Menanam berbagai macam sayuran.

Kisah petani sayur Majalengka, omzet sekali panen bisa kebeli mobil YouTube/Rizquana Channel

foto: YouTube/Rizquana Channel

Anne memulai usaha tersebut sudah dari puluhan tahun yaitu pada empat tahun awal Anne menikah. Anne menanam sayuran di lahannya dengan berbagai macam sayuran yang mempunyai masa panen berbeda-beda, agar setiap hari para petani yang dipekerjakan dapat memanen sayuran tersebut. Ada aneka sayuran di lahan Anne yaitu waluh siem, cabai, dan brokoli.

Untuk pemasukan yang didapatkan Anne dalam waktu sekali panen yaitu diperkirakan bisa mencapai harga 1 mobil. Namun hal tersebut juga menyesuaikan dengan kondisi harga pasaran. Apabila harga pasaran sedang tinggi maka hal tersebut dapat dibenarkan. Namun apabila harga pasaran sedang turun, maka terkadang Anne juga menanggung rugi.

“Ini kalau omzet ya, jadi kita tergantung harga. Kalau harga lagi bagus, ya omzet kita lebih tinggi lagi. Kalau harganya lagi turun, ya otomatis omzetnya juga turun,” ujar Anne dikutip brilio.net dari YouTube Rizquana, Selasa (1/11).

“Karena sayuran itu sekali panen, itu bisa kebeli mobil ya, Bu,” imbuh pemilik akun YouTube tersebut.

“Iya benar, bisa begitu,” jawab Anne membenarkan.

 

Mengembangkan usaha ternak sapi.

Kisah petani sayur Majalengka, omzet sekali panen bisa kebeli mobil YouTube/Rizquana Channel

foto: YouTube/Rizquana Channel

Tidak hanya usaha menanam sayuran, Anne juga mengembangkan usaha peternakan sapi. Anne memiliki 8 ekor sapi. Untuk mengurus sapi-sapi ini, Anne mempekerjakan empat orang. Sapi tersebut diberi makan dua kali sehari serta dimandikan dua minggu sekali. Serta dalam merawat sapi tersebut kebersihan kandang juga sangat diperhatikan, karena dapat berpengaruh terhadap kesehatan sapinya.

Peternakan sapi Anne lebih memfokuskan sapi kembang biak daripada sapi pedaging. Oleh karena itu sapi-sapi betina lebih diutamakan dalam peternakan sapi Anne walaupun ada sapi jantan yang tidak digunakan untuk proses perkembangbiakan.

Anne mengembangbiakkan sapi-sapinya bukan dengan cara kawin melainkan dengan cara menyuntikkan IB (Inseminasi Buatan), sehingga Anne lebih mengutamakan sapi betina. Pengurus sapi yang dipekerjakan Anne menuturkan bahwa mengembangbiakkan sapi dengan cara IB lebih efektif dan membuahkan hasil.