Brilio.net - Profesi cleaning service memiliki peran krusial dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan kerja di berbagai sektor publik maupun privat. Kehadiran petugas kebersihan menjadi penopang utama terciptanya ruang yang sehat, rapi, serta layak digunakan setiap hari.
Realitas di lapangan menunjukkan profesi ini masih kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Stigma tentang rendahnya latar belakang pendidikan petugas kebersihan masih sering muncul dan menyisakan luka batin bagi mereka yang menjalaninya.
Pengalaman serupa dirasakan seorang wanita yang membagikan kisah hidupnya melalui akun TikTok @human.bumi0. Ia mengaku bekerja sebagai cleaning service dan harus menerima komentar merendahkan soal latar pendidikannya.
"lah cuma cleaning servis pasti lulusan SMA doang," bunyi hinaan tersebut yang ditulis wanita tersebut.
Dihina gegara kerja cuma cleaning service
© TikTok/@human.bumi0
Alih-alih terpuruk, wanita ini memilih menunjukkan fakta tentang perjalanan pendidikannya selama ini. Latar belakang akademiknya justru jauh dari anggapan orang, lantaran ia merupakan lulusan sarjana pendidikan.
Ia kemudian menjawab pertanyaan warganet terkait pilihannya tidak berprofesi sebagai guru meski mengantongi gelar pendidikan. Alasan realistis soal kebutuhan hidup dan kondisi ekonomi menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan tersebut.
"bukan gk minta jdi guru, itu slaah satu cita cita ku kak, dri dlu gemar bnget sma matematika, sampai ambil jurusan pendidikan matematika, tpi lgi lgi kebutuhan kak, in this ekonomi lbh memilih benefit yng menjanjikan," ungkapnya.
Dihina gegara kerja cuma cleaning service
© TikTok/@human.bumi0
Pengalaman kerja sebelumnya juga memperkuat keputusannya untuk beralih profesi demi kesejahteraan yang lebih layak. Beban kerja bertambah tanpa diiringi peningkatan gaji membuatnya memilih jalan lain yang lebih realistis.
"saya dlu staff accounting di perusahaan, jobdesk divisi lain malah jdi tugas saya krana saya prnh menyelesaikan tugas mereka, tpi gaji ttp sama, benefit tetep sama, tpi jobdesk bertambah terus," tambahnya lagi.
Ia juga menyinggung kerasnya persaingan dunia kerja yang dinilai tidak selalu berpihak pada kemampuan dan ijazah. Faktor kedekatan dan koneksi disebut masih menjadi penghalang bagi banyak pencari kerja kompeten.
"kadang kita punya skill dan punya ijazah juga kalah sma ordal kak, persaingan cari kerja di negera kita udh gk sehat," jelasnya lagi.
Dihina gegara kerja cuma cleaning service
© TikTok/@human.bumi0
Meski menghadapi berbagai tantangan, rasa syukur tetap menjadi pegangan dalam menjalani hidup. Pekerjaan yang ada saat ini dianggap sebagai bentuk keberkahan di tengah sulitnya lapangan kerja.
"alhamdulillah ini juga saya bangga kak, di tengah gempuran susah nya lowomgan pekerjaan," tuturnya.
Unggahan tersebut turut memantik beragam respons dari warganet yang memberikan dukungan dan sudut pandang berbeda soal pilihan pekerjaan. Banyak komentar menilai keputusan wanita tersebut realistis dan mencerminkan kondisi dunia kerja saat ini.
"saya guru dan kukatakan dengan jelas bahwa pilihanmu sebagai S.Pd lalu memutuskan untuk tidak mengajar sangatlah benar dan waras Lanjutkan kak," @bundatantim'
"jaman skrg jgn gede gengsi kerja apa aja soalnya cari kerja susah," @taurusmei.94
"percaya lah ges, kerjaan yg dianggap remeh ini sebenernya jobdesknya enak wkwkkw gw lebih baik capek fisik ketimbang capek otak," @vickyfbrn
Recommended By Editor
- Sudah nyaman dengan gaji dan tunjangan, pria ini justru putuskan resign dari PNS, alasannya bikin haru
- Pria curhat jadi sarjana hukum cumlaude cuma jualan kue putu, balasan komentar netizen bikin terharu
- Derita korban penipuan wedding organizer Ayu Puspita, catering tidak hadir dengan alasan berbelit
- Viral aksi mahasiswa mainkan sirene ambulans buat konten, ini klarifikasi mereka, tetap diproses hukum
- Nasib apes berujung berkah, Argi pegawai KAI viral gegara tumbler penumpang hilang dapat hadiah umrah



































