Brilio.net - Munculnya pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang begitu besar. Termasuk di Indonesia sendiri, virus berasal dari Wuhan, China itu membuat berbagai sektor terdampak, termasuk sektor ekonomi. Banyak pekerja yang terpaksa harus di PHK karena perusahaan tak bisa menggaji karyawannya lantaran pemasukan berkurang.

Penurunan sektor ekonomi dan bertambahnya angka pengangguran ternyata juga memperngaruhi kehidupan rumah tangga. Menurut Konsultan Keluarga dan Pemerhati Sosial, angka perceraian meningkat selama pandemi hal itu karena banyak suami yang kehilangan pekerjaan sehingga timbul masalah perekonomian.

“Di masa pandemi ini, banyak suami yang kehilangan pekerjaan, sehingga masalah perekonomian menjadi gangguan yang serius dalam kehidupan rumah tangga,” ujar Konsultan Keluarga sekaligus Pemerhati Sosial M. Agus Syafi’i kepada media, Rabu (2/9).

Penyebab perceraian selain ekonomi, adalah suami istri yang selalu di rumah yang memicu pertengkaran lebih sering. Selain itu juga ketika suami di rumah, suami tak ada kegiatan.

"Ketika lebih sering berdua akan lebih banyak bermasalah. Banyak istri hamil dan menjadi tanggung jawab atau beban istri jadi lebih berat. Karena pekerjaan rumah cuci, gosok, dan lain-lain tertumpu pada istri. Ini yang jadi masalah atau pemicu pertengkaran dalam rumah tangga di tengah pandemi," tuturnya.

Menurut Agus, sebenarnya perceraian bukan solusi terbaik dalam menghadapi masalah rumah tangga. Ia pun memberi tips kepada pasangan khususnya pasangan muda untuk tetap menjaga keharmonisan rumah tangga.

Salah satunya adalah saling memberi. Ketika pasangan suami istri di dalam benaknya atau pikiran adalah ingin saling memberi maka keduanya tidak akan ada saling menuntut.

"Konflik rumah tangga kerap terjadi ketika salah satu pasangan menuntut, tidak ada keinginan untuk saling memberi sehingga harus ditanamkan kepada masing-masing suami istri untuk mempunyai keinginan saling memberi," terangnya.

Selanjutnya adalah memaklumi, ketika pasangan hidup kita bermasalah, melakukan kesalahan sengaja atau tidak maka tugas yang lain adalah memaklumi dan memaafkan.