyarakat ataupun pemerintah dalam bentuk visual atau gambar.

seni mural dan sejarahnya © berbagai sumber foto: Unsplash/Mike Von

Secara luas, karya seni memiliki tiga jenis fungsi yaitu fungsi personal, fungsi sosial, dan fungsi fisik. Fungsi personal sebagai instrumen fungsi personal yaitu seni semata-mata tidak dibatasi untuk dirinya sendiri.

Fungsi sosial, karya seni selalu memiliki keterkaitan dengan masyarakat karena karya seni diciptakan untuk penghayat. Sedangkan fungsi fisik yang dimaksud adalah kreasi yang secara fisik dapat digunakan untuk kebutuhan praktis sehari-hari.

Mural juga dapat dimanfaatkan perusahaan sebagai media beriklan. Melalui pesan yang ditampilkan di dalam lukisan dinding di ruang publik, masyarakat diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai sebuah produk. Iklan menggunakan media mural biasanya dilakukan untuk membentuk permintaan pertama atau untuk membujuk masyarakat agar membandingkan keunggulan produk tersebut dengan produk lainnya.

Berdasarkan uraian mengenai fungsi karya seni secara umum, dapat disimpulkan bahwa seni mural memiliki fungsi dalam berbagai aspek yang mencakup fungsi politik, sosial budaya, estetika, ekonomi, dan pendidikan.

Sumber: Heri. 2016. Jurnal Seni Desain Dan Budaya Volume 1 Nomor 1: Seni Mural Sebagai Unsur Politik Dalam Kehidupan Sosial. Palembang: Universitas Indo Global Mandiri.