Contoh kalimat denotasi.

Contoh kalimat denotasi dan konotasi freepik.com

foto: freepik.com 

1. Danar menjual kambing hitam miliknya.
2. Desi sedang memetik bunga melati di kebun ayahnya.
3. Ia naik tangga untuk memperbaiki genteng rumahnya yang bocor.
4. Sudah beberapa hari ia mengalami sakit kepala.
5. Rizki mengerjakan pekerjaan rumahnya dalam waktu setengah jam.
6. Tempat tinggal Fandy berada di dataran rendah.
7. Tangan kanan Ihsan terkilir.
8. Usman sedang mengumpulkan daun-daun yang gugur.
9. Ia banyak memiliki emas murni.
10.Tini menyukai buah manggis.
11. Alibaba menyeduh kopi dengan air panas (panas: suhu air yang tinggi).
12. Kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping (hancur: rusak menjadi pecahan-pecahan kecil).
13. Padi di sawah Bu Yusda masih hijau (hijau: muda).
14. Sungai yang berada di belakang rumah Anggi meluap akibat hujan tadi malam (meluap: melimpah dengan banyak).
15. Adik kecilku sangat suka menggigit jari (menggigit jari: memasukkan jari ke mulut dan di gigit).
16. Zakiyan memiliki seekor sapi perah (sapi perah: sapi yang diambil air susunya).
17. Ibu Andi pergi dini hari tadi ke rumah nenek (dini: pagi sekali).
18. Tangan Reno terbakar, ketika bermain api (bermain api: melakukan permainan dengan api)
19. Adik duduk di kursi empuk yang terbuat dari busa (kursi empuk: kursi yang nyaman diduduki).
20. Diana menanam bunga di halaman depan rumahnya (menanam: kegiatan menaruh bibit, benih, stek, atau sebagainya di dalam tanah supaya tumbuh).
21. Suasana hari ini terasa sangat panas (panas: keadaan pada suhu tinggi).
22. Arman sedang duduk di kursi goyang, Neny sedang menggulung tikar (tikar: anyaman yang biasamya digunakan untuk tempat duduk).
23. Warga Jamrud berhasil menangkap pencuri kambing bandot milik Andi (menangkap: memegang pencuri dan tidak melepaskan).
24. Ayam itu tenggelam di sungai (tenggelam: masuk terbenam ke dalam air).
25. Makanan ini terasa pahit di mulut (pahit: rasa tidak sedap seperti rasa empedu).
26. Anakku Ahmad, jangan banting tulang ayamnya ya. (banting tulang: kegiatan membanting tulang).
27. Soimah jangan lari lagi (lari: menggerakkan kaki dengan cepat).