Brilio.net - Kata transisi adalah kata atau frasa yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih kalimat atau bagian dalam teks. Fungsi utama kata transisi adalah untuk memperjelas hubungan antara ide-ide dalam teks dan membuat teks lebih mudah dipahami oleh pembaca.

Contoh kata transisi meliputi kata-kata seperti 'selanjutnya', 'sebaliknya', 'oleh karena itu', 'dalam hal ini', 'meskipun', dan masih banyak lagi. Penggunaan kata transisi yang tepat dapat membantu mengalirkan tulisan dengan lancar dan membuat pembaca lebih mudah memahami ide-ide yang disampaikan dalam teks.

Namun, perlu diingat penggunaan kata transisi yang berlebihan atau tidak tepat juga dapat mengganggu alur tulisan dan membuat teks menjadi sulit dipahami. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan kata transisi secara selektif dan hanya ketika memang diperlukan.

Dalam penulisan teks, penting memperhatikan penggunaan kata transisi dan memilih kata transisi yang tepat untuk menjaga alur dan kelancaran teks. Hal ini akan membuat tulisan menjadi lebih mudah dipahami dan membuat pembaca lebih tertarik untuk membaca seluruh teks.

Setelah mengetahui pengertian dari kata transisi, yuk simak 35 contoh kata transisi beserta ciri dan jenisnya yang telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Sabtu (4/3).

Ciri-ciri kata transisi.

Contoh kata transisi © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

Kata transisi adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan dan mempertegas ide atau informasi dalam sebuah teks. Beberapa ciri-ciri kata transisi antara lain:

1. Menghubungkan dua kalimat atau frasa dengan mengindikasikan hubungan logis atau kronologis antara keduanya.
Contoh: Oleh karena itu, saya harus pergi sekarang.

2. Menggambarkan urutan atau waktu pada sebuah teks atau presentasi.
Contoh: Pertama-tama, kita akan membahas topik A, kemudian kita akan melanjutkan ke topik B.

3. Menunjukkan hubungan sebab-akibat atau kontras antara dua ide atau peristiwa.
Contoh: Walaupun ia sangat sibuk, ia selalu menyempatkan diri untuk berolahraga.

4. Menggambarkan pemikiran atau argumen yang lebih detail atau mendalam dalam sebuah tulisan atau presentasi.
Contoh: Sebagai ilustrasi, mari kita perhatikan contoh berikut.

5. Memberikan kesimpulan atau rangkuman pada sebuah teks atau presentasi.
Contoh: Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penting untuk memperhatikan faktor-faktor X, Y, dan Z dalam proses ini.