Brilio.net - Jenjang pendidikan memang memiliki 'satuan ukuran' gelar sendiri-sendiri. Sebut saja gelar sarjana untuk yang berhasil menamatkan pendidikan strata 1 (S1), gelar master untuk yang berhasil menamatkan pendidikan strata 2 (S2), dan gelar doktor untuk yang berhasil menamatkan pendidikan strata 3 (S3).

Nah, beberapa hari yang lalu, politikus Fahri Hamzah menulis status di Twitter tentang gelar Anies Baswedan, yang sepertinya salah penafsiran, sehingga kemudian dikomentari banyak netizen. Dalam cuitannya di akun Twitter @Fahrihamzah, Fahri Hamzah mengungkapkan jika Anies Baswedan paham ilmu filsafat.

"Saya lebih percaya bisa menitipkan umat agama kepada @aniesbaswedan yang belajar filsafat daripada yang belajar bangunan," tulis Fahri Hamzah dikutip brilio.net, Selasa (18/4).

Beda Profesor Doktor PhD  © 2017 brilio.net

Sontak hal tersebut kemudian ramai di jagat Twitter, hingga membuat Pengurus Cabang Istimewa NU di Australia dan Selandia Baru, Nadirsyah Hosen ikut berkomentar dalam akunnya @na_dirs. Dosen di Monash University Faculty of Law ini meluruskan pendapat Fahri Hamzah.

"Bro, Anies itu Doctor of Philosophy (Ph.D) tapi bukan dalam ilmu Filsafat. Fahri Hamzah mengira PhD itu doktor filsafat karena ada kata Philosophy?" terangnya.

Lantas, apa sih perbedaan profesor, doktor dan PhD itu?

Seperti dilansir brilio.net dari quora.com, Selasa (18/4), profesor adalah guru senior, dosen dan atau peneliti (biasanya sudah bergelar akademik Doktor) yang biasanya dipekerjakan oleh lembaga-lembaga atau institusi pendidikan perguruan tinggi atau universitas. Gelar profesor ini merupakan jabatan fungsional, bukan gelar akademik.

Sementara itu, gelar doktor adalah gelar akademik tertinggi yang dapat diberikan kepada seseorang yang menempuh pendidikan yang diperoleh dari perguruan tinggi. Doktor merupakan jenjang pendidikan strata 3 atau biasa disingkat S3. Seseorang umumnya harus menempuh perkuliahan dan di akhir perkuliahan tersebut harus melakukan penelitian untuk menyusun disertasi agar mendapatkan gelar ini.

Sedangkan PhD atau kepanjangan dari Doctor of Philosophy merupakan gelar akademik tertinggi pada banyak bidang keilmuan. Istilah philosophy pada gelar akademik ini tidak bermakna doktor di bidang keilmuan filsafat, melainkan sebagai gelar penghormatan dalam tingkat kebijaksanaan (dari kata philosophia yang artinya love of wisdom) pada suatu bidang keilmuan selain bidang teologi, hukum dan medis. Gelar PhD yang diterapkan di berbagai negara setara dengan gelar doktor di Indonesia.

Sekarang jadi tahu bedanya kan?