Jenis-jenis kata transisi.

Contoh kata transisi © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Penunjuk waktu: digunakan untuk menyatakan urutan waktu, seperti "pertama-tama", "kemudian", dan "akhirnya".

2. Penunjuk urutan: digunakan untuk menunjukkan urutan atau susunan ide atau peristiwa, seperti "pertama", "kedua", dan "terakhir".

3. Penunjuk urutan ruang: digunakan untuk menunjukkan urutan ruang atau letak, seperti "di sebelah kiri", "di sebelah kanan", dan "di tengah".

4. Penunjuk perbandingan: digunakan untuk membandingkan atau menunjukkan perbedaan antara dua hal, seperti "sebaliknya", "tetapi", dan "walaupun".

5. Penunjuk sebab-akibat: digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat antara dua peristiwa atau ide, seperti "oleh karena itu", "akibatnya", dan "karena itu".

6. Penunjuk tambahan: digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau menambahkan ide baru, seperti "selain itu", "lebih lanjut", dan "selanjutnya".

7. Penunjuk kesimpulan: digunakan untuk memberikan kesimpulan dari ide atau argumen yang telah disajikan, seperti "secara keseluruhan", "dengan demikian", dan "dalam kesimpulannya".

8. Penunjuk pembeda: digunakan untuk membedakan atau menunjukkan perbedaan antara dua hal, seperti "di satu sisi" dan "di sisi lain".

6. Membuat teks menjadi lebih mudah dipahami dan lebih terstruktur bagi pembaca atau pendengar.

Dengan kata lain, kata transisi memiliki fungsi penting dalam menyusun sebuah teks yang koheren, terstruktur, dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.