Brilio.net - Tuti Tursilawati telah menjalani hukuman penjara selama kurang lebih delapan tahun di Arab Saudi. Pada tanggal 29 Oktober 2018, tenaga kerja wanita (TKW) asal Majalengka ini dieksekusi mati.

Perempuan kelahiran 1984 ini pertama kali ditangkap otoritas Saudi pada Mei 2010 dengan tuduhan melakukan pembunuhan berencana terhadap ayah majikannya, Suud Mulhak Al Utaibi. Bukan tanpa alasan Tuti melakukan tindakan pembunuhan terhadap ayah majikannya itu.

Tuti Tursilawati kabarnya kerap mendapatkan perlakuan tak senonoh dari manjikannya. Suud kerap melakukan perlecahan terhadap Tuti Tursilawati. Tuti Tursilawatiyang tak tahan lagi dengan perlakuan tersebut akhirnya memberanikan diri untuk membunuh majikannya.

Saat itu Tuti Tursilawati membunuh Suud menggunakan kayu yang sudah disiapkannya. Tuti Tursilawati memukul Suud dari bagian belakang hingga tak sadarkan diri. Hakim memutuskan Tuti Tursilawati telah merencanakan pembunuhan tersebut. Pada 2011, hakim memvonis Tuti Tursilawati hukuman mati had gillah atau mutlak mati

Hakim tak menerima alasan apaun dari Tuti Tursilawati kenapa melakukan hal itu. Karena pada saat Tuti Tursilawati membunuh majikannya, dia sedang tidak mendapatkan perlakuan keji dari sang manjikan. Sehingga hal itu tidak bisa dijadikan alasan.

Lalu, bagimanakah perjalanan nasib Tuti Tursilawati selama di Arab Saudi hingga membawanya pada kematian? Berikut kisah perjalanan Tuti Tursilawati yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (31/10).

1. Tahun 2010 Tuti Tursilawati berangkat ke Arab Saudi.
Tuti Tursilawati berangkat dari kampung halaman menuju Arab Saudi dengan harapan dapat mengumpulkan pundi-pundi rupiah yang nantinya bisa untuk menghidupi kelauarganya. Saat itu Tuti berangkat bersama sang ibu, Iti Sarniti.

Namun keduanya bekerja pada majikan yang berbeda. Tuti bekerja di kota Thaif. Selama bekerja Tuti Tursilawati benar-benar merasa tidak nyaman. Ayah dari manjikannya yang sudah tua, kerap mengajaknya berhubungan badan. Tak hanya itu kabarnya Tuti tak dibayar selama 6 bulan.

2. 11 Mei 2010 Tuti Tursilawati membunuh ayah majikannya.
Kerap mendapatkan perlakukan bejat dari ayah majikannya, Tuti pun akhirnya hilang kendali dan membunuh Suud Mulhak Al Utaibi di rumah majikannya di kota Thaif. Melihat ayah majikannya tak berdaya, Tuti berusaha untuk kabur dari rumah tersebut.

Saat Tuti keluar rumah dan berusaha kabur, dia bertemu 9 pria. Awalnya tak ada masalah, pria-pria tersebut berjanji akan membantu Tuti. Namun apa yang terjadi, Tuti dibawa kesebuah rumah kosong. Tuti mengalami pelecehan seksual dengan cara digilir hingga pagi menjelang. Selain memperkosa, kesembilan pria itu juga mengambil barang-barang Tuti. Tragisnya, Pris-pria itu hanya mendapat hukuman 1 bulan penjara setelah melakukan pelecehan pada Tuti. Sedangkan Tuti harus menerima hukuman mati.

3. Terungkap bahwa majikan Tuti bukan orang sembarangan.
Nisma Abdullah, Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia yang mendampingi kasus Tuti, sempat mengungkapkan bahwa majikan Tuti merupakan orang yang cukup terpandang di Saudi Arabia.

4. 2011-2018 Tuti ditahan di Arab Saudi.
Selama hampir 8 tahun Tuti mendekam dalam tahanan Arab Saudi. Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk meringankan hukuman Tuti Tursilawati. KJRI di Jeddah juga terus melakukan pendampingan terhadap Tuti selama 8 tahun. Selama di penjara, Tuti sempat bertemu keluarganya sebanyak tiga kali, pada 2012, 2015 dan April lalu, atas adanya fasilitas dari pemerintah.

Pemerintah RI telah meminta banding dan peninjuan ulang atas kasus Tuti, namun pada akhirnya keputusan hakim tetap sama, yakni memvonis hukuman mati. Pengampunan ahli waris korban dan ganti rugi tidak berlaku bagi Tuti. Tuti tetap harus menjalani hukuman mati had gillah atau mati mutlak yang merupakan hukuman tertinggi dalam konteks hukuman mati.

5. 29 Oktober 2018 Tuti Tursilawati dieksekusi mati.
Usaha pemerintah dalam meringankan beban Tuti tak bisa berjalan sesuai harapan. Indonesia geram dengan sikap pemerintah Arab Saudi yang mengambil tindakan eksekusi mati tanpa adanya pemberitahuan kepada perwakilan di Riyadh atau Jeddah. Hal ini bukan kali pertama yang dilakukan pemerintah Arab Saudi terhadap pekerja asal Indonesia.

Presiden Joko Widodo sangat menyesali atas apa yang dilakukan pemerintah Arab Saudi. Padahal sebelumnya, Jokowi telah membicarakan hal ini berulang kali saat bertemu Raja Arab Saudi. Hal ini juga dilakukannya saat bertemu dengan Putra Mahkota Muhammad bin Salman. Namun sangat disayangkan, apa yang disampaikan Jokowi kepada pemerintahan Arab Saudi sia-sia belaka.

Upaya pemberhentian eksekusi mati tehadap Tuti Tursilawati telah dilakukan sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. SBY telah melayangkan surat kepada Raja Salman. Namun Tuti Tursilawati tetap dieksekusi pada 29 Oktiber lalu.