Proses terjadinya fatamorgana.

<img style=

foto: pexels.com

 

Fatamorgana terjadi di sekitar udara yang panas, baik itu panas karena terkena sinar matahari maupun panas karena api. Fatamorgana juga dapat terjadi karena beberapa proses alam. Berikut ini beberapa proses alam yang dapat menimbulkan fatamorgana.

1. Fatamorgana terjadi karena ada perbedaan kerapatan suhu antara suhu udara dingin dan suhu udara panas yang berada di lapisan atmosfer bumi. Suhu udara dingin memiliki kerapatan yang lebih rapat daripada suhu udara yang panas. Sebaliknya, suhu udara panas memiliki kerapatan yang lebih rendah dan juga lebih ringan daripada suhu udara dingin.

2. Adanya perbedaan kerapatan suhu udara tersebut, maka lapisan udara dengan suhu yang panas akan berada dekat dengan tanah atau kerak bumi dan terperangkap oleh lapisan udara yang suhunya lebih dingin berada di atasnya.

3. Sehingga, dari hal tersebut dapat membuat cahaya mengalami pembiasan ke arah garis horizontal pada pandangan dan berjalan ke atas karena pengaruh internal total. Pemantulan internal total ini merupakan proses pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan batas antara satu medium dengan medium lainnya yang memiliki indeks bias yang lebih kecil apabila sudut datang ke medium kedua melebihi suatu sudut kritis tertentu.

4. Cahaya yang berada dalam medium dengan indeks bias yang tinggi akan berjalan ke medium dengan indeks bias yang lebih rendah.

5. Ketika mata kamu dapat melihat sinar ini, maka kamu akan melihatnya seperti melihat bayang-bayang air yang disebut dengan fatamorgana.