1. Hartono Bersaudara.

Dua bersaudara R. Budi dan Michael Hartono tetap unggul dan menjadi konglomerat terkaya se-Indonesia dengan kekayaan USD 47,7 miliar atau setara Rp 744,12 triliun, naik USD 5,1 miliar dari tahun lalu. Hal itu sebagian karena IPO Global Digital Niaga mereka pada November, induk dari raksasa e-commerce Blibli, yang mengumpulkan Rp 8 triliun (USD 510 juta) dalam IPO terbesar kedua di negara itu tahun ini.

2. Low Tuck Kwong.

Harga batu bara yang lebih tinggi di tengah krisis energi global mendorong Low Tuck Kwong ke posisi kedua dengan lonjakan kekayaannya hampir lima kali lipat menjadi USD 12,1 miliar (Rp 188,76 triliun).

3. Keluarga Widjaja.

Keluarga Widjaja dari konglomerat Sinar Mas turun satu peringkat dari sebelumnya, tetapi pemulihan bisnis kertas grup membantu meningkatkan kekayaan mereka sebesar USD 10,8 miliar (Rp 168,48 triliun).

4. Sri Prakash Lohia.

Selanjutnya Sri Prakash Lohia dari Indorama Corp menempati urutan nomor empat dengan kekayaan yang naik USD 1,5 miliar menjadi USD 7,7 miliar (Rp 120,12 triliun).

5. Anthoni Salim.

Melengkapi lima besar adalah Anthoni Salim dari Salim Group, yang kekayaan bersihnya turun USD 1 miliar menjadi USD 7,5 miliar atau setara Rp 117 triliun.