Brilio.net - Kata serapan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kata-kata baru yang diambil dari bahasa asing dan dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata serapan disebut sebagai "kata yang diambil dari bahasa asing dan diterima dalam bahasa Indonesia dengan makna dan bentuk yang sama dengan asalnya".

Contoh kata serapan dalam bahasa Indonesia antara lain "Manajer", "Komputer", "Laptop", "Software", dan banyak lagi. Kata-kata ini diambil dari bahasa Inggris dan digunakan dalam bahasa Indonesia dengan makna dan bentuk yang sama dengan asalnya.

Meskipun banyak orang merasa bahwa penggunaan kata serapan membuat bahasa Indonesia kurang autentik, faktanya adalah kata serapan membantu memperluas dan memperkaya kosa kata bahasa Indonesia. Penggunaan kata serapan juga membantu mengakomodasi perkembangan teknologi dan informasi yang sedang berlangsung saat ini.

Namun, penting untuk diingat bahwa kata serapan harus digunakan dengan benar dan sesuai dengan standar bahasa yang diterima dalam masyarakat. KBBI memainkan peran penting dalam memastikan bahwa kata serapan digunakan dengan benar dan sesuai dengan standar bahasa.

Dengan demikian, kata serapan memegang peran penting dalam memperluas dan memperkaya bahasa Indonesia. Meskipun harus digunakan dengan benar dan sesuai dengan standar bahasa yang diterima, kata serapan tetap membantu mengakomodasi perkembangan teknologi dan informasi saat ini. Untuk lebih mengetahui tentang kata serapan, yuk simak 11 contoh kata serapan dalam bahasa Indonesia berikut ini yang telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (7/2)

Ciri-ciri kata serapan.

kata serapan dalam bahasa Indonesia © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

Berikut adalah ciri-ciri kata serapan menurut KBBI:

1. Diambil dari bahasa asing: Kata serapan diambil dari bahasa asing dan diterima dalam bahasa Indonesia.

2. Bentuk dan makna sama dengan asalnya: Kata serapan memiliki bentuk dan makna yang sama dengan bahasa asalnya.

3. Penggunaan diterima dalam masyarakat: Kata serapan diterima dan digunakan dalam masyarakat dengan standar bahasa yang diterima.

4. Memperluas dan memperkaya kosa kata: Kata serapan membantu memperluas dan memperkaya kosa kata bahasa Indonesia.

5. Mengakomodasi perkembangan teknologi dan informasi: Kata serapan membantu mengakomodasi perkembangan teknologi dan informasi saat ini.

6. Harus digunakan dengan benar dan sesuai standar bahasa: Kata serapan harus digunakan dengan benar dan sesuai dengan standar bahasa yang diterima dalam masyarakat.

 

 

 

Jenis-jenis dan penyebab kata serapan.

kata serapan dalam bahasa Indonesia © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

Kalimat serapat memiliki beberapa jenis yang dapat diketahui, yaitu:

1. Adopsi.

Pada jenis ini proses serapan kosakata asing tanpa mengubah ejaan, pengucapan, dan penulisan.

2. Adaptasi.

Kata asing yang diserap karena memiliki makna yang sama dengan bahasa Indonesia. Namun kata tersebut mengalami perubahan ejaan, pengucapan dan penulisan sesuai kaidah Bahasa Indonesia.

3. Terjemahan.

Jenis ini mengambil serapan dengan cara mengambil konsep dasar yang ada pada bahasa asalnya kemudian kata tersebut dicari terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia.

Penyebab kalimat serapan.

1. Sumber internal.

Terjadi karena faktor adanya penyerapan bahasa yaitu swadaya bahasa dalam bahasa internalnya, atau bisa diartikan dengan pengayaan bahasa yang dapat terwujud melalui beberapa pola seperti pembentukan kata baru, penciptaan kata baru.

2. Sumber eksternal.

Terjadi karena sumber luar melalui perluasan dari bahasa-bahasa serumpun dan sebagainya, hal tersebut bisa terjadi karena adanya interaksi sosial dan intensitas komunikasi.

Contoh kata serapan.

kata serapan dalam bahasa Indonesia © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Aeka (aneka): macam-macam

2. Baca (vaca): mengartikan tulisan

3. Bagai (bhga): mirip

4. Bahasa (bha): logat

5. Cabai (cavi): lombok

6. Cerita (carita): kisah

7. Cara (cra): kelakuan

8. Dahaga: haus, perlawanan terhadap pemerintah

9. Dana: uang

10. Derita (dhta): kesengsaraan

11. Eka: satu

12. Ganda: dua

13. Gaya: gaya

14. Graha (gha): rumah, gedung

15. Harta (artha): uang, kekayaan material

16. Hina: rendah

17. Hasta: tangan

18. Irama (virama): ritma

19. Agama (gama): din; tradisi suci

20. Aksara (akara): huruf

21. Lintas: lintas

22. Madu (madhu): cairan manis produk lebah

23. Muda (mha): tidak tua

24. Mitra: Teman,rekan

25. Nama (nma): sebutan atau panggilan

26. Negeri: bagian dari negara

27. Neraka (naraka): neraka

28. Padma: bunga

29. Panca (pañca): lima

30. Pasca (pacat): setelah

31. Unta (ura): sejenis hewan yang hidup di gurun pasir

32. Upaya (upya): daya, siasat

33. Wacana (vacana): wacana

34. Wahana (vhana): medium, kendaraan

35. Warga: kaum

36. Yayasan (berdasarkan yaa): lembaga. Lihat pula jasa.

37. Dasi (das)

38. Dinas (dienst)

39. Egois (egoistisch)

40. Eselon (echelon)

41. Faktur (factuur)

42. Fungsi (functie)

43. Gang (gang)

44. Gratis (gratis)

45. Halte (halte)

46. Hampir (ampeer)

47. Ide (idee)

48. Impas (impasse)

49. Jambore (jamboree)

50. Jas (jas, overjas)

51. Kalkun (kalkoen)

52. Kantor (kantoor)

53. Labil (labiel)

54. Lakban (plakband)

55. Makelar (makelaar)

56. Mangkir (mankeren)

57. Nanas (ananas)

58. Necis (netjes)

69. Oli (olie)

70. Om (oom)

71. Akses (access)

72. Akomodasi (accomodation)

73. Aktor (actor)

74. Pulpen (ballpoint)

75. Balon (balloon)

76. Bus (bus)

77. Bom (bomb)

78. Kalem (calm)

79. Kalender (calendar)

80. Kampus (campus)

81. Karier (career)

82. Kopi (coffee)

83. Departemen (department)

84. Detergen (detergent)

85. Dilema (dilemma)

86. Desain (design)

87. Etnik (ethnic)

88. Evakuasi (evacuation)

89. Fesyen (fashion)

90. Feminin (feminine)

91. Inovasi (innovation)

92. Insektisida (insecticide)

93. Instan (instant)

94. Jus (juice)

95. Kiper (keeper)

96. Lanskap (landscape)

97. Legislatif (legislative)

98. Marginal (marginal)

99. Nuansa (nuance)

100. Sains (science)

101. Kata (acta)

102. Armada (armada)

103. Bangku (banco)

104. Batako (bataco)

105. Dadu (dado)

106. Dua (dois)

107. Garpu (garfo)

108. Gereja (igreja)

109. Harpa (harpa)

110. Inggris (Ingles)

111. Jendela (janela)

112. Jurnal (jornal)

113. Kaldu (caldo)

114. Kampung (campo)

115. Lelang (leilão)