Mendapat pertanyaan tersebut dari istri Buya Syafii, pihak UMM pun berpikir apakah fasilitas yang diberikan hotel tersebut tak cukup baik untuk Buya. Ternyata, bukan itu sebabnya. Sang istri pun kemudian memberikan bocoran kepada pihak UMM bahwa sebenarnya sang suami, Buya lebih suka menginap di penginapan sederhana bahkan hanya dengan fasilitas kamar mandi dengan gayung.

Buya Syafii punya sifat sederhana © 2022 brilio.net

foto: Twitter/@ilhamzada

"Mulanya pihak UMM berpikir, apa Kusuma Agro kurang nyaman? Ternyata bukan itu. 'Duh, bapak itu lebih senang nginep di penginapan yg kasurnya biasa saja dan kamar mandinya pakai ciduk (gayung),' ujar sang istri. Jadi, menurut Buya, penginapan itu terlalu mewah dan mahal," kata Ilham.

Mendengar pernyataan tersebut, pihak UMM pun merasa kagum dengan kesederhanaan Buya. Meski begitu, pihak UMM tetap ingin menjamu Buya Syafii sebaik-baiknya. Salah satunya dengan menginapkan Buya di Hotel Kusuma Agro yang memiliki suasana lebih nyaman untuk istirahat dan liburan.

"Sebenarnya, UMM punya hotel sendiri. Bahkan sekarang punya dua hotel. Satunya bintang empat, satunya bintang dua. Saat itu, yg bintang empat masih berstatus bintang tiga. Tapi, diinapkan di Kusuma Agro karena suasananya lebih nyaman untuk istirahat dan liburan. Menghargai tamu," lanjut Ilham.

Dari cerita tersebut, sifat Buya Syafii dapat diambil pelajaran untuk sederhana dan bersahaja meski berilmu tinggi dan mempunyai jabatan tinggi.

"Buya memang terbiasa hidup sederhana dan bersahaja. Termasuk memilih ngantri seperti pasien umumnya saat berobat di RSU PKU Muhammadiyah. Dari beliau kita belajar untuk sederhana dan bersahaja, meski berilmu tinggi dan bisa punya jabatan tinggi," tutup ilham.