Lebih dari sebulan setelah pengumuman lelang tas Hermes Birkin pertama, aksesori bersejarah ini berhasil memecahkan rekor yang sebelumnya ada. Menurut laporan dari cbc.ca pada Jumat (11/7/2025), penawaran untuk tas ini dimulai dari 1 juta euro dan dengan cepat melambung hingga mencapai angka yang mencengangkan.

Dengan harga akhir mencapai 8,6 juta euro (sekitar Rp163 miliar), tas yang dirancang khusus untuk mendiang aktris dan penyanyi asal Inggris, Jane Birkin, ini menjadi tas termahal yang pernah terjual dalam lelang, seperti yang dilaporkan oleh BBC. Angka ini jelas memecahkan rekor sebelumnya untuk sebuah tas tangan, menurut informasi dari Sotheby's.

Sebelum ini, pada November 2023, Hermes White Himalaya Niloticus Crocodile Diamond Retourne Kelly 28 terjual seharga 513.040 dolar AS (sekitar Rp8,3 miliar). Dengan sejarah yang lebih panjang dan orisinalitas yang jelas, tidak heran jika nilai tas Birkin pertama ini jauh lebih tinggi.

Hermes secara eksklusif menciptakan tas Birkin untuk Jane Birkin pada tahun 1984, dengan merek J.B. di lipatan depan, tepat di bawah gembok. Menurut Sotheby's, tas unik ini dikirimkan kepada Jane Birkin pada tahun berikutnya.

Sotheby's juga menjelaskan bahwa ada tujuh elemen desain yang membedakan prototipe tas kulit hitam buatan tangan ini dari tas Birkin yang diproduksi setelahnya. Salah satu fitur uniknya adalah tali yang tidak bisa dilepas, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kesibukan dan kepraktisan seorang penyanyi, aktor, aktivis sosial, dan ibu seperti Birkin.

Menariknya, tas ini juga dilengkapi dengan pemotong kuku, karena Birkin dikenal tidak menyukai kuku panjang yang dicat. Tas buatan tangan Hermes ini, yang dikembangkan dari model Haut A Courroies, juga memiliki aksesori kuningan berlapis emas, kancing bawah, dan fitur-fitur lain yang berbeda dari versi komersialnya.

Gaya Birkin yang kasual dan santai di tahun 1960-an dan awal 70-an, dengan rambut panjang berponi dan celana jin, masih menjadi simbol gaya Prancis yang anggun bagi banyak wanita di seluruh dunia.

Tas ini lahir dari pertemuan tak terduga Birkin dengan Jean-Louis Dumas, pimpinan Hermes, saat penerbangan dari Paris menuju London di tahun 1980-an. Dalam sebuah wawancara, Birkin menceritakan bagaimana ia mengeluh tentang tas tangan yang terlalu kecil untuk kebutuhannya sebagai seorang ibu yang bepergian dengan putrinya.

Birkin kemudian menggambarkan sketsa 'kantong muntah pesawat' yang diinginkannya kepada Dumas, yang kemudian membuatkan contoh tas tersebut dan menghadiahkan empat tas Birkin lainnya. Setelah merasa tersanjung, Birkin setuju untuk mengkomersialkan tas tersebut atas namanya, dan ia menyimpan prototipe itu selama hampir satu dekade sebelum melelangnya untuk badan amal AIDS pada tahun 1994.

Sejak dilelang lagi pada tahun 2000, tas ini telah berada di tangan swasta. Sotheby's menyatakan bahwa tas Birkin lebih dari sekadar aksesori; ia telah berevolusi menjadi ikon budaya yang tak lekang oleh waktu, menjangkau dunia musik, film, televisi, dan seni. Tas ini menjadi busana wajib di karpet merah dan sangat diidamkan oleh para selebritas dan penata gaya.

Dengan statusnya yang sangat terkenal, Birkin pernah merenungkan bahwa obituarinya mungkin akan menyebutkan, 'Suka tasnya' atau kalimat serupa.