Anak-anak Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh menemukan tempat perlindungan. Mereka ditampung di sebuah sekolah Islam di kamp pengungsi Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh.

Sekolah Islam menyediakan makanan dan pendidikan bagi sekitar 25 anak yatim Rohingya tersebut. Anak-anak tersebut menyaksikan pembunuhan brutal terhadap anggota keluarga mereka dalam tindakan keras militer di negara bagian Rakhine di Myanmar.

Pihak sekolah mengatakan berkomitmen untuk membantu mereka menemukan kerabat mereka. Sementara anak-anak yatim dapat belajar Al-quran dan bahasa Arab di sekolah.

Semua anak laki-laki mengatakan mereka memiliki anggota keluarga yang meninggal dan ada yang hilang. Penindakan militer, yang oleh PBB dikatakan sebagai pembersihan etnis, mengakibatkan hampir 700.000 orang yang melarikan diri ke Bangladesh.

“Mereka semua tidak memiliki ayah dan ibu, para siswa ini adalah yatim piatu. Mereka tinggal di sini di panti asuhan ini dan belajar bahasa Arab. Kami menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi mereka,” kata Maulana Mohammad Rafiq, kepala sekolah Islam.