Menteri BUMN, Erick Thohir, baru-baru ini menjelaskan alasan di balik penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN). Banyak yang mempertanyakan kemampuan Ifan, yang dikenal sebagai musisi, untuk memimpin di industri perfilman.

Erick menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk BUMN. Dia menyebutkan bahwa melalui konsolidasi, seperti yang telah dilakukan pada PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) dan Holding Industri Pertambangan MIND ID, PFN akan digabungkan dengan Balai Pustaka dan Lokananta dalam satu payung.

"Pemerintah melihat bahwa konsolidasi BUMN perlu dipercepat. Kita memiliki Balai Pustaka, PFN, dan Lokananta yang akan dikonsolidasikan menjadi satu pusat konten," ungkap Erick di kantornya di Jakarta.

Dia menambahkan bahwa penggabungan ini masih dalam tahap kajian, sambil membentuk manajemen yang tepat, termasuk menarik Ifan Seventeen ke dalam tim. "Ini adalah langkah untuk mengkonsolidasikan semua aset pemerintah di bawah BUMN menjadi satu kesatuan yang lebih kuat," jelasnya.

Erick juga menyebutkan bahwa penggabungan ini adalah tahap awal dari rencana yang lebih besar, termasuk melebur Holding Pelabuhan Pelindo dengan PT Pelni dan perusahaan lain di sektor yang sama. "Saya mendorong kajian konsolidasi ini agar tercipta ekosistem yang lebih terintegrasi," tambahnya.

Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PFN telah memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan keputusan ini karena Ifan lebih dikenal sebagai musisi daripada sebagai sosok yang berpengalaman di industri film.

Sejumlah sineas dan aktor/aktris di Indonesia juga memberikan tanggapan melalui media sosial. Beberapa dari mereka merasa bingung, terkejut, bahkan mengkritik keputusan ini. Fedi Nuril, misalnya, secara terbuka mengkritik keputusan tersebut dan mengarahkan kritiknya kepada Prabowo Subianto, menilai bahwa penunjukan Ifan tidak sejalan dengan pernyataan yang pernah diungkapkan oleh Menteri Pertahanan tersebut.

Fedi berpendapat bahwa dalam memilih pemimpin di sektor perfilman, kompetensi dan pengalaman yang relevan harus menjadi pertimbangan utama. Kritikan ini memicu perdebatan di media sosial, di mana banyak pengguna internet ikut mempertanyakan kebijakan ini.

Kevin Julio juga ikut berkomentar dengan cara yang unik, mengubah lirik lagu Seventeen berjudul "Selalu Mengalah" untuk mencerminkan perasaannya. Sementara itu, Chicco Jerikho dan Luna Maya memilih untuk tidak banyak berkomentar, hanya memberikan reaksi dengan emoji wajah melongo yang menunjukkan rasa terkejut dan bingung mereka.

Adipati Dolken memberikan tanggapan yang menarik perhatian publik dengan hanya menuliskan titik-titik (...) yang mencerminkan kebingungannya. Ayushita juga memberikan komentar singkat, "oh well", menunjukkan bahwa dia menyerah dan tidak ingin melanjutkan perdebatan meskipun ada nuansa ketidaksetujuan.