Brilio.net - Tjoa Teng Hui atau yang akrab disapa Ateng merupakan mantan tukang tambal ban yang baru bisa lulus SMA di usia 22 tahun. Dahulu ia kerap menerima cibiran karena bersekolah dengan usia di atas teman-temannya dan menjadi tukang tambal ban.

Buktikan bahwa roda kehidupan terus berputar, kini Ateng berhasil membuktikan pada orang-orang yang dulu pernah mencibir dan meremehkannya dengan kesuksesan nyata. Ateng yang dulu tukang tambal ban, kini berhasil sukses dan memiliki 8 perusahaan dan 6 pabrik.

Penasaran siapa Ateng yang kini menjadi seorang kaya raya?

Dilansir brilio.net dari Instagram @tjoatenghui dan berbagai sumber lainnya pada Sabtu (6/6), berikut 6 fakta Ateng tukang tambal ban yang kini miliki 8 perusahan.


1. Seorang anak penjual onderdil mobil dan becak.

Fakta Ateng tukang tambal ban © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@tjoatenghui



Ateng yang memiliki nama asli Tjoa Teng Hui tersebut merupakan anak keempat dari lima bersaudara yang tinggal di Samarinda. Ia lahir dari seorang pasangan suami istri yang memiliki satu toko onderdil mobil dan becak.

Saat Ia berusia 3,5 tahun dan adiknya baru 1 tahun, ia harus kehilangan ayah tercintanya untuk menghadap pada Sang Pencipta.

Setelah kepergian ayahnya, sang ibu tak mampu meneruskan usaha yang tersisa, sehingga membuat keluarganya terpuruk saat itu. Karena seluruh harta keluarganya digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, keluarga Ateng pun jatuh miskin.


2. Mendapatkan bantuan dari kerabat ibu untuk bersekolah di usia 10 tahun.
Karena jatuh miskin, Ateng dan saudara-saudaranya tak mampu untuk mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Hal ini membuat kerabat dari pihak ibunya merasa prihatin dan berusaha memberi bantuan.  

Setelah mendapat bantuan tersebut, akhirnya Ateng bisa mendapatkan pendidikan di sekolah dasar ketika usianya menginjak 10 tahun. Hal tersebut membuatnya menjadi murid tertua di angkatannya saat itu, bahkan ia baru bisa lulus SMA ketika usianya sudah 22 tahun.


3. Ateng menjadi tukang tambal ban saat remaja.
Ketika masih duduk di bangku kelas 4 SD, dia merasa minder diejek oleh seluruh teman sekelas. Hal tersebut membuat Ateng mengalami tekanan batin di usia remaja membuat Ateng memilih keluar sekolah dan sering membolos sekolah untuk jadi tukang tambal ban.

Dari hasil pendapatannya menjadi tukang tambal ban, ia dapat membantu ibunya yang saat itu menderita krisis ekonomi. Selain menjadi tukang tambal ban, Ateng juga menjual rokok dan permen di toko, serta peralatan bekas peninggalan sang ayah.


4. Punya 14 usaha berupa 8 perusahaan dan 6 pabrik.

Fakta Ateng tukang tambal ban © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@tjoatenghui



Ateng berusaha dengan keras agar roda kehidupannya bisa berada di atas dimulai dengan beberapa usaha yang ia mulai setelah lulus SMA. Ateng memulai dengan berjualan alat listrik, belajar merakit onderdil sendiri, bahkan berani bercita-cita bisa memiliki merek sendiri.

Secara kreatif, Ateng melakukan assembling dengan membeli sparepart, baik dari dalam maupun luar negeri. Lalu dirakit sendiri, setelah mapan baru bisa membeli mesin pembuat.

Semakin mengembangkan diri dan usaha, berlanjut pada distribusi ke produksi. Ketika Ateng sudah menampakkan kesuksesan dan sudah bisa membeli mobil sendiri, ia mulai berpikir untuk membangun rumah tangga.

Dari hasil kegigihannya, Ateng kini bisa jadi pengembang produksi, mempunyai kilang minyak, memproduksi pipa listrik dan ducting. Perjuangan yang membuahkan 8 perusahaan dan 6 pabrik.


5. Memiliki 5 prinsip hidup.

Fakta Ateng tukang tambal ban © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@tjoatenghui



Untuk sampai pada titik saat ini, Ateng memiliki 5 prinsip hidup yang selalu dipegang untuk mencapai bisnis yang sukses. Pertama, kejujuran. Menjadi sosok yang jujur, karena percaya bahwa kejujuran dapat memperlancar segalanya, baik urusan harta maupun sosial.

Kedua, jangan serakah. Ateng yakin, diri ini tidak boleh terikat pada nafsu keinginan, supaya lebih bebas. Selanjutnya, bekerja dengan ulet, harus semangat, dan kelima ialah berbuat kebaikan. Barulah diri Ateng bisa mencapai kebahagiaan dan menghapus penderitaan.


6. Membagikan kisahnya dalam karya tulis 'Kunci Kebahagiaan'.

Fakta Ateng tukang tambal ban © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@tjoatenghui



Perjalanan hidup dan perjuangan keras Ateng telah dituangkannya dalam karya tulis buku berjudul 'Kunci Kebahagiaan'. Melalui buku tersebut, Ateng mengaku ingin menularkan pengalaman mencapai suksesnya, serta mengajak untuk jangan terbuai dengan nafsu harta, tapi fokus untuk bisa bahagia dan membahagiakan.

Selain memikirkan setiap usaha besarnya, dia juga ingin bisa berbagi nilai-nilai kehidupan. Kesempatan besar dan kebahagiaan tersendiri, saat Ateng menjadi motivator bagi para narapidana, sampai bisa bercengkerama dengan mantan teroris terkenal, Umar Patek.