Brilio.net - Sebagian orang tua kerap membacakan cerita fantasi untuk si buah hati. Biasanya kegiatan menyenangkan ini juga dilakukan menjelang sang anak tidur. Tak hanya sebagai pengantar tidur dan hiburan, mendengarkan cerita fantasi juga mampu mengedukasi anak.

Anak-anak tentu menyukainya, sebab pada masa ini mereka suka berimajinasi dan penuh rasa penasaran. Teks cerita fantasi sendiri merupakan karangan yang berisi kisah penuh imajinasi dan khayalan hingga melebihi realitas. Jadi, dalam teks tersebut menceritakan kisah yang penuh fantasi.

Dalam cerita fantasi, segala sesuatu yang bersifat tidak mungkin di dunia nyata merupakan hal yang biasa dan bisa terjadi. Bahkan, tak jarang pengarang sengaja melebih-lebihkan hingga terkesan tidak masuk akal.

Tujuan dari teks cerita fantasi adalah untuk menghibur dan meningkatkan imajinasi para pembaca. Adapun agar lebih jelas dalam memahami teks cerita fantasi, bisa membaca contoh-contohnya. Ada banyak contoh teks cerita fantasi yang bisa kamu baca.

Nah, buat kamu yang sedang belajar menyusun teks cerita fantasi, berikut kumpulan contoh teks cerita fantasi yang bisa kamu pahami lengkap dengan ciri-ciri dan strukturnya, dihimpun dari berbagai sumber pada Selasa (04/01).

Ciri-ciri teks cerita fantasi.

Ada beberapa ciri-ciri teks cerita fantasi yang membedakannya dengan teks cerita lain, di antaranya sebagai berikut.

a. Cerita fantasi mengandung hal unik seperti keajaiban atau kekuatan yang tak bisa ditemui dalam dunia nyata.

b. Alur ceritanya fiksi, bentuk imajinatif dari penulis.

c. Latar yang digunakan dapat menembus ruang dan waktu.

d. Tokoh yang dipilih memiliki keunikan yang tidak ada di dunia nyata.

e. Menggunakan bahasa yang variatif, ekspresif, dan bukan bahasa formal.

Struktur teks cerita fantasi.

Teks cerita fantasi terbentuk dari tiga struktur, yakni orientasi, komplikasi, dan resolusi atau penyelesaian masalah. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

a. Orientasi, pada bagian ini berisi pengenalan oleh penulis mulai dari tema, tokoh dan sedikit alur.

b. Komplikasi, bagian di mana mulai muncul konflik atau masalah hingga ke puncaknya.

c. Resolusi, bagian ini akan muncul penyelesaian konflik atau masalah yang sebelumnya terjadi dan merupakan penentu gambaran akhir dari cerita yang diangkat.

Contoh teks cerita fantasi.

1. Contoh teks cerita fantasi Cermin Ajaib.

<img style=

foto: freepik.com

Pagi itu, Sinta sedang malas-malasnya untuk bangun dan bersiap ke sekolah karena semalam pekerjaan rumahnya baru ia selesaikan sekitar pukul 11 malam. Ia baru mampu membuka sebelah mata dan mengintip jam weker.

Namun, seketika perhatiannya teralihkan oleh handphonenya yang berkedip. Ia mengambilnya, lalu menemukan bahwa ternyata Rama telah membalas pesan WhatsApp-nya. Saat itu pula Sinta tiba-tiba beranjak dari kamarnya dan lekas bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Hal tersebut sebetulnya tidak mengherankan karena, diam-diam, selama ini Rama adalah tambatan hati Sinta. Ia mengidolakan Rama karena Rama adalah anak yang ramah, sopan, dan berprestasi di sekolah.

Meski masih duduk di bangku kelas 10 SMA, Sinta sudah mulai belajar berdandan. Meski begitu, dandanan yang ia kenakan tidak berlebihan dan lebih berlandaskan menjaga kesehatan wajah saja. Jadi, salah satu persiapannya ke sekolah adalah dengan mengaplikasikan lip gloss ke bibirnya.

Namun, pagi itu, ia tidak dapat menemukan cermin kecil yang biasa ia gunakan untuk berdandan. Ia pun terus mencari hingga akhirnya berpapasan dengan ibunya yang sedang sibuk di dapur.

"Ma…, Mama liat cermin bedak Sinta ga?" Tanya Sinta.

"Enggak, Sinta… Ini sudah terlalu siang lho, kenapa kamu belum berangkat juga, nanti telat," balas ibunya.

"Iya ma, tapi kan Sinta belum pake lip gloss." Kata Sinta.

"Pakai cermin di lemari kamu aja Sin," ujar mamanya.

"Enggak bisa Ma, ga keliatan, mesti deket," balas Sinta sambil mengeluh.

"Ya udah pake cermin bedak mama aja, kamu ambil sendiri di kamar mama, di meja rias." Ujar sang Mama.

Sinta lantas beranjak ke kamar ibunya dan segera menghampiri meja rias. Saat menghampirinya, Sinta melihat sederetan peralatan make up. Namun, ia tidak menemukan cermin bedak kepunyaan ibunya.

Ia akhirnya mencoba mencarinya di laci meja itu. Ia menemukan cermin kecil yang agak kusam dan tampak terlihat sudah berumur.

"Nah, ini aja deh, bisa," gumamnya dalam hati.

Namun, ketika ia bercermin, bukan wajahnya yang tampak. Sinta sontak kaget dan membalikkan cermin itu ke atas meja. Jantungnya berdebar kencang dan sedikit napasnya berpacu tak terkendali. "Mungkin cuma salah liat," ia berusaha menenangkan pikirannya di dalam hati. Tak lama dengan sedikit keraguan, ia membalikkan cermin itu lagi.

Kali ini, ia benar-benar memfokuskan pandangannya pada cermin. Namun, ternyata sekali lagi ia melihat sosok lain yang berada di cermin itu. Seorang pria dengan wajah muram dengan alis tebal dan berpenampilan sedikit sangar. Ya, Sinta mengenali sosok itu. Ia adalah teman sekolahnya, pria yang justru kebalikan dari Rama. Ia kurang menyukai sosok pria itu karena pendiam dan selalu menyorotkan pandangan tidak ramah pada siapa pun. Ia adalah Rahwana.

"Sin, Sinta… Kamu kenapa sayang?" Terdengar suara ibunya mendekat.

Wajar saja jika ibunya khawatir karena bunyi cermin yang tadi dihentakkan Sinta ke meja cukup keras. Ibunya lantas melihat Sinta yang sedang bercermin dengan wajah ketakutan dan penasaran.

"Kok pake cermin itu Sin", tanya Ibunya.

Sinta masih tidak bergerak dan belum menghiraukan pertanyaan ibunya. "Oh, kamu bisa lihat juga ya, kamu lihat siapa Sin?" Kali ini Sinta membalasnya "Lho, mama tahu? Sinta lihat Rahwana Ma, temen sekolah," balas Sinta makin keheranan. "Oh, ternyata kamu udah kenal ya, ya baguslah," balas ibunya. "Hah? Maksudnya gimana ma?," jawab Sinta sambil menyipingkan matanya.

"Cermin itu pusaka keluarga kita Sin, nenek kamu sih nyebutnya cermin jodoh," balas ibunya sambil tertawa kecil.

"Hah? Sejak kapan kita punya beginian Ma, lagian.. ga mungkin Rahwana ma, Sinta ga suka sama dia, malah agak kekih," jawabnya.

"Namanya jodoh siapa yang tau Sin."

"Enggak ah, ga mau!" tegas Sinta.

"Ah lagian kamu masih SMA, mana tahu soal gituan, masih belum umur!" balas mamanya.

"Ih, tapi ga mungkin, Rahwana itu orangnya jutek banget, diajak ngobrol juga susah, mana kasar lagi, ga ada lembut-lembutnya ke cewek Ma," balas Sinta.

"Kamu kenal sama dia Sin? Maksudnya, bener-bener tahu isi hati sama sifatnya gimana?"

"Boro-boro, kan kata Sinta juga diajak ngobrol aja susah," jawab Sinta.

"Ya sudah kalau begitu, jangan menilai seseorang dari sikapnya saja, belum tentu seseorang yang sikapnya dingin seperti itu memiliki hati yang buruk." Kata sang Mama.

Sinta lalu tertegun sejenak merenungkan perkataan ibunya tersebut. Namun, tak lama ia kembali sadar bahwa persoalan pokok kali ini bukanlah soal Rahwana apalagi jodohnya.

"Lho, tapi kok Mama punya cermin gini sih? Ini beneran? Ga ada layarnya kan?" tanya Sinta sambil meraba-raba bagian belakang cermin itu.

"Itu belum seberapa Sin, masih banyak pusaka lain yang kamu bakal lebih kaget lihatnya," balas ibunya sambil mengedipkan matanya.

2. Contoh teks cerita fantasi Sihir Nina.

<img style=

foto: freepik.com

Alangkah beruntungnya Nina memiliki keluarga idaman yang sangat menyayanginya kali ini. Keluarga barunya benar-benar memperlakukannya bak anak kandung satu-satunya yang mereka miliki.

Nina telah lama berpindah-pindah keluarga karena keluarga yang mengadopsinya selalu tiba-tiba melepaskannya. Panti asuhan bahkan sempat bertanya-tanya akan tersebut. Mereka bahkan sempat mempertanyakan apakah Nina adalah anak yang nakal? Karena keluarga yang mengadopsinya selalu beralasan tidak sanggup, atau bahkan ketakutan untuk mengasuh Nina.

Namun, sekarang sudah tak habis pikir karena ia telah berbahagia dengan keluarga barunya lebih dari dua tahun ini. Setelah merenungkan masa lalunya, Nina tak kuasa menahan bersin. Saat ia bersin, butiran percikan cahaya keemasan keluar dari embusan mulutnya. Nina kaget melihatnya dan makin terkejut melihat topi yang dikelilingi percikan cahaya itu kini melayang di hadapannya. "Lho, Nina sudah bisa menyihir sambil bangun ya sekarang," ucap ibu tirinya yang tiba-tiba berada di samping Nina.

"Lho, Mama kok tiba-tiba muncul sih?" tanya Nina.

"Tebak…," jawab ibunya.

"Apa? Nina bahkan tidak tahu apa yang mama omongin soal sihir-sihiran tadi," balasnya.

"Kamu penyihir, Mama juga penyihir."

"Ah mama ngomong apa sih," tanya Nina.

"Gak percaya? Nanti kita belajar bareng-bareng ya," balas Mama Nina sambil tiba-tiba menghilang meninggalkan serbuk keemasan yang Nina keluarkan saat bersin tadi.

Nina makin tidak paham apa yang sebenarnya terjadi dengan topi itu. Ia menggaruk-garuk kepalanya sambil bergumam dalam hati "kenapa sih ini".

"Besok mama jelasin ya Nin, sekarang mama sibuk menyelesaikan pesanan tetangga," ujar mamanya. Nina kaget lagi, karena suara mama terdengar di dalam pikirannya.

"Enggak kok, mama gak bisa baca pikiran kamu, mama cuma bisa ngomong, yang lain juga begitu."

3. Contoh teks cerita fantasi Nino dan Alien.

<img style=

foto: freepik.com

Malam itu, entah mengapa tak seperti biasanya, Nino belum bisa tertidur. Ia sudah cukup lama mencoba memejamkan matanya, namun tak kunjung terlelap juga. Ia kemudian memutuskan untuk membuka jendela kamarnya, berharap angin segar dapat membuatnya mengantuk.

Namun, tak lama setelah ia membuka jendelanya, sekelibat cahaya terang tampak mendekat dari kejauhan. Nino lantas kembali menghampiri jendela kamarnya. Cahaya itu makin dekat dan mulai membuat Nino silau dan menutup mata dengan sebelah tangannya.

Tiba-tiba seorang alien yang berukuran mungil datang. Perutnya buncit, tubuhnya berwarna biru, dan bibirnya berwarna merah muda. Matanya hijau terang. Alien berkepala besar itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya merah dari tangannya yang menghangatkan tubuh Nino.

"Halo, k-k-kamu siapa?" tanya Nino agak ketakutan. Alien itu kemudian menjawabnya dengan bahasa yang tidak dipahami oleh Nino bahkan manusia lainnya! "Blah weos dgak, laih ipos en quere?"

"Maaf, aku nggak paham apa yang kamu katakan," balas Nino.

Seketika alien itu pun tampak memahami apa yang terjadi, lalu memutar-mutar kupingnya yang berbentuk seperti antena seakan menyesuaikan sesuatu, seperti kita menyesuaikan frekuensi radio. Kemudian ia berkata dengan bahasa manusia, "Aku tidak bisa tidur, di planetku mataharinya ada tiga, jadi terlalu terang, boleh aku ikut tidur di sini?"

Meski agak ragu, Nino memperbolehkannya. Tak butuh waktu lama, alien itu pun lekas berbaring di lantai karpet kamar Nino. "Maaf, kamu boleh menggunakan kasurku kok, tidak usah di lantai", ujar Nino. Namun, Nino terlambat karena Alien itu sudah terlelap tidur, ia mendengkur seperti kucing.

Kemudian, selang beberapa detik saja, alien itu terbangun lagi. "Terima kasih, tidurku lelap sekali tadi," alien itu berkata sambil menahan menguap.

"Lho, kamu kan baru tidur beberapa detik saja?" jawab Nino.

"Oh, iya, makhluk dari planetku hanya membutuhkan tidur 15 sampai 30 detik saja dalam 1000 tahun."

Alien itu pun keluar dan terbang kembali ke angkasa melalui jendela kamar tidur. Coba tebak, siapa sekarang yang tidak akan bisa tidur karena telah menyaksikan peristiwa luar biasa tersebut?

4. Contoh teks cerita fantasi Pensil Ajaib.

<img style=

foto: freepik.com

Laila adalah seorang gadis miskin yang pandai. Sebagian waktunya ia gunakan untuk belajar dan membantu orang tuanya. Selain itu, Laila juga suka menghabiskan waktunya untuk menggambar.

Sayangnya, kini ia tidak dapat menggambar lagi karena pensil yang dimilikinya sudah hampir habis dan sangat pendek sehingga tidak dapat digunakan lagi. Laila juga tidak bisa membeli pensil baru karena tidak memiliki cukup uang.

Dalam kesehariannya, Laila membantu orang tuanya memunguti plastik yang ada di jalan. Saat mengambil plastik, Laila menemukan ada sebuah pensil yang tergeletak di jalan. Laila mengambilnya dengan senang karena akan dapat menggambar lagi sepulang mencari plastik.

Saat di rumah, Laila mulai mengeluarkan pensil yang ia temukan tadi di jalan. Laila mencoba menggambar bunga di kertasnya. Alangkah kagetnya ketika selesai menggambar, tiba-tiba menjadi bunga sesungguhnya dan tergeletak di atas kertas tempat ia menggambar.

Laila merasa kaget dan tidak percaya. Ia mulai menggambar ayam untuk memastikan apakah yang ia lihat memang nyata. Sesaat setelah ia menggambar ayam, alangkah kagetnya tiba-tiba di hadapannya ada seekor ayam hidup yang berkokok sangat kencang.

Kini ia menyadari bahwa ia memiliki sebuah pensil ajaib. Dengan sigap ia segera menggambar berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh keluarganya. Ia menggambar beras, makanan, lauk-pauk, uang, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Saat orang tua Laila datang, alangkah kagetnya mereka melihat rumah dipenuhi banyak benda yang mereka butuhkan. Ibunya hampir menangis karena merasa sangat bahagia kebutuhan mereka dapat tercukupi.

Meski begitu, Laila menggunakan pensil ajaibnya dengan bijak. Ia tidak sembarangan menciptakan benda dengan pensil ajaibnya. Ia tahu bahwa bersikap berlebihan nantinya akan menimbulkan petaka baik untuk dirinya maupun dengan keluarganya.

5. Contoh teks cerita fantasi Dunia Manisan.

<img style=

foto: freepik.com

 

Dahulu kala ada seorang anak yang sangat baik dan pintar, namanya Ely. Ely anak yang sangat baik dan pintar. Suatu ketika peristiwa terjadi pada malam yang sunyi, ada sebuah cahaya yang masuk ke kamar Ely. Lalu Ely mengikutinya, dan sampailah di titik cahaya itu. Dia melihat sesosok wanita cantik bagaikan peri, dan ternyata itu memanglah peri yang dikirim oleh Tuhan untuk Ely.

"Siapa kamu?" Tanya Ely.

"Aku adalah peri kiriman Tuhan, Dia yang telah mengirimku untukmu, Dia mengirimku hanya untuk anak baik sepertimu, kau adalah anak yang mulia dan terpuji maka ikutlah denganku," jawab Peri.

"Tapi, apakah ini nyata, apakah kakak peri?"

"Iya, Ely, aku memang peri, mendekatlah wahai anak baik."

Tanpa berpikir lama Ely mendekat ke peri itu. Ely sungguh tidak percaya akan hal itu, tetapi dia juga senang. Peri memegang tangan Ely dengan lembut dan erat. Ely pun merasa nyaman. Tetapi, dalam sekejap Ely dan peri itu hilang dan pergi ke dunia yang berbeda.

"Di mana aku, Peri, aku tidak percaya ini, tetapi bagaimana jika orang tuaku mencariku."

"Tidak apa, Nak, kamu akan aman bersamaku."

Ternyata Ely dan peri berpindah ke dunia manisan. Ely terkaget-kaget saat di sana dipenuhi dengan berbagai macam manisan, yaitu cokelat, permen, buah buahan, danau susu, dan masih banyak lagi.

"Bolehkah aku memakan semua ini, Peri?"

"Boleh Ely, semuanya memang untukmu." Ely mencicipi semua makanan dengan gembira.

Ely sudah lelah karena banyak makan permen dan cokelat dan dia pun akhirnya terlelap tidur. Saat dia bangun dia sudah di rumah, serta ada banyak manisan di dalam kamarnya, Ely sangat berterima kasih kepada Tuhan karena telah mengirim peri yang sangat baik kepadanya. Ely memang pantas untuk menerima semua ini, dia adalah anak yang sangat baik dan terpuji.

6. Contoh teks cerita fantasi Batu Menangis.

<img style=

foto: freepik.com

Ada seorang anak perempuan yang sangat manja. Ia suka membeli barang-barang mewah padahal ibunya hanyalah seorang penjual kayu bakar. Meski begitu, jika ia tidak dituruti kemauannya, ia akan marah. Ia akan mulai merajuk dan menangis hingga ibunya menuruti segala permintaannya.

Ia selalu meminta dibelikan ini itu tanpa memikirkan apakah ibunya memiliki uang atau tidak. Ibunya selalu berusaha sabar, meskipun untuk mengumpulkan uang saja, ia harus berjalan sangat jauh dari hutan ke kota untuk menjual kayu bakarnya.

Suatu ketika, anak perempuan tersebut meminta ibunya menemani membeli baju baru di kota. Ia membeli baju sangat banyak dan meminta ibunya untuk membawakan semua barang belanjaannya. Ia memperlakukan ibunya seperti layaknya seorang pembantu.

Saat sedang perjalanan pulang, ada seseorang yang memanggil gadis itu. "Hai, gadis cantik, sungguh cantik parasmu. Sedang bersama ibumu kah dirimu?" tanya pemuda tersebut.

Gadis tersebut merasa malu untuk mengakui ibunya yang berpakaian lusuh. Gadis itu berkata, "Bukan, dia adalah pembantuku".

Mendengar pernyataan tersebut, ibunya sangat kecewa dan sedih. Tanpa terasa sang ibu berdoa kepada Tuhan, "Ya Tuhan, aku sangat kecewa. Aku marah mempunyai anak yang hatinya keras bagaikan batu. Lebih baik jadikan dia batu saja".

Ibunya berkata demikian sembari meninggalkan anaknya sendirian. Ibu itu berlari pulang dengan hati yang sangat kecewa.

Tiba-tiba langit menggelegar dan gadis itu berubah menjadi batu. Batu tersebut menangis dan mengeluarkan air mata, "Huhuhuh, Ibu maafkan aku", begitu tangisnya. Tangisnya membesar dan membuatnya menjadi danau dengan patung anak perempuan di sampingnya. Ia dikutuk menjadi batu menangis selamanya.

7. Contoh teks cerita fantasi Dunia Cokelat.

<img style=

foto: freepik.com

Segerombolan anak sedang berjalan-jalan di tengah hutan. Anak-anak tersebut adalah Willy, Jo, Hans, dan Kimberly. Mereka berempat menemukan sebuah rumah besar yang terbuat dari cokelat. Saat masuk, ia menemui pemilik rumah cokelat tersebut. Pemilik rumah tersebut adalah seorang nenek renta yang terlihat baik hati.

Saat masuk ke rumah, mereka berempat dibuat takjub oleh berbagai hidangan cokelat yang ada. Bahkan dari dinding rumah, engsel pintu, dan berbagai benda lainnya semuanya terbuat dari cokelat. Hans dan Jo yang sangat menyukai cokelat amat senang menemukan rumah yang terbuat dari serba cokelat ini.

Nenek tersebut mempersilakan keempatnya untuk memakan cokelat apa pun yang ia mau sepuasnya. Jo dan Hans dengan lahap memakan semua cokelat yang dihidangkan dengan rakus. Sedangkan Kimberly tidak suka cokelat dan Willy hanya memakan sedikit saja.

Nenek tersebut memaksa Kimberly dan Willy agar menyantap cokelat lebih banyak lagi. Willy jadi menyadari ada yang tidak beres dengan ini, ia mulai meminta Jo dan Hans untuk berhenti menyantap cokelat dan pulang. Nenek itu menjadi marah. Kimberly yang menyadari bahwa ini sudah tidak benar, memaksa Hans dan Jo untuk segera keluar rumah.

Jo dan Hans kekenyangan, ia hampir saja tidak sanggup untuk berlari. Untungnya, Kimberly dan Willy membantunya dengan senang hati. Nenek itu menjerit dan memekik seram melihat keempat anak tersebut meninggalkan rumah cokelatnya. Tetapi, nenek tersebut tidak bisa berbuat apa-apa karena tenaga Kimberly dan Willy sudah cukup membantu kedua teman lainnya untuk pergi.

Sesampainya di rumah, mereka menceritakan kejadian yang ia alami kepada Kakek Hans. Kakek Hans mengatakan bahwa sebenarnya itu adalah jebakan dari penyihir agar anak-anak tadi bisa menjadi santapan makan malamnya. Mereka berempat pun bergidik ngeri.

8. Contoh teks cerita fantasi Bola Persahabatan.

<img style=

foto: freepik.com

Lapangan ini adalah saksi bisu atas apa yang terjadi sepuluh tahun lalu. Tahun di mana aku masih duduk si bangku SMP dan tak kenal lelah untuk bermain bola di sini. Tentunya bersama teman-temanku, teman yang menemukan tempat tersendiri di dalam hatiku. Bagaimana pun aku akan melupakan masa naif itu, dimana kami dengan angkuhnya menantang para murid SSB yang terkadang bermain di sini. Tak usah diceritakan lagi bagaimana hasilnya.

Melawan anak-anak komplek yang disebut-sebut lebih manja dari anak kampung saja kami tetap kalah. Tapi itu bukan inti dari permainan ini. Permainan yang tak sengaja membawa kami pada peristiwa langka itu. Peristiwa yang pada saat kami kecil saja kami tidak memercayainya. Anak-anak se-halu kami saja tak sanggup mencernanya.

Kejadiannya bermula di saat kami memutuskan untuk mencari lapangan baru. Tidak ada alasan khusus, kami hanya ingin mencari suasana baru. Selain itu, salah satu teman kami berkata bahwa ia menemukan tempat bagus untuk bermain bola. Tapi, lapangan itu berada di seberang hutan belantara yang jarang dilewati warga. Tepatnya, lapang tersebut merupakan lembah di antara dua gunung yang mengapit desa kami.

Setelah berjalan selama beberapa jam, akhirnya kami tiba di sana. Lapangan ini memang tampak menjanjikan. Belum lagi pandangan yang asri mengelilingi sekitar pula. Rumputnya mungkin agak sedikit terlalu lebat, tapi tak jadi halangan bagi bola plastik yang kami bawa. Namun di sana kami malah asyik bereksplorasi karena kawasan tersebut masih asing bagi kami. Kemudian, bola yang kami bawa tiba-tiba menggelinding dengan cepat. Aku pun mengejarnya, tapi bola itu meluncur dengan kencang, sulit untuk menyamainya. Setelah beberapa saat berlari, aku baru tersadar akan satu hal yang janggal. Area ini datar, tidak mungkin bola itu dapat menggelinding sendiri. Akhirnya aku berhenti berlari dan seketika, bola itu pun berhenti bergerak.

Keringat dingin menetes di dahiku. Aku lantas menengok ke belakang dan tidak ada siapa-siapa di sana. Entah kemana kawan-kawanku berada. Kali ini, hawa di sekitarku terasa berbeda. Angin sepoi-sepoi yang berembus tenang berubah menjadi angin kering yang menusuk dadaku. Aku kembali melihat bola itu dan tampak Dani, sedang berusaha mengambil bola itu. Disusul oleh tepukan tangan di bahu sebelah kananku yang membuatku terkejut. "Den, tadi ga ada yg nendang bola kan?" Tanya temanku. "Nggak", balasku singkat. "Ketiup angin kali ya?" Katanya. "Iya", balasku singkat lagi sambil menahan kengerian yang ku alami.

Ia pun lantas setengah menarikku bersama dengan kawanku yang lain. Sementara itu, Dani juga sudah berhasil mengambil bola dan bergabung bersama kami. “Mau ke mana dan?” Tanyaku. Kali ini Dani diam, dia hanya terus menarik tanganku sambil memboyongku ke arah timur, arah kebalikan dari arah bola itu meluncur. Kami semua tak berhenti berlari kecil hingga tiba di batas tepian hutan yang telah kami lewati sebelumnya. Entah mengapa, bahkan suasana hutan belantara yang gelap ini terasa lebih nyaman jika dibandingkan dengan lapang itu.

Setelah berjalan setengah perjalanan menuju pulang, akhirnya Dani bergeming. “Bagus ya den tadi tempatnya”. ” Iya sih, tapi…” “Tapi mistis? Hehe, ngga apa-apa kok den, ga usah takut” “Tapi kan kamu tadi liat sendiri, itu bola meluncur sendiri”. Lantas Dani sambil tersenyum berkata “Selama kita bareng ga bakal ada kejadian apa-apa den, santai aja”.

Tanpa pikir panjang aku lalu membalas perkataan itu dengan tawa kecil sambil bergumam “Mau jadi anime lu dan”. Sontak semua kawanan kami pun tertawa mendengarnya.

9. Contoh teks cerita fantasi Sahabat Cermin.

<img style=

foto: freepik.com

Aku termenung di balkon sekolah. Termenung sedih dan berkhayal, bahwa akan punya sahabat. Sahabat setia yang tidak akan meninggalkan diriku sendiri. Tapi, tak ada yang ingin berteman denganku. Bahkan semua orang membenciku. Padahal, aku tak pernah berbuat jahat kepada mereka. Aku juga selalu berusaha yang terbaik agar mereka tak menganggapku aneh.

Caseyla Diandra. Itulah namaku. Orang tuaku memanggil aku Casey. Tapi teman-temanku memanggilku Bad Girl. Panggilan yang sangat menyayat hati. Yah, sebenarnya mereka yang kusebut teman tidak menganggapku teman. Mereka lebih mirip dengan musuhku.

Setiap hari, kucoba jalani hari dengan senyuman. Tapi di balik senyuman itu tersimpan beribu luka yang sangat menyakitkan. Dan hari ini aku akan pergi membeli sebuah cermin untuk hiasan di kamar baruku. Dengan segera aku pergi ke Mirror Shop. Di sana terdapat banyak model cermin terbaru. Tetapi, pandanganku hanya tertuju kepada sebuah cemin besar yang dikelilingi ukiran yang sangat indah. Dan setelah kutanya harganya Rp 895 ribu. Karena tertarik, aku segera membelinya tanpa pikir panjang. Kata penjaga di sana, cermin itu akan dikirim tepat jam 4 sore.

“Tiiiiiin!!! Tiiiiiin!!!” klakson mobil pengantar cermin itu pun terdengar. Casey segera berlari untuk membukakan pintu rumahnya.

“Silakan masuk Pak. Kamar saya ada di sana.” Ujar Casey sembari menunjukkan kamarnya.

Tak lama kemudian cermin itu sudah dipasang. Orang-orang yang mengantar cermin itu, juga sudah pulang. Casey yang sendirian di rumah, asyik meratapi cermin itu. “Ah, indah sekali cermin itu.” Pikir Casey. Tapi, karena merasa janggal dengan cermin itu, Casey mulai mendekati cermin itu. “Aaaaaa…” Casey berteriak keras. Ia sangat ketakutan. Itu karena ada bayangan seseorang di cermin itu. Tapi bayangan itu bukan bayangan dirinya. Bayangan itu adalah bayangan gadis seusia Casey dengan wajah riang. “Aaaaaa…” Casey kembali berteriak. Ia berteriak kali ini karena bayangan itu bersuara kecil.

Lalu Casey pun membalas suara itu. “Siapa kau?”

“Hai Casey, jangan takut. Namaku Mirrory. Kau bisa memanggilku Rory. Aku tidak akan menyakitimu. Aku di sini hanya ingin menjadi temanmu," jelas bayangan itu yang ternyata bernama Rory.

“Oh, mmm… kalau begitu maafkan aku ya Ro…ry,” ucap Casey ragu.

“Tentu,” jawab Rory.

“Oh ya, bagaimana kau bisa ada di cermin itu Rory?," tanya Casey.

“Aku bisa ada di cermin ini karena kejadian 3 tahun lalu. Saat itu aku masih berumur 8 tahun. Waktu itu aku menemukan cermin ini. Dan memencet tombol kecil di belakang cermin. Seketika aku tersedot masuk ke dalam cermin. Lalu cermin ini ditemukan oleh seseorang. Kemudian cermin in dijual di Mirror Shop," jelas Rory panjang lebar. Casey yang mendengarkan hanya diam setia mendengarkan.

“Oh… gitu,” ucap Casey takjub.

“Rory, kau mau tidak jadi sahabatku?," tanya Casey tiba-tiba.

“Aku sangaaat… mau," jawab Rory.

“Tapi, aku hanya bisa menjadi sahabat cermin untukmu,” lanjut Rory tak bersemangat.

“Tidak apa-apa kok. Begini saja aku sudah senang,” balas Casey. Lalu mereka asyik mengobrol tanpa peduli apapun.

Kini Casey sudah punya sahabat. Walaupun ia tau bahwa sahabatnya itu ada di cermin. Rory pun setia menjadi sahabat cermin seperti apa yang diinginkan Casey. Casey pun tak perlu lagi punya sahabat lain. Baginya, Rory sudah lebih dari cukup. Dan tak ada yang bisa menggantikan kedudukan Rory di hati Casey. Setiap hari, Casey berharap Rory akan menjadi manusia utuh. Dan tidak lagi menjadi sahabat cermin. Tapi, entahlah, kapan itu semua akan terjadi.

10. Contoh teks cerita fantasi Nia In Wonderland.

teks cerita fantasi © 2022 brilio.net

foto: unsplash.com

Aku baru saja tersadar dan aku terkejut aku ada di mana sekarang? Padahal beberapa saat yang lalu aku sedang tidur di kamarku sambil membaca buku. Tapi sekarang aku berada di tengah hutan.

Aku berjalan tanpa arah, mengikuti jalan setapak yang ada di depanku, entah ada di mana aku sekarang, tapi yang jelas aku takut. Aku melihat seseorang sedang membelah kayu dengan kapaknya di di depan mataku, seorang anak yang mengayunkan kapaknya ke arah kayu hingga menimbulkan bunyi nyaring, "TAK!!!" Dia melakukannya berulang-ulang, aku menyipitkan mataku, untuk melihat jelas wajah anak itu dan sepertinya aku mengenalnya. Dia adalah temanku Jerry, aku memanggilnya dengan suara lantang dan dia menoleh. Aku segera menghampirinya, perasaanku sangat senang karena setidaknya ada orang yang aku kenal.

“Siapa kau?”, ucap Jerry kaget.

“Ini aku Nia, teman satu kelasmu,” kataku.

“Maaf aku tidak mengenalmu,” jawabnya.

Aku terkejut saat mendengar jawabannya, entah apa dia mungkin terkena amnesia. Aku akan menanyakannya sekali lagi, tetapi saat aku ingin bertanya aku mendengar suara teriakan, di ujung sana aku melihat kobaran api yang menyala-nyala menimbulkan asap pekat yang melambung di udara. Aku tersentak.

“Ayo ikut aku,” tiba-tiba Jerry tersentak, dia menarik pergelangan tanganku dan mengajaku berlari.

“Kita mau ke mana?" Tanyaku.

“Kita akan ke desa tempat tinggalku,” sahutnya.

Aku hanya terdiam mendengar jawabannya, dan kakiku terus berlari di atas rumput hijau, dan kami sampai di desa itu.

Aku terkejut saat melihat keadaan desa telah hancur, porak-poranada, kepingan bangunan di mana-mana, kobaran api yang menari-nari, mayat-mayat yang bertebaran seperti daun-daun di musim gugur, dan yang melakukan itu semua adalah raksasa besar yang ada di hadapan kami. Raksasa hijau itu sangat menakutkan dia menatap Jerry dan aku dengan mata merah seramya.

Jerry menyuruhku bersembunyi dan aku menuruti apa maunya. Jerry berlari dengan gagah berani dia berlari ke arah makhluk besar hijau itu, dan baju Jerry berubah menjadi baju seorang kesatria. Jerry terbang dia mengarahkan kapaknya yang bercahaya ke arah monster itu, namun dia berhasil menagkisnya, dan dia menembakan laser dari matanya. Laser itu mengenai Jerry hingga dia terluka dan terjatuh ke tanah, dan monster itu ingin menginjak Jerry dengan kaki besarnya. Aku memejamkan mata karena tidak ingin melihat pemandangan ini.

Tiba-tiba ada suara muncul di kepalaku suara yang menyuruhku untuk menyelamatkan Jerry. Aku kembali membuka mataku dan melihat tubuhku mengeluarkan cahaya sesaat setelah cahaya itu hilang. Baju piyama yang tadi aku kenakan berubah menjadi baju dress biru yang indah, tapi yang membuat aku terkejut kini aku memeiliki sayap di punggungku.

Aku masih takut dengan monster itu tapi aku harus menyelamatkan Jerry, aku terbang dengan sayapku. Tiba-tiba muncul sebuah busur panah di tanganku, aku belum pernah memanah sebelumnya tapi apa salahnya aku mencoba. Aku membidik tepat di matanya dan melesatkan anak panah yang bercahaya itu. Dan monster itu pun lenyap.

Aku berhasil mengalahkannya, aku kembali ke wujud semulaku. Saat aku menghampiri Jerry tiba-tiba tubuhnya menghilang, semuanya menghilang dan turun hujan. Aku pun tersadar bahwa semua hanyalah mimpi, aku terbangun dan merasakan celanaku yang basah bukan karena hujan tapi karena aku mengompol. Mungkin inilah akibatnya jika tidak berdoa sebelum tidur.

11. Contoh teks cerita fantasi Mesin Waktu.

<img style=

foto: freepik.com

Pada tahun 2026 di mana dunia sudah mulai dikuasai teknologi canggih, ada tiga sahabat yang bernama Jack, Nicole dan Alex. Mereka baersekolah di sekolah yang sama tepatnya di SMP ABC. Jika pulang sekolah mereka biasanya selalu bersama.

Saat itu mereka menuju ke stasiun kereta melayang yang jaraknya dekat dari sekolah mereka. Saat mereka sudah mulai naik. Beberapa menit kemudian kereta yang mereka naiki terlempar keluar dari rel yang ada di atas kereta. Mereka terlempar ke sebuah hutan yang sangat luas dan gelap bersama dengan penumpang lainnya. Sebagian tewas karena benturan yang sangat kencang saat mereka terjatuh.

Alice pun berkata "Di mana kita?"

Alex menjawab "Aku pun tak tahu," sambil kebingungan.

Jack berakata "Sudah jangan khawatir, yang penting kita selamat."

"Iya," Alexdahnicole menjawab.

Mereka pun berjalan mencari jalan keluar dan mencari pertolongan dengan berjalan ke dalam hutan. Saat mereka di dalam hutan terdengar suara “BUUMM..” yang kencang dan membuat tanah bergetar. Mereka pun menghampiri sumber suara itu dengan rasa berani.

Saat sudah hampir dekat dengan sumber suara, mereka melihat sebuah cahaya yang sangat terang dari sana. Saat mereka lihat ternyata itu adalah sebuah mesin waktu yang jatuh dari langit, dengan rasa penasaran mereka mendekati mesin waktu itu dan membukanya.

“1, 2, 3 waaaaaw…” kata mereka bersamaa.

Mereka masuk dan tak sengaja Alex menekan suatu tombol yang membuat mesin waktu tersebut membawa mereka keluar dari hutan yang gelap itu ke kota yang dekat dengan rumah mereka. Saat sampai mereka hampir tak percaya bahwa mereka mendapat petualangan yang sangat aneh dari mesin waktu itu. Saat mereka keluar dari mesin waktu itu, mesin waktu itu pun tiba-tiba lenyap menghilang dan mereka kembali ke rumah mereka masing-masing.