Brilio.net - Keberadaan media sosial (medsos) saat ini tak hanya sekadar untuk kongkow antar teman di dunia maya. Lebih dari itu, medsos juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif. Lihat saja komunitas anak-anak muda di Sumatera Barat (Sumbar) yang tergabung dalam @SocMed SUMBAR. Bahkan, kelompok ini sudah, lintas komunitas. Di dalamnya ada yang berasal dari sejumlah perusahaan dan media. Sehingga semua komunitas bisa saling berbagi dan mengisi.

Kerennya lagi, komunitas ini digagas seorang cewek lho. Namanya Annisa Junaidi. Lewat komunitas ini pula dia berkolaborasi dengan sejumlah komunitas membantu penanganan korban gempa Padang pada 2009 lalu. Saat itu dia banyak membantu di bidang eksternal yang berhubungan dengan sejumlah instansi, lembaga donor, hingga relawan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Saya pribadi melihat hal ini ketika gempa bumi di Sumbar tahun 2009. Saat itu anak-anak muda di Sumatera Barat tidak hanya turun membantu di lapangan, namun juga menggalang bantuan lewat Twitter dan Facebook,” jelas Annisa.

Saat kembali ke kampus Universitas Andalas pada 2010 untuk menyelesaikan tugas akhir, dia mencoba membuat satu komunitas yang bisa menjadi tempat berkumpul dan belajar bersama antara mahasiswa. Saat itu yang dia pilih adalah komunitas bahasa di mana dia menjadi salah satu pengajarnya. Sayangnya, tidak mudah mengumpulkan mahasiswa.

Annisa © 2016 brilio.net

Komunitas @SocMed Sumbar dengan beragam aktivitas positif, salah satunya mencegah fans sepak bola berantem.
© 2016 brilio.net/Islahuddin

Annisa mengakui sebelumnya dia tidak aktif di BEM atau organisasi mahasiswa lain yang bisa dia manfaatkan untuk menghimpun mahasiswa. Akhirnya dia memilih sosial media untuk menyampaikan idenya. Rupanya ini berhasil dan banyak mendapatkan tanggapan.

Tidak hanya di kampus, dia juga mencoba menjembatani antar komunitas di Padang. Dia kemudian menjembatani komunitas fans klub sepak bola Eropa di Indonesia. Sekarang, tak ada lagi fans yang saling baku hantam apalagi tawuran, karena ada denda Rp 500 ribu bagi yang melakukannya.

“Saat itu banyak orang yang mengaku fans klub sepak bola tertentu membully fans klub lain. Bahkan ada yang melakukan kekerasan. Namun setelah saya tanya ke teman yang memang benar anggota fans klub tidak ada yang merasa pernah membully. Akhirnya kami membuat asosiasi komunitas fans klub sepak bola khusus Eropa yang anggotanya sebanyak 14 komunitas,” kata Annisa.

Kini hampir semua komunitas tergabung dalam @SocmedSUMBAR. Mereka tidak merasa kesulitan menghimpun banyak orang saat akan melakukan kegiatan. Mereka juga mudah terhubung dengan sejumlah perusahaan yang bisa membantu kegiatan mereka. Banyak hal yang sudah dilakukan seperti bersih pantai bersama, mempromosikan kuliner, pariwisata, produk lokal dan budaya Minangkabau.

“Bahkan banyak tempat wisata di Sumbar yang ditemukan oleh teman-teman komunitas, kemudian dipromosikan sendiri dan mendatangkan wisatawan, sehingga membantu perekonomian masyarakat sekitar,” jelas Annisa yang juga finalis Kartini Next Generation 2014.

Annisa yang saat ini berdomisili di Jakarta dan bekerja di PT Chelonind Integrated, masih sering diajak menghadiri kegiatan di Sumbar. Rupanya, pemerintah dan masyarakat Sumbar benar-benar tidak ingin Annisa jauh dari mereka. Tuh keren kan.

Makanya buat kamu sebaiknya menggunakan medsos untuk kegiatan positif dan bijak ya.