Brilio.net - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, lebih akrab disapa Jokowi. Mudah dilafalkan, mudah diingat.

Namun pernahkah Sobat Brilio penasaran siapa orang yang pertama kali mencetuskan nama panggilan pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu? Pasalnya, panggilan itu bukanlah nama orang nomor satu negeri ini semasa kecil.

Baru-baru ini, terungkaplah lewat akun YouTube Presiden Joko Widodo tentang sosok yang menyebut nama Jokowi pertama kali. Tak lain tak bukan kawan bisnis Jokowi dari Prancis, Bernard Chene.

Penasaran dengan fakta di balik panggilan Jokowi? Berikut ulasannya dikutip Brilio.net dari akun YouTube Presiden Joko Widodo, Sabtu (9/11).

1. Joko Widodo terlalu panjang bagi Bernard Chene.

Bernard menyatakan bahwa di Prancis, penduduk setempat terbiasa memanggil orang dengan nama pendek. Bagi pria yang sekarang berusia 78 tahun itu, Joko Widodo terlalu panjang. Maka dia meminta izin untuk memanggil Joko Widodo dengan Jokowi saja.

Bernard cukup merasa senang nama yang dicetuskannya itu akhirnya dipakai banyak orang memanggil Joko Widodo.

"Saya tidak kenapa-kenapa, senang tidak, sedih juga tidak. Yah, mungkin sedikit senang sih, karena kan saya yang membuatnya. Bagus!" ujarnya dalam wawancara di video YouTube Presiden Joko Widodo.

2. Kesan pertama Bernard Chene bertemu Jokowi.

Keduanya bertemu di Solo sekitar tahun 1999. Mereka dikenalkan paman Jokowi.

Menurut Bernard, tampak pribadi dewasa pada diri Jokowi.

"Dari matanya terlihat kalau ia sangat pintar dan penuh gairah hidup," papar Bernard.

Singkat cerita, Bernard dan Jokowi akhirnya menjadi mitra bisnis meubel. Bernard lah 'jalan' Jokowi memasukkan produk meubelnya ke pasar Eropa. Sejauh mereka bekerja sama, Bernard mengaku tak pernah merasa kecewa.

3. Kata Bernard Chene soal Jokowi masuk ke politik.

Bernard tak pernah menyangka, rekan yang selama ini bertemu di hutan dan pabrik, menjadi wali kota, gubernur, hingga akhirnya presiden.

"Ya, saya terkejut! Terkesan. Terkesan. Tapi sangat senang dengan apa yang terjadi dengannya," katanya.

4. Bukan presiden, melainkan saudara.

Bernard pernah diundang bertemu Jokowi saat sang presiden berkunjung ke Paris. Protokoler yang semula menyediakan waktu hanya 25 menit untuk Bernard bertemu Jokowi, justru tak berlaku. Jokowi menahan Bernard hingga 1,5 jam.

"Bernard, saat ini saya bukan sedang menjadi presiden, sekarang saya adalah Jokowi, sedang bersama kamu, Bernard, kita bisa berbincang tentang keluarga, tentang bisnis kita, tentang hubungan kita," ujar Bernard menirukan ucapan Jokowi.

Saat Jokowi mengucapkan itu, Bernard merasa Jokowi adalah saudaranya.

5. Tiga kata Bernard untuk Jokowi.

Bagi Bernard, tidak ada perubahan pada diri Jokowi sejak dulu hingga sekarang menjadi pemimpin negara. Semua kebijakan yang dibuat serta cara Jokowi berkomunikasi dengan pemimpin negara lain juga sama.

Menurut Bernard, Jokowi orang yang dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan sangat pintar.

"Saya sangat bangga dengannya, saya masih menjadi saudaranya, dan saya mendukungnya. Tanpa terkecuali," tegasnya di akhir video memberikan pesan untuk Jokowi.