Persiapan pelaporan terkait isu ijazah palsu yang melibatkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kini sudah berada di tahap akhir. Tim kuasa hukum Jokowi menyatakan bahwa mereka hanya menunggu restu dari Jokowi untuk melanjutkan proses ini, yang akan menyasar kepada empat orang yang terlibat.

"Tentunya, keputusan akhir ada di tangan Bapak Jokowi. Kami sebagai kuasa hukum memberikan analisis dan gambaran hukum yang luas, serta fakta-fakta yang perlu dipertimbangkan oleh beliau," ungkap Yakup Hasibuan, salah satu anggota tim kuasa hukum, saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat.

Tim kuasa hukum telah mengumpulkan bukti dan dokumen terkait isu ijazah palsu Jokowi. "Kami sudah hampir rampung dan siap mengambil langkah hukum dalam waktu dekat," tambah Yakup.

Walaupun begitu, Yakup masih enggan untuk mengungkapkan siapa saja yang menjadi sasaran pelaporan. "Sementara ini, ada sekitar empat orang yang sudah kami lengkapi dokumen dan bukti pendukungnya. Kami percaya ada dugaan tindak pidana di situ, tetapi ini masih bisa berkembang," jelasnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, Jokowi juga membahas isu ini dengan tim hukum yang terdiri dari lima orang, termasuk Yakup Hasibuan. Mereka membawa dokumen bertuliskan "Kajian Pengaduan Tindak Pidana Penyebaran Berita Bohong dan/atau Pencemaran Nama Baik".

Jokowi sebelumnya mempertimbangkan langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarkan isu ijazah palsunya, yang dianggap merugikan nama baiknya. Meskipun Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli, isu ini tetap mencuat dan menimbulkan keraguan di kalangan publik.

Jokowi menanggapi tuduhan tersebut dengan tegas, menyebutnya sebagai fitnah murahan. "Isu ini sudah dibantah berulang kali, bahkan oleh pihak UGM. Saya benar-benar kuliah di Fakultas Kehutanan UGM dan ijazah yang saya terima adalah resmi," tegasnya.