Brilio.net - Baby blues adalah kondisi gangguan suasana hati yang dialami oleh sebagian besar ibu yang baru melahirkan. Hal ini disebabkan karena ibu yang baru melahirkan cenderung memiliki waktu tidur yang berantakan, kurang tidur, dan kurangnya waktu untuk diri sendiri, maka tidak mengherankan jika kebanyakan ibu yang baru melahirkan mengalami depresi ringan dan perubahan suasana hati.

Biasanya, usai melahirkan kadar hormon akan turun, sehingga dapat mempengaruhi suasana hati. Selain itu, sebagian besar ibu akan khawatir saat merawat bayi, sehingga terkadang membuat rasa sedih dan kelelahan mengurus bayi yang belum pernah ditangani sebelumnya.

Baby blues dapat terjadi sejak minggu pertama usai melahirkan dan umumnya bertahan hingga 2 minggu. Tak jarang, keluhan memang tidak terus-menerus dirasakan, melainkan hilang dan timbul. Meski demikian, keluhan tersebut tidak boleh dianggap sepele, maka perlu diatasi supaya tidak berkembang menjadi depresi pasca melahirkan (postpartum depression).

Lebih lanjut, berikut ini brilio.net telah rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (6/7), arti baby blues serta kenali ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasinya.

 

 

 

Ciri-ciri baby blues.

Arti baby blues © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Pada dasarnya ciri yang utama dari baby blues adalah perubahan suasana hati dengan cepat dari senang menjadi sedih. Seperti contohnya, senang dan bangga dengan pekerjaan yang dilakukan sebagai seorang ibu baru, namun di sisi lain sedih dan menangis karena merasa kesulitan dan kelelahan mengerjakan tugas sebagai ibu baru. Selain itu, ada beberapa ciri-ciri baby blues, di antaranya:

1. Mengalami mood swing.
Mood swing atau perubahan suasana hati adalah salah satu ciri-ciri baby blues. Biasanya gangguan ini akan terjadi pada minggu pertama usai melahirkan. Namun, sebagian orang juga baru akan mengalaminya setelah beberapa minggu kemudian.

2. Menangis tanpa alasan.
Selanjutnya ciri-ciri baby blues yang paling sering dialami adalah menangis. Biasanya kasus baby blues, ibu akan menangis secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas.

3. Cepat marah dan mudah tersinggung.
Tak jarang ibu yang mengalami baby blues akan mudah marah dan tersinggung. Perkataan dan perbuatan orang lain dapat mudah membuat kamu marah, padahal maksud dan tujuannya baik, tapi orang yang sedang mengalami baby blues akan merasa kesal dan mudah marah.

4. Cepat merasa lelah dan tidak bertenaga.
Kelelahan yang luar biasa menjadi ciri-ciri baby blues. Hal ini disebabkan, ketika usai melahirkan tenaga seorang ibu akan banyak terkuras untuk mengasuh bayi dan ditambah dengan jam tidur yang tidak menentu.

5. Merasa cemas berlebihan.
Ciri-ciri baby blues selanjutnya yaitu merasa cemas atau khawatir yang berlebihan terhadap sesuatu hal. Maka dari itu, seorang ibu harus mampu mengontrol supaya selalu berpikir positif.

Penyebab baby blues.

Arti baby blues © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Perubahan hormon.
Biasanya setelah melahirkan perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh akan menurun. Hal ini yang dapat menyebabkan perubahan kimia di otak dan memicu terjadinya perubahan suasana hati atau mood swing.

2. Kurang tidur.
Siklus tidur bayi yang baru lahir cenderung belum teratur, hal ini menyebabkan ibu harus terjaga di malam hari dan menyita banyak waktu tidur. Sehingga kurangnya tidur secara terus-menerus akan membuat ibu kelelahan dan tidak nyaman. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya baby blues.

3. Perubahan tubuh.
Perubahan tubuh kemungkinan disebabkan karena pola makan yang berbeda pada saat sebelum melahirkan dan setelah melahirkan, sehingga membuat ibu lebih gemuk. Selain itu, kalimat-kalimat yang kurang berkenan di hati atau ucapan negatif orang lain tentang bentuk tubuh akan membuat merasa tertekan.

Cara mengatasi baby blues.

Arti baby blues © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Baby blues umumnya akan menghilang dengan sendirinya, meski demikian jika mengalaminya perlu dikelola dengan baik. Berikut ini beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengatasi baby blues:

1. Minta dukungan dari pasangan, keluarga, dan orang-orang sekitar untuk membantu pemulihan diri.

2. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi guna pemulihan ibu dan pemberian ASI kepada sang buah hati.

3. Konsumsi vitamin dan omega 3 untuk menjaga kesehatan ibu.

4. Mengikuti terapi dan konseling secara individual atau kelompok.

5. Setiap kali perasaan bersalah muncul, tanamkan pada diri sesuatu hal yang positif.

6. Istirahat yang cukup karena sangat diperlukan untuk pemulihan tubuh.

7. Saling bercerita pengalaman dengan ibu baru lainnya.

8. Jika perlu, kamu dapat mencoba relaksasi, meditasi, dan mandi dengan air hangat untuk menenangkan pikiran sebelum tidur.