Cara mengatasi broken home.

Apa arti broken home © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Dalam kondisi pernikahan yang sedang tidak baik, suami istri seharusnya mencari solusi untuk kebaikan anak-anak. Ada beberapa cara untuk meminimalisir dampak negatif dari broken home, diantaranya adalah.

1. Mendekatkan diri kepada Tuhan.

Di saat ada masalah dan terpuruk karena menghadapi suatu masalah, maka cobalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan cara beribadah sesuai dengan agama yang dianut. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, membuat hati menjadi lebih tenang.

2. Berpikir positif.

Berpikir positif sebab setiap peristiwa yang dialami pasti ada hikmah dibaliknya yang dapat dipetik. Jadikan semua sebagai proses pembelajaran bagi kamu menuju tahap yang lebih dewasa. Alangkah baiknya mulailah untuk menerima dan mencoba menjadi lebih baik.

3. Tidak menebar kebencian terhadap mantan pasangan.

Meskipun berdamai dengan mantan pasangan sangatlah sulit, namun orang tua harus memberikan pengaruh yang baik pada emosi anak. Janganlah menebar kebencian dengan menceritakan hal buruk, imbasnya adalah anak akan merasa trauma dalam memilih pasangan hidup. Selain itu juga akan merasa insecure pada orang baru dan membenci orang tuanya seumur hidup.

4. Memberikan perhatian lebih.

Meskipun anak akan hidup di keluarga yang tidak utuh lagi, bukan berarti anak tidak mendapat perhatian. Bangun lagi kedekatan dengan anak supaya anak tidak merasa kehilangan. Pahami bahasa cinta kepada anak dan penuhi apa yang dibutuhkan oleh sang anak.

5. Tidak membohongi anak.

Jika orang tua berpisah, anak tidak boleh dibohongi dengan alasan apapun. Alangkah baiknya berikan penjelasan sesederhana mungkin mengapa ayah dan ibu sudah tidak bersama lagi. Beri tahu bahwa perpisahan yang terjadi disebabkan karena beberapa hal dan sudah sepakat hal ini dilakukan untuk menyelamatkan masa depan anak.

Sumber: Suryani, Ade Jaya. 2016. Dari Aktivis Mahasiswa ke Pelacur. Penerbit A-Empat.