Brilio.net - Apa yang terlintas di pikiran kamu saat mendengar kata jamu tradisional? Pasti identik dengan ibu-ibu membawa botol berisikan jamu dengan cara digendong. Tapi ternyata tidak selalu demikian lho!

Dian Larasati (23) mencoba mengubah image tentang jamu tradisional. "Sebenarnya kalau jamunya sama saja kayak lainnya. Ada sinom, beras kencur, kunir asem, hanya kemasan dan cara penjualannya yang berbeda dari penjualan yang biasanya,” terangnya.

Sekilas jika dilihat dari tampilannya pasti kita tidak akan mengira bahwa minuman ini adalah jamu tradisional. Gadis berkerudung ini mengatakan bahwa ide membuat jamu tradisional dengan kemasan modern dikarenakan hendak mencari sesuatu yang baru.

 

Kemasan jamu yang makin modern

jamu © 2016 brilio.net

 

“Sudah banyak di kota Malang ini yang jual minuman dengan kemasan lucu-lucu, tapi kebanyakan hampir sama semua produknya. Jadi saya kepikiran kenapa tidak jualan jamu dikemas di botol kayak minuman kekinian gitu," terangnya.

Bahkan, ia juga melakukan terobosan dengan membuat cara penjualan baru, yakni via online. Para pemmbeli pun dengan mudah bisa mendapatkan jamu tradisional tersebut.

Sarjana Psikologi Universitas Brawijaya ini biasa menjual produk jamunya melalui instagram @laras_kitchen. Tak hanya itu dia juga menjualkan produknya ke kampus-kampus yang ada di Malang dan sekolah-sekolah.

Baginya lulus kuliah tak harus selalu bekerja di perusahaan. membuka usaha sendiri adalah salah satu cara terbaik. Dia bersyukur dengan bisnisnya tersebut bisa membiayai kebutuhan diri sendiri.

Dirinya berharap dengan adanya usaha ini dapat turut melestarikan minuman khas dari Indonesia, dan juga semakin banyak anak-anak muda yang suka minum-minuman yang sehat seperti jamu.