Brilio.net - Saat kehidupan berjalan tak sesuai dengan harapan, tentu membuat hati menjadi galau. Situasi itu lumrah dan bisa saja terjadi pada setiap orang, termasuk kamu. Jadi jangan pernah merasa terpuruk saat galau itu datang.

Hadapi permasalahan hidup dengan tegar dan hati yang tenang. Bahkan terkadang kamu perlu menyikapinya dengan sedikit humor agar bisa lebih santai. Jangan berlarut-larut dalam kegalauan. Sebab, itu bisa menghalangi langkahmu untuk mencapai impian.

Saat hati tengah terluka, kamu bisa menghibur diri dengan membaca kata-kata galau lucu. Kumpulan kata-kata galau lucu ini bisa saja mewakili perasaanmu. Tak hanya dalam bahasa Indonesia, kata-kata galau lucu juga bisa disampaikan dengan bahasa Jawa.

Mungkin lewat kata-kata galau lucu bahasa Jawa ini hati kamu menjadi lebih tenang dan bahagia. Bagikan juga ke media sosialmu agar orang lain terhibur saat membacanya. Berikut brilio.net rangkum 85 kata-kata galau lucu bahasa Jawa dari berbagai sumber, Senin (1/11).

Kata-kata galau lucu bahasa Jawa, undang gelak tawa

Kata-kata galau lucu bahasa Jawa © berbagai sumber

foto: Twitter/@rasidotenarr_

1. "Obat sing pait wae iso nggawe mari, mosok koe sing manis iso nggawe loro?"

(Obat yang pahit saja bisa menyembuhkan, masa kamu yang manis bisa menyakiti?.)

2. "LDR = Lungao dewe rapopo"

(Pergi sendiri tidak masalah.)

3. "Aku tanpamu bagaikan sego kucing ilang karete. Ambyar."

(Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur.)

4. "Jenenge urip kui mesti akeh cobaan, yen akeh saweran kui jenenge dangdutan."

(Namanya hidup itu pasti banyak cobaan, kalau banyak saweran itu namanya dangdutan.)

5. "Tetaplah madang mergo berjuang yo butuh tenogo."

(Tetaplah makan karena berjuang juga butuh tenaga.)

6. "Pernah goblok nggo wong liyo, mung mergo alesan tresno."

(Pernah bodoh untuk orang lain, hanya karena alasan cinta.)

7. "Sepurane y0 ngemis kabar terus, soale wedi koyo sing wingi meneng-meneng nduwe liyane."

(Maaf ya kalau ngemis kabar terus, soalnya takut kayak sebelumnya yang diam-diam punya yang lain.)

8. "Aku sadar yen gur pemain cadangan sing ora tau diprioritaske tapi selalu ono pas dee butuh."

(Aku sadar kalau hanya sebagai pemain cadangan yang tidak pernah diprioritaskan tapi selalu ada saat dia butuh.)

9. "Wong apikan karo wong sing tenanan kok mesti di sepeleke ki ngopo jane ?"

(Orang baik dan orang tulus kok selalu disepelekan kenapa sih sebenarnya?)

10. "Jogo kesehatan, soale awake ora bakal pernah ngerti karo sopo awake bakal terluka."

(Jaga kesehatan, karena kita tidak pernah tahu dengan siapa kita bakal terluka.)

11. "Pas cilik seneng dolanan bareng gedhe dinggo dolanan, nasib."

(Waktu kecil suka mainan setelah besar dijadiin mainan, nasib.)

12. "Saking galau ne, krungu lagu Balonku wae atiku kemropok."

(Begitu galaunya sampai dengar lagu Balonku aja hatiku hancur.)

13. "Nelangsa rasane, sing tak tresno ono sing nduwe."

(Sedih rasanya, yang aku sukai sudah ada yang punya.)

14. "Aku sing loro ati, ngopo wong liyo sing mbok obati?."

(Aku yang sakit hati, kenapa orang lain yang kamu obati?)

15. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin yo rasane perih."

(Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu rasanya ya perih.)

16. "Masalah wedokan iku gampang, penting iso nyaur utang sek."

(Masalah perempuan itu mudah, yang penting bisa membayar utang dulu.)

17. "Truk wae nduwe gandengan, mosok aku ora duwe?"

(Truk saja punya pasangan, masak aku nggak punya?)

18. "Pantesan awakku ora lemu-lemu. Sing tak pangan harapan palsu."

(Pantas saja badanku tidak gendut-gendut. Yang aku makan harapan palsu.)

19. "Kowe manis tapi seneng nglarani ati."

(Kamu manis tapi suka menyakiti hati.)

20. "Saingane tiang top-top, aku sing tiang opo eneke ya mundur dek."

(Saingannya orang top-top, aku yang orang apa adanya ya mundur dek.)

21. "Suwun wes gawe loro, saiki aku milih lungo."

(Terima kasih sudah membuat sakit, sekarang aku pilih pergi.)

22. "Jare simbok timbang golek Pokemon, luwih becik golek jodo, simbok pengen gendong putu, dudu gendong Pikachu."

(Kata ibu daripada nyari Pokemon mending nyari jodoh, ibu pengin nimang cucu bukan nimang Pikachu.)

23. "Nek jodo yo bakal jadi jodo, nek ora jodo yo tak kondangan wae karo nyumbang lagu kandas."

(Kalau jodoh ya bakal jadi jodoh, kalau tidak jodoh ya aku akan kondangan sambil nyumbang lagu Kandas.)

24. "Rasah sok romantis, nek akhire mung tragis. Mending seng humoris tapi akhire manis."

(Nggak perlu romantis, kalau akhirnya hanya tragis. Mending yang humoris tapi akhirnya manis.)

25. "Tresnomu koyo rumah makan Padang akeh cabange."

(Cintamu seperti rumah makan Padang banyak cabangnya)

26. "LDR kuwi ya kaya pacaran karo memedi, langka wujude."

(LDR itu seperti pacaran dengan hantu, jarang sekali terlihat wujudnya.)

27. "Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."

(Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong.)

28. "Kowe nangis mergo diputus pacarmu? Senasib ro aku. Reneo, aku dodolan tisu tuku siji gratis aku."

(Kamu nangis karena diputus pacarmu? Sini, aku jualan tisu beli satu gratis aku.)

29. "Saben dino kegowo ngimpi tapi ora iso duweni."

(Setiap hari terbawa mimpi tapi tidak bisa memiliki)

30. "Nelongso rasane, sing tak tresno milih liyane. Bubar jalan."

(Nelangsa rasanya yang aku cinta pilih lainnya. Bubar jalan.)

31. "Ngenteni awakmu sayang karo aku bebasan koyo ngenteni udan ning mongso ketigo, ora mungkin."

(Menunggu kamu sayang denganku sama halnya seperti menunggu hujan di musin kemarau, nggak mungkin.)

32. "Rapopo aku karo awakmu ora isoh bareng, sing penting kopiku karo kopimu wis tau sak mejo berdua."

(Nggak pa pa aku sama kamu nggak bisa bersama, yang penting kopiku dan kopimu udah pernah semeja berdua.)

33. "Durung nembak lha kok wes di tolak."

(Belum nembak kok malah udah di tolak.)

34. "Tuku bawang kleru mrico, tiwas wis sayang mung dianggep konco."

(Beli bawang keliru merica, terlanjur sayang ternyata cuma dianggap teman.)

35. "Kowe kuwi koyo bintang, sing indah didelok tapi susah untuk digapai."

(Kamu itu seperti bintang, yang indah dilihat, tapi susah untuk digapai.)

36. "Mergo seng gaene ngekek’i cokelat bakal kalah karo seng ngewehi seperangkat alat sholat karo nyanyi lagu akad."

(Karena yang sering memberi cokelat akan kalah dengan yang memberi seperangkat alat salat dan nyanyi lagu Akad.)

37. "Ora perlu muni selamat pagi, lek ujung-ujung e kok uneni selamat tinggal."

(Tidak perlu mengucap selamat pagi, kalau ujung-ujungnya kamu ucapkan selamat tinggal.)

38. "Jaremu lungo tuku sego, lha muleh malah gowo lanangane tonggo."

(Katanya pergi beli nasi, lha pulang malah bawa pasangannya tetangga.)

39. "Susu yo susu, keju yo keju, yen ketemu konco karo mantanmu, bengok ono sing banter, Hooeee kui turahanku."

(Susu ya susu, keju ya keju, kalau ketemu teman sama mantanmu, teriakin yang keras, 'Hooeee,, itu bekasku')

40. "Gusti yen arek iku jodohku tulung dicidakaken, yen mboten joduhku tulung dijodohaken."

(Tuhan jika dia adalah jodohku tolong didekatkan, dan jika bukan tolong dijodohkan.)

Kata-kata galau lucu bahasa Jawa, bikin ngakak

Kata-kata galau lucu bahasa Jawa © berbagai sumber

foto: Twitter/@Remukan_story

41. "Yen kowe ra nduwe sego, yo ojo mangan konco."

(Kalau kamu tidak punya nasi, ya jangan 'makan' teman.)

42. "Teko mung pas butuh wae, emange aku toilet umum?"

(Datang hanya ketika butuh saja, memangnya aku ini toilet umum?)

43. "Urip dipaido, mati ditangisi, waras dilarani."

(Hidup dikomentarin, mati ditangisin, sehat disakitin.)

44. "Umpama pacar iso di-download, aku bakalan ora jomlo."

(Kalau misalnya pacar itu bisa di-download, aku nggak bakal deh jadi jomlo)

45. "Aku ora malam mingguan, sandalku pedot."

(Aku tidak malam mingguan, sandalku putus)

46. "Sido sayang gak? Lek gak sido tak tinggal nggodok mi."

(Jadi sayang atau tidak? Kalau tidak jadi aku tinggal masak mi.)

47. "Saking suwe ngejomlo oleh sms teko operator langsung tak balesi ‘Entuk nomerku teko sopo?'"

(Karena terlalu lama jomlo dapat SMS dari operator langsung aku balas 'dapat nomerku dari siapa'?)

48. "Es degan enak rasane, kembang melati aja dipangan. Nek arep dolanan aja ning kene, iki ati udu lapangan."

(Es degan enak rasanya, bunga melati jangan dimakan. Kalau kamu mau mainan jangan di sini, ini hati bukan lapangan.)

49. "Suket teles kudanan sore, atiku ngenes mikirna kowe."

(Rumput basah kehujanan di sore hari, hatiku sakit karena memikirkan kamu terus.)

50. "Duwe ndas ngelu, rak nduwe ndas wagu."

(Punya kepala sering sakit, kalau nggak punya kepala juga aneh)

51. "Ono 4 wong sing iso ngilang. Pertama malaikat, keloro jin, ketelu setan, kepapat wong utang ra iso nyaur."

(Ada 4 orang yang bisa menghilang. Pertama malaikat, kedua jin, ketiga setan, keempat orang hutang nggak bisa membayar.)

52. "Mosok badute mbak cantik lemah, sing kuat yo."

(Masak badutnya kakak cantik lemah, yang kuat ya.)

53. "Uwong iku nek diapiki bales ngapiki. Nek wis diapiki malah ngelrani iku berarti guduk uwong."

(Orang kalau diberi kebaikan dibalas dengan kebaikan. Kalau sudah diberi kebaikan tapi malah menyakti berarti bukan orang.)

54. "Arek lanang kuoso milih, arek wedok kuoso nolak."

(Anak laki laki bebas memilih, anak perempuan bebas menolak.)

55. "Untung atiku iki digawe karo Gusti Allah. Nek gawean menungso wes remuk ket wingi."

(Untung hatiku ini dibuat oleh Gusti Allah. Kalau buatan manusia sudah hancur dari kemarin.)

56. "Makkk, atine anakmu ora kuat mak."

(Ibu, hatinya anakmu tidak kuat bu.)

57. "Nanging tresno iki udu es teh plastikan. Sing mbok cantelke lalu engkau tinggalkan."

(Tapi cintaku ini bukanlah es teh di dalam plastik. Yang hanya kamu gantung lalu kamu tinggalkan begitu saja.)

58. "Aku kon ngerteni kowe terus. Lha rumangsamu aku cctv opo?"

(Aku diminta untuk mengerti dirimu terus, memangnya aku ini cctv apa?)

59. "Dipikir loro, dirasake yo malah loro, loro tambah loro sama dengan papat."

(Dipikir sakit, dirasakan juga tambah sakit. Dua tambah dua sama dengan empat.)

60. "Awake bareng, tapi atine cemantel neng awake wong lia."

(Badannya bersama, tapi hatinya berlabuh pada orang lain.)

61. "Sing modus dipercoyo sing tulus digawe sengsoro."

(Yang modus dipercaya yang tulus disia-siakan.)

62. "Aku wis berjuang mati-matian, kowe malah ilang tanpo pamitan."

(Aku sudah berjuang mati-matian, kamu malah menghilang tanpa pamit.)

63. "Jenenge pasangan, yen ora pas yo mung dadi angan."

(Namanya pasangan, kalau enggak pas ya cuma jadi angan.)

64. "Asline aku yo kudu nangis, ning aku wedi ngko nek umbelku metu."

(Aslinya aku juga harus nangis, tapi aku takut kalau nanti ingusku keluar.)

65. "Ikhlas iku koyok keset, dipidek pidek tetep kudu welcome."

(Ikhlas itu seperti keset, walau diinjak-injak tetap harus welcome.)

67. "Sak abot-abote masalahmu, nek ditimbang yo ra bakal payu."

(Seberat apa pun masalahmu, kalau ditimbang juga tidak akan laku.)

68. "Nek ngomong ojo dhuwur-dhuwur. Mengko lambemu kesampluk pesawat."

(Kalau berbicara jangan tinggi-tinggi, nanti mulutmu tersambar pesawat.)

69. "Penak ora penak yo penak no wae wong jenenge golek duwit."

(Enak tidak enak ya dienakkan saja, namanya juga cari uang.)

70. "Kudu semangat masio gak ono sing nyemangati."

(Harus semangat walaupun tidak ada yang menyemangati.)

71. "Urepmu gak duwe tujuan? Koyok wong kebelet tapi ga nemu jedeng ae."

(Hidup tanpa tujuan seperti orang yang kebelet tapi tidak menemukan WC.)

72. "Abot di pikul bareng, enteng di gowo bareng, nek abot loro karone dipaketno ae."

(Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, kalau sama sama berat dipaketin aja.)

73. "Ojo ragu mecahno masalah, kecuali nek onok tulisan, 'Mecahno tuku'."

(Jangan ragu untuk sekadar memecahkan masalah, kecuali kalau ada tulisan 'Memecahkan berarti membeli'.)

74. "Duit saiki gampang luntur yo, esuk abang awan biru sore ijo wengi malah dadi abu-abu."

(Uang sekarang gampag luntur ya, pagi merah siang biru sore hijau malam malah jadi abu-abu.)

75. "Yo pegel yo kudu sambat, berhubung aku power rangers abang. Pegel karo sambatku tak kon ilang."

(Aku capek juga pengen mengeluh, namun berhubung aku power rangers merah. Capek dan ngeluhku saya suruh hilang.)

76. "Tulung ojo lungo ya, keluargaku wes kenal awakmu soale."

(Tolong jangan pergi ya, keluargaku udah kenal kamu soalnya.)

77. "Dadi jomblo iku enek penake, yen mbengine keturon esuke ora perlu minta maaf."

(Jadi jomblo itu ada enaknya, kalau malamnya ketiduran paginya nggak perlu minta maaf.)

78. "Utekku ngejak mundur, atiku ngejak maju, kancaku ngejak dolan, kowe ne ngejak pisah."

(Otakku ngajak mundur, hatiku ngajak maju, temanku ngajak main, kamunya ngajak pisah.)

79. "Tiwas nutup cabang demi pusat, malah pusat e buka cabang ning ndi-ndi."

(Terlanjur nutup cabang demi pusat, malah pusatnya buka cabang dimana-mana.)

80. "Dipekso berjuang mergo sayang, dipekso mundur mergo kahanan."

(Dipaksa berjuang karena sayang, dipaksa mundur karena keadaan.)

81. "Jare mamak rodok elek gapopo, sing penting ojo nglarani atine wong wedok."

(Kata mama agak jelek nggak pa pa, yang penting jangan menyakiti hatinya wanita.)

82. "Pernah sayang, tulus, setia, nanging salah panggon."

(Pernah sayang, tulus, setia, tapi salah tempat.)

83. "Wes nesuan, ngeyelan, jaluk menang dewe. Untung ayu nek ora wes tak guwak."

(Udah marahan, ngeyelan, minta menang sendiri. Untung cantik, kalau nggak udah tak buang.)

84. "Sing penting koe bahagia. Tapi karo aku, udu karo wong liyo."

(Yang penting kamu bahagia. Tapi sama aku saja, bukan sama orang lain.)

85. "Ojo seneng ngumbar wadine liyan, Ngko lambemu dilaundry malaikat."

(Jangan suka mengumbar rahasia orang lain, nanti bibirmu di-laundry malaikat.)