Brilio.net - Polri memastikan sudah menyiapkan 381 titik penyekatan mulai dari Sumatera Selatan hingga Bali mulai aktif malam nanti, pukul 24.00 WIB. Titik penyekatan ini akan mengawasi masyarakat yang tetap nekat melakukan mudik di tanggal larangan mudik.

 

polri minta tak nekat mudik Berbagai sumber

foto: YouTube/BNPB Indonesia

 

"Ada 381 titik penyekaan mulai aktif 24.00 nanti malam, diharapkan masyarakat tidak (mudik) kucing-kucingan," kata Kabaharkam Polri, Komjen Arief Sulistyanto, seperti yang brilio.net lansir dari YouTube BNPB Indonesia, Rabu (5/5).

Arief mengingatkan, bagi masyarakat yang nekat mudik dan nakal sambil berusaha mencari jalan tikus untuk mudik, itu hanya merugikan mereka. Hal ini karena seluruh perbatasan telah dijaga ketat sehingga seharusnya sudah tak ada celah bagi masyarakat untuk mudik.

"Dari seluruh jalur yang ada, bisa saja dia lewat jalur tikus tapi jalur tikus itu tidak akan mungkin sampai ke lubang bawah tanah kan. Pasti akan ketemu jalur-jalur di mana merupakan jalur utama yang mau tidak mau harus lewat di situ. Pasti akan ketahuan dari penyekatan-penyekatan yang kita lakukan," ujarnya.

Arief mengimbau untuk saat silaturahmi virtual adalah hal terbaik yang bisa dilakukan masyarakat, agar bisa membantu pemerintah menekan angka penularan virus Covid-19. Dia menyebut, banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari silaturahmi virtual.

Hal positif yang bisa didapat dari tak melakukan mudik Lebaran 2021 ini adalah menghindari risiko penularan Covid-19, dan bisa menabung uang ongkos mudik kali ini. Hal ini jadi yang terbaik bila dibandingkan dengan memaksa mudik, sudah keluar ongkos untuk transportasi, namun ujung-ujungnya ketahuan dan diminta putar balik.

"Mari kita biasakan tradisi baru bahwa mudik digital itu keren, cukup di rumah," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo sudah mengingatkan bahwa pemerintah melarang masyarakat mudik Lebaran Idulfitri 2021.

"Jadi pilihan untuk larangan mudik ini adalah pilihan yang sangat strategis dan kita semuanya harus mengikuti keputusan ini. Ini adalah keputusan politik negara," tegasnya dalam talkshow Jaga Keluarga, Tidak Mudik yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Rabu (5/5).