Brilio.net - Hari ini, 8 Maret selalu diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Womens Day (IWD). Perayaan hari perempuan sedunia ini untuk menghormati gerakan para perempuan di dunia yang punya sejarah panjang dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

Ya, sejak lama perempuan selalu menjadi subordinat bagi kaum pria. Perempuan dianggap sebagai kaum lemah dan tak bisa mendapat tempat yang sejajar dengan kaum pria.     

Kini semua sudah berubah. Banyak perempuan yang menduduki posisi puncak di berbagai bidang. Baik di pemerintahan (politik) maupaun di dunia usaha.

Di Indonesia, tidak sedikit kaum Hawa yang sukses mencetak sejarah sebagai perempuan pertama yang menduduki posisi puncak. Sebut saja Megawati Soekarnoputri yang menjadi presiden perempuan pertama Republik Indonesia. Lalu ada nama Karen Agustiawan yang menjadi orang nomor satu perempuan pertama di PT Pertamina (Persero).  

Perempuan Migas © 2019 brilio.net Dunia minyak dan gas selama ini didominasi pria. Tapi bukan berarti tidak bisa dimasuki kaum perempuan ya. (ilustrasi/brilio.net/yani andryansjah)  

Jejak perempuan-perempuan hebat di dunia usaha boleh jadi masih banyak lagi. Tak sedikit dari mereka yang justru menjadi pemimpin di tengah bisnis yang didominasi kaum pria. Sebut saja di dunia migas seperti Pertamina.

Kiprah ini juga yang dialami Fajriyah Usman, mantan Direktur Utama PT Elnusa Trans Samudera yang sekarang resmi menjadi juru bicara Pertamina. Baru-baru ini dia didapuk menjadi Vice President Corporate Communication baru menggantikan Adiatma Sardjito yang pensiun akhir Desember 2018 lalu.

Sosok yang satu ini punya sejarah panjang sebelum berada di posisinya sekarang. Kepada Brilio.net beberapa waktu lalu, Fajriyah berkisah tentang perjalanan kariernya di perusahaan migas milik negara ini.

“Selama ini saya bekerja di PT Elnusa Tbk, salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang jasa hulu migas. Saya di Elnusa selama 15 tahun. Kemudian setahun belakangan menjabat sebagai dirut di salah satu anak perusahaan PT Elnusa yaitu PT Elnusa Trans Samudera,” ungkap Fajriyah. 

Perempuan Migas © 2019 brilio.net (Brilio.net/yani andryansjah)

Sebagaimana diketahui, industri migas apalagi yang bergerak di sektor hulu, banyak didominasi kaum pria. Namun Fajriyah punya trik menghadapi kaum pria.  

“Easy going aja karena laki-laki umumnya begitu. Mereka ngomong apa adanya. Jangan dikit-dikit baper. Santai aja kalaupun mereka kadang bercanda ala laki-laki ya santai saja,” ujarnya. 

Fajriyah pun punya banyak suka duka bergelut di dunia usaha pengolahan “emas hitam” yang sebagian besar dihuni kaum Adam. Namun dia mampu membuktikan bisa memenej sumber daya manusia Pertamina yang sebagian besar laki-laki. “Selama kita bisa mengayomi dan memahami kontribusi mereka, sejauh ini tak ada masalah,” kata lulusan FEUI ini.

Dia juga salut dengan kondisi Pertamina saat ini yang banyak dihuni anak-anak muda. Menurutnya, anak muda penuh semangat sehingga dia yakin dengan perubahan dan pengembangan yang terjadi di Pertamina bisa lebih cepat. “Karena mereka memang anak-anak yang selalu mencari inovasi,” tegasnya lagi.

Perempuan Migas © 2019 brilio.net (Brilio.net/yani andryansjah)

Apalagi anak-anak muda saat ini merupakan kelompok digital savvy yang tak terpisahkan dengan dunia digital, terutama media sosial (medsos). Karena itu, dia berupaya memanfaatkan medsos untuk kepentingan Pertamina demi menyebarkan informasi dan media edukasi kepada masyarakat. “Ujung-ujungnya, medsos itu menjadi salah satu tools untuk brand equity Pertamina,” katanya.

Karena itu, dia juga menyarankan kepada para cewek milenial agar punya keberanian berkarier di dunia laki-laki. Kuncinya terus belajar, jangan mudah menyerah dan jangan membatasi diri.

Memang saat ini masih banyak industri yang didominasi kaum pria, tapi bukan berarti industri tersebut tidak bisa dimasuki kaum perempuan. Terbukti sudah banyak perempuan yang justru jadi leader di perusahaan. So buat para cewek, jangan membatasi diri dan terus berbuat yang terbaik ya.