Brilio.net - Usai Pilpres 2019, cares cawapres dari dua kubu belum juga bertemu, meski Jokowi dan Prabowo sudah mengagendakan pertemuan. Beberapa waktu lalu diketahui Jokowi mengutus Luhut Panjaitan untuk menemui Ketua Umum Gerindra itu.

Di sisi lain, cawapres Sandiaga Uno dan Ma'ruf Amin juga belum bertemu. Meski demikian, cawapres nomor urut 02 menyambut baik rencana pertemuannya dengan Ma'ruf Amin. Bahkan Sandiaga mengaku sangat siap bertemu Ma'ruf Amin.

"Saya sih anytime. Sekarang ditelepon untuk temui, langsung saya temui Pak Kiai," kata Sandiaga seperti dilansir dari Liputan6, Jumat (26/4).

Pertemuan tersebut sudah dipikirkan sejak delapan bulan yang lalu. Sandiaga bahkan meminta Ustaz Yusuf Mansur menjadi perantara pertemuan itu.

"Saya bilang, Pak Kiai ingin selama 8 bulan ini terus ingin bertemu dengan Pak Kiai untuk meminta arahan, tapi ya belum terlaksana. Kalau sekarang waktunya disediakan, ya alhamdulillah," ungkap Sandiaga.

Sandiaga mengatakan pertemuan tersebut tidak perlu menunggu usai pilpres. Ia menambahkan bahwa pertemuan itu hanya soal silaturahmi.

"Sebagai seorang murid, harus dilakukan dan nggak perlu menunggu. Kita tidak bicara, apa kompromi. Ini soal silaturahim. Kita sama-sama berkeyakinan untuk pemilu yang jurdil," ujarnya.

Oleh karena itu, Sandiaga berharap pertemuan dapat diadakan sesegera mungkin.

Sandiaga berharap, pertemuannya dengan Ma'ruf dapat segera terlaksana dalam waktu dekat. "Makanya saya menganjurkan pertemuan itu nggak usah ada perantara-perantara. Langsung saja bertemu," kata dia.

Sementara itu, Ma'ruf Amin memang telah merencanakan untuk bertemu Sandiaga. Meski demikian, cawapres nomor urut 01 itu belum tahu pasti kapan pertemuan akan dilaksanakan.

"Ya pastilah (agenda pertemuan dengan Sandiaga Uno). Kapannya itu belum tahu. Bertemunya pasti (terlaksana)," ujar Ma'ruf Amin.

Ma'ruf Amin mengatakan pertemuannya dengan Sandiaga Uno diharapkan dapat membahas persatuan dan kesatuan bangsa pasca-pemilu 2019. Ma'ruf Amin berpendapat bahwa pasca-pemilu tak boleh ada konflik atau pun perpecahan di masyarakat. Untuk itu pertemuan para elite bangsa harus dilakukan.

"Bagaimanapun bangsa ini harus kita jaga, harus kita satukan. Tidak boleh ada konflik dan itu harus dimulai dari elitenya tentu, dari pucuk-pucuknya atasnya," kata Ma'ruf.

Pertemuan dua kubu ini juga diharapkan dapat menyatukan bangsa Indonesia. "Oleh karena itu baik Pak Jokowi atau saya akan bertemu (dengan kubu capres dan cawapres nomor urut 02) pada saatnya. Kapannya itu belum tahu," imbuh Ma'ruf Amin.