Brilio.net - Semua orang tentu ingi menjadi orang yang sukses agar bisa membahagiakan dan membanggakan orang yang disayangi. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk sukses adalah dengan cara menempuh pendidikan setinggi mungkin.

Jenjang pendidikan paling tinggi adalah berkuliah. Saat kuliah, para mahasiswa nggak hanya diajarkan ilmu teori, namun juga bakalan diajarkan bagaimana caranya nanti terjun ke masyarakat setelah lulus kuliah atau sarjana.

Berkuliah biasanya mengambil jurusan yang paling diminati. Harapannya bisa bekerja sesuai jurusan ketika sudah lulus dan menjadi sarjana nanti. Namun, berbeda dengan lulusan ini.

Mereka lebih memilih menjadi petani, dibandingkan mencari pekerjaan di kantor yang bisa memperkerjakan sesuai dengan jurusan yang diambil saat kuliah. Hal ini tentu mengagumkan, karena orang-orang ini sudah berani mencoba keluar dari zona nyaman pada umumnya. Di saat banyak orang berbondong-bondong melamar pekerjaan kantoran, tapi mereka memilih bercocok tanam.

Nah ini dia tiga mahsiswa yang bukan dari jurusan pertanian namun saat sudah menjadi sarjana lebih memilih menjadi seorang petani seperti brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Sabtu (20/6).


1. Nur Agis Aulia, FISIPOL UGM

mahasiswa bertani berbagai sumber

foto: Instagram/ @nuragis.aulia

Nur Agis Aulia adalah seorang pemuda lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada, dengan IPK 3,75. Dengan IPK sebesar itu, Nur Agis Aulia sebenarnya bisa bekerja di kantoran, namun dia lebih memilihh merintis usaha sebagai petani muda.


2. Miftahul Abdurrakman, FH UII

mahasiswa bertani berbagai sumber

foto: asiaone

Miftahul Abdurrakman adalah salah satu pemuda yang berhasil menyelesaikannya pendidikan sarjananya. Usai lulus ia tak memilih bekerja sesuai jurusannya di bidang hukum. Ia menjadi petani beras. Ia ingin bisa menghasilkan beras yang sehat dengan sedikit pestisida.


3. Dipa, FISIPOL UGM.

mahasiswa bertani berbagai sumber

foto: Twitter/ @tanikelana

Dipa adalah sarjana Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada. Saat kuliah dia mengikuti komunitas Sekolah Tani Muda. Ia menemukan banyak pengalaman saat menekuni aktivitas bertani. Sejak saat itu dia memutuskan ingin bertani.