Brilio.net - Setelah Monstera dan Aglonema, kini Caladium atau keladi pun menjadi incaran pencinta tanaman hias. Warna dan bentuk daunnya lah yang membuat banyak orang tergila-gila pada tanaman hias yang berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Caladium kemudian banyak dinaturalisasi di negara tropis seperti Indonesia.

Caladium dapat tumbuh di area terbuka dengan tinggi 40-90 cm dengan lebar daun 15-35 cm. Caladium atau keladi merupakan bagian dari keluarga talas-talasan atau family Araceae. Ciri khas dari tanaman keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol hati. Selain itu, daunnya juga licin. Beberapa jenis keladi hibrida dikembangkan untuk tanaman hias di rumah. Harga keladi terbilang cukup terjangkau, sehingga siapa saja bisa memilikinya.

Banyak sekali jenis keladi yang populer di indonesia, mulai dari Caladium Ace of Heart yang berbentuk seperti hati dan berwarna merah muda, Caladium Candidum yang berwarna putih, serta Caladium Green Spider dengan paduan warna hijau dan merah, keindahannya semakin terlihat dengan adanya tekstur tulang daun seperti sarang laba-laba.

Tanaman hias keladi disebut sebagai tanaman eksotis, hal ini dikarenakan warnanya yang memang sangat indah. Mulai dari warna campur, putih dan merah hingga yang menyerupai batik atau stroberi. Meski tanaman keladi ini sangat indah, namun perlu hati-hati karena menurut childrens.health.qld.gov.au, racun pada tanaman keladi masuk kategori 2 dan 3. Oleh karenanya tanaman hias satu ini berbahaya bagi hewan peliharaan seperti kucing dan anjing serta anak-anak kecil. Jika daun keladi tidak sengaja digigit maka akan menyebabkan luka di bagian mulut, seperti luka bakar.

Caladium merupakan tanaman hias yang sangat mudah dirawat, dimana keladi dapat bertahan pada cuaca panas maupun di tempat yang memiliki kelembapan tinggi. Keladi juga tidak memilih-milih media tanam, asal tanah gambut maka keladi dapat tumbuh dengan baik.

Manfaat tanaman hias keladi

1. Melawan sel kanker.

<img style=

foto: Instagram/@mufida.uliyah

 

Manfaat ini bisa kamu dapatkan dari keladi tikus. Pasalnya, tanaman keladi tikus mengandung Riboseme Inactiviting Protein (RIP), dimana kandungan ini dipercaya dapat melawan sel kanker. Tak hanya itu saja, keladi tikus juga mengandung antioksidan tinggi dan zat kurkumin. Kedua kandungan itu penting dalam terapi kanker serta untuk pencegahan penyakit mematikan tersebut. Tak hanya itu saja, ada beberapa jenis penyakit lainnya yang bisa disembuhkan, seperti nyari, bisul, gejala batuk dan peradangan.

2. Mengatasi stres.

<img style=

foto: freepik.com

 

Tidak hanya indah saja, keladi juga memiliki manfaat untuk mengatasi stres seseorang. Hal ini dikarenakan beberapa jenis keladi hampir sama halnya dengan obat penenang. Kamu bisa meletakkan keladi di sudut ruangan dan di ruang kerja.

3. Menjadi hiasan indah.

<img style=

foto: Instagram/@putripratiwi_adinata

 

Keladi bisa menjadi hiasan hidup yang dapat memperindah rumah kamu. Kamu bisa meletakkannya di sudut ruangan ataupun menggantungnya. Carilah keladi dengan ukuran daun lebih kecil, sehingga kamu bisa meletakkannya di mana saja.

Cara menanam tanaman hias keladi

1. Siapkan bibit keladi.

Kamu bisa menyiapkan bibit tanaman keladi yang sudah tumbuh atau pun dalam bentuk umbi. Untuk ukuran bibit yang sudah tumbuh dan biasanya dijual di toko tanaman, biasanya memiliki tinggi sekitar 6-10 cm. Namun jika kamu menanamnya dari umbi, ada 3 ukuran yang bisa kamu pilih yakni ukuran sedang, besar dan jumbo. Umbi yang lebih besar biasanya menghasilkan lebih banyak daun dan mencapai kematangan lebih cepat.

2. Siapkan peralatan berkebun.

Sebelum menanam, siapkan beberapa alat dan bahan untuk menanam keladi. Siapkan pot yang ideal untuk menanam yakni ukuran diameter 18 inci dan diameter 24 inci. Setelah itu pilihlah pot dengan lubang drainase supaya air tidak menggenang di permukaan pot apabila dilakukan penyiraman.

3. Sediakan tanah dan pupuk.

Tanah adalah media tanam yang umum digunakan untuk menanam tanaman hias. Siapkan tanah yang lembap, kemudian keringkan dibawah sinar matahari. Kemudian campur dengan pupuk kompos atau bahan pupuk organik lainnya supaya tanah memiliki nutrisi cukup untuk keladi yang akan ditanam nanti.

4. Mulai menanam.

Siapkan pot yang di dalamnya sudah diisi dengan tanah hingga 1/2 pot. Kemudian buat lubang dengan kedalaman sekitar 2-3 cm pada tanah. Setelah itu masukkan bibit keladi dan akarnya ke dalam pot. Pastikan bibit berdiri tegak, kemudian tutup dengan tanah hingga pot penuh. Namun sisakan 1/4 jengkal tanah di bawah pot, supaya saat penyiraman, ada ruang untuk penyerapan air.

5. Lakukan penyiraman.

Jaga agar tanah tetap lembap dengan melakukan penyiraman. Waktu yang tepat saat menyiram biasanya adalah pagi dan sore hari. Menyiram saat siang hari sangat tidak disarankan karena sinar matahari terlalu kuat dan menyebabkan air menguap sebelum terkena akar. Jangan menyiram dengan terlalu banyak air karena dapat membuat tanaman menjadi busuk.

6. Jaga suhu dan kelembapan.

Jaga suhu dan kelembapan di sekitar tanaman keladi, yakni antara antara 60° hingga 65°F pada malam hari dan 70° hingga 75°F pada siang hari. Keladi tumbuh di lingkungan dengan kelembapan tinggi atau gunakan pelembap udara untuk meningkatkan tingkat kelembapan. Gerimis juga sering membantu meningkatkan kelembapan tanaman keladi.

7. Perhatikan asupan cahaya matahari.

Sediakan setidaknya 4 jam sinar matahari yang disaring dari jendela arah selatan, timur, atau barat. Namun, terlalu banyak paparan sinar matahari bisa menyebabkan daun keladi menjadi gosong.