Brilio.net - Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok mahasiswa pariwisata menumpang mobil ambulans sambil tertawa dan merekam aksi mereka viral di Instagram sejak Kamis (26/11). Situasi semakin menuai kritik karena sirene ambulans dibunyikan padahal tidak dalam kondisi darurat. Kejadian ini memunculkan kecaman publik karena ambulans memiliki peran vital dan tidak boleh digunakan sembarangan.
Aksi tersebut dilakukan saat mereka sedang dalam perjalanan rujukan dari sebuah klinik menuju Lab Kesdam Denpasar untuk pemeriksaan kesehatan. Mereka naik ambulans resmi dan berdasarkan klarifikasi, sirene sempat diminta dinyalakan karena alasan penasaran.
"Ditengah Bali Dilanda Kemacetan, Ada Sekelompok Mahasiswa Pariwisata Di Bali Melanggar UU Dengan Menggunakan Ambulance Sebagai Permainan. Beri SANKSI TEGAS," tulis @aryawedakarnasuyasa dalam TikToknya.
Video klarifikasi sekaligus permintaan maaf kemudian diunggah pada Jumat (28/11) melalui akun TikTok @aryawedakarnasuyasa. Mahasiswa terlibat pun didampingi oleh Ketua DPD Bali, Arya Wedakarna, untuk menyampaikan klarifikasi secara terbuka.
Pernyataan pertama dari Arya Wedakarna memberi penjelasan mengenai pertemuan dengan para mahasiswa terkait insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa para mahasiswa sudah memberikan keterangan dan memohon maaf setelah kasus ini menjadi perhatian publik. Ia memastikan bahwa audiensi telah dilakukan sebagai langkah bertanggung jawab atas kegaduhan yang timbul.
foto: TikTok/@aryawedakarnasuyasa
"Kami menerima anak-anak mahasiswa dari OTC Bali di Karangasem yang kemarin sempat viral berkait dengan persalahan ambulans. Mereka membuat video rekaman ambulans yang lokasinya ada di Karangasem karena ada satu tugas yang terkait dengan program mereka sebagai orang-orang paling wisata. Mereka sudah beraudensi, sudah menyampaikan teorologi, dan mereka sudah meminta maaf juga melalui DPD RI," kata Arya Wedakarna, dikutip brilio.net dari TikTok @aryawedakarnasuyasa pada Sabtu (29/11).
Arya menambahkan bahwa proses sanksi tetap berjalan meski permintaan maaf sudah disampaikan. Ia menyebut bahwa pihak kampus dan klinik turut mengambil sikap atas pelanggaran tersebut.
"Pasti mereka akan mendapatkan sanksi, baik sanksi dari kampus, baik juga sanksi dari klinik yang memilih diambulan termasuk driver, dan juga dari pihak kampus yang juga memilihnya, oke. Tapi semoga kita akan selesaikan dengan baik," lanjutnya.
Pernyataan berikutnya disampaikan langsung oleh salah satu mahasiswa sebagai bentuk penyesalan atas tindakan mereka. Ia mengakui bahwa tindakan tersebut menimbulkan keresahan masyarakat Bali.
Ungkapan ini juga menjadi permohonan maaf kepada para relawan ambulans dan pihak-pihak yang merasa dirugikan. Sikap ini disebut sebagai langkah awal dari upaya bertanggung jawab.
foto: TikTok/@aryawedakarnasuyasa
"Pertama-tama saya ingin memohon maaf kepada seluruh masyarakat Bali atas kegaduhan yang telah kami perbuat dan kami ingin meminta maaf kepada relawan ambulans dan kepada pihak-pihak terkait yang dirugikan kami mohon maaf sebesar-besarnya," ucap salah satu mahasiswa yang mewakili.
Mahasiswa tersebut menegaskan bahwa mereka sangat menyesal telah mengunggah konten tersebut. Ia menyampaikan bahwa tindakan mereka seharusnya tidak dilakukan dan menjadi pelajaran.
"Kepada hadirin kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas video unggahan kami di media sosial kami sangat menyesal dan kami sangat menyadari penuh kesalahan kami dan kami berkomitmen dan berjanji untuk tidak mengulangi itu kembali," lanjut mahasiswa tersebut.
Mereka berharapan agar masalah ini dapat diselesaikan melalui musyawarah namun tetap diikuti tanggung jawab hukum. Ia mengatakan mereka siap menerima sanksi.
"Harapan kami agar masalah ini cepat selesai dan bisa diskusikan dengan dengan bermusyawarah, dan kami siap menerima sanksi dan kami akan bertanggung jawab atas perbuatan kami," pungkasnya.
Recommended By Editor
- Nasib apes berujung berkah, Argi pegawai KAI viral gegara tumbler penumpang hilang dapat hadiah umrah
- KAI tegaskan petugas Argi tidak dipecat setelah kasus tumbler
- KAI mediasi Anita pemilik tumbler hilang di KRL dan petugas stasiun, apa hasilnya?
- Alvin dan Anita minta maaf buntut viral tumbler hilang di KRL, sadar sikapnya tak bijak
- Imbas kasus viral tumbler hilang di KRL, Anita Dewi dipecat dari perusahaannya bekerja
- Benarkah petugas KRL dipecat cuma gara-gara hilangkan tumbler penumpang? Ini klarifikasi resmi KAI


































