Presiden Prabowo Subianto baru saja melakukan reshuffle kabinet, dan kali ini Erick Thohir resmi dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Pelantikan ini menggantikan Dito Ariotedjo yang sebelumnya menjabat. Acara pelantikan berlangsung di Istana Negara Jakarta pada Rabu, 17 September 2025, sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) 96 P Nomor Tahun 2025.

Dalam acara tersebut, Prabowo memimpin pembacaan sumpah jabatan. Erick Thohir berkomitmen untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan menjunjung tinggi etika jabatan. "Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," ucap Erick saat membacakan sumpah jabatan.

Setelah pelantikan, Erick menandatangani berita acara dan menerima ucapan selamat dari Prabowo serta para menteri lainnya. Sebelumnya, Erick juga dikenal sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ketua Umum PSSI, yang kini posisinya kosong setelah perombakan ini.

Latar Belakang dan Kehidupan Pribadi Erick Thohir

 

Erick Thohir lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970. Ia adalah putra dari Mochammad Teddy Thohir, seorang pengusaha sukses yang membesarkan Astra International. Ibunya, Edna Thohir, berasal dari Majalengka, Jawa Barat.

Meskipun berasal dari keluarga pebisnis, Erick dididik untuk mandiri dan tidak diperbolehkan bekerja di perusahaan keluarga. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan jiwa kewirausahaan dengan memulai bisnis kecil-kecilan pada usia 9 tahun.

Pendidikan Erick Thohir

  • Sarjana (S1): Glendale Community College, California, Amerika Serikat (1991) dengan gelar Bachelor of Arts (B.A.).
  • Magister (S2): National University, California, Amerika Serikat (1993) dengan gelar Master of Business Administration (MBA).
  • Doktor Kehormatan (Honoris Causa): Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur (2023) dalam bidang Manajemen Strategi.

Perjalanan Karier

 

Karier Erick Thohir sangat beragam, mencakup berbagai peran penting di sektor bisnis, olahraga, dan pemerintahan:

  • 1992-sekarang: Pendiri Mahaka Group, yang bergerak di bidang media dan entertainment.
  • 1997-awal 2000-an: Manajer Persija Jakarta.
  • 2004-2010: Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi).
  • 2006-2014: Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA).
  • 2009-2019: Wakil Komisaris Utama Persib Bandung.
  • 2010-2019: Komisaris Utama Mahaka Media.
  • 2012: Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London.
  • 2013-2018: Presiden Klub Inter Milan.
  • 2014-2019: Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk.
  • 2015-2019: Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
  • 2018: Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018.
  • 2019: Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
  • 2019-2024: Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Maju.
  • 2021-sekarang: Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
  • 2023-sekarang: Ketua Umum PSSI.
  • 2024-sekarang: Kembali menjabat sebagai Menteri BUMN dalam Kabinet Merah Putih.
  • 17 September 2025: Diumumkan sebagai Menpora baru.

Prestasi & Pencapaian

 

  • Akuisisi Inter Milan (2013): Menjadi pengusaha Indonesia pertama yang memiliki klub sepak bola Serie A Italia.
  • Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018: Berhasil menyelenggarakan Asian Games ke-18 dengan sukses.
  • Ketua Umum PSSI (2023): Meningkatkan performa Timnas Indonesia.
  • Doktor Kehormatan (Honoris Causa) Universitas Brawijaya (2023): Pengakuan atas kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
  • Penghargaan dari Indonesia Awards (2025): Diterima atas kinerja sebagai Ketua Umum PSSI.
  • President's Award dari FIBA: Pengakuan atas dedikasinya dalam pengembangan olahraga bola basket.
  • Penghargaan sebagai Pemimpin Visioner dari IDX Channel: Mengakui kemampuan kepemimpinannya.
  • Gelar Tokoh Syariah dari Majalah Investor: Pengakuan atas perannya dalam memajukan Masyarakat Ekonomi Syariah.

Fakta Unik Sosok Erick Thohir

  • Pengusaha Sejak Dini: Memulai bisnis kecil-kecilan sejak usia 9 tahun.
  • Didikan Mandiri: Tidak diperbolehkan bekerja di perusahaan ayahnya.
  • Penulis Buku: Pernah menulis buku 'Pers Indonesia di Mata Saya'.
  • Kekayaan Fantastis: Perkiraan harta kekayaan mencapai Rp2,2 triliun per tahun 2023.