Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa kebijakan hilirisasi sangat penting dan sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Ia menyatakan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai oleh negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat.

"Ini adalah arah yang saat ini sedang Indonesia tempuh. Bapak Presiden Prabowo secara tegas menyampaikan bahwa hilirisasi adalah kunci kemakmuran dan harus diterapkan pada semua komoditas unggulan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ungkap Gibran dalam video di channel YouTube pribadinya, gibrantv, pada Sabtu (26/4).

Gibran juga mengutip pernyataan Prabowo yang bersyukur atas kekayaan sumber daya alam Indonesia. Ia menekankan bahwa Indonesia tidak boleh ragu untuk memanfaatkan sumber daya tersebut sebaik-baiknya, karena hilirisasi adalah kunci kemakmuran.

"Segera inventarisir proyek-proyek penting dalam program hilirisasi kita. Proyek-proyek vital harus dirumuskan dan didanai agar hilirisasi dapat dimulai secepat mungkin," kata Prabowo dalam cuplikan video tersebut.

Gibran melanjutkan bahwa pemerintah telah memetakan 28 komoditas unggulan yang potensinya bisa mencapai lebih dari Rp 13.000 triliun pada tahun 2040. Oleh karena itu, Satgas percepatan hilirisasi dibentuk tahun ini dan investasi terus digencarkan.

Ia juga mendorong percepatan hilirisasi dengan peningkatan keterampilan angkatan kerja. "Indonesia memerlukan banyak anak bangsa yang ahli dan terampil di bidang sains, teknologi, engineering, matematika, dan AI untuk mengisi posisi strategis dalam hilirisasi," tambah Gibran.

"Di tahun 2024, realisasi investasi untuk hilirisasi diperkirakan mencapai Rp 407 triliun, hampir seperempat dari total investasi nasional. Untuk mewujudkan hilirisasi, kita memerlukan investasi dan teknologi," dorong Gibran.

"Oleh karena itu, pendidikan dan vokasi harus terus dikembangkan. Terlebih lagi, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, sehingga ini semua akan menjadi langkah besar dalam membuka lapangan kerja," imbuhnya.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merilis video terbarunya mengenai hilirisasi. Dia menegaskan, Indonesia adalah negara yang kaya, tetapi sekadar kaya tidaklah cukup.

"Kita sangat bersyukur Indonesia dianugerahi sumber daya alam yang luar biasa. Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan cadangan timah terbesar kedua. Kita juga penghasil rumput laut terbesar kedua di dunia, dan masih banyak lagi. Namun, sekadar kaya saja ternyata tidak cukup," kata Gibran dalam video yang sama.

Gibran menyatakan bahwa tantangan bagi Indonesia adalah mengolah kekayaan alam agar memiliki nilai tambah maksimal bagi masyarakat.

"Bayangkan, Indonesia pernah menjadi eksportir biji bauksit terbesar ketiga di dunia, tetapi hanya menempati urutan ke-31 sebagai pengekspor panel surya. Padahal, ketika bauksit diolah menjadi panel surya, nilainya bertambah 194 kali lipat. Besar sekali!" ungkap Gibran.

Namun, ia mencatat bahwa hilirisasi tidak hanya berkaitan dengan batubara atau mineral. Hilirisasi juga dapat dilakukan di sektor pertanian, kelautan, perkebunan, bahkan digital.

"Inti dari hilirisasi adalah pengolahan yang menghasilkan nilai tambah. Dengan melakukan pengolahan, kita tidak hanya mendapatkan keuntungan dari harga jual, tetapi juga membuka lapangan kerja, memberdayakan UMKM, menggerakkan ekonomi, dan mendapatkan pemasukan negara dari pajak, royalti, PNPB, dividen, dan bea ekspor," tambah Gibran.

Gibran ingin agar Indonesia bisa melakukan hal yang dilakukan negara lain, bahkan negara yang tidak memiliki sumber daya alam sekalipun.

"Mereka mengimpor bahan mentah, mengolahnya, kemudian mengekspornya kembali, termasuk ke negara asal sumber daya alam itu sendiri. Lalu, nilai tambahnya kemana? Uangnya siapa yang dapat? Lapangan kerjanya siapa yang menikmati? Ya, negara yang mengolah itu," tegas Gibran.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan bahwa hilirisasi adalah kunci dalam menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

Dia mengajak para pengusaha muda untuk bersinergi dengan pemerintah dalam mendorong hilirisasi guna menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.

"Dengan hilirisasi, kita akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan keluar dari jebakan pendapatan menengah," kata Gibran saat menghadiri Buka Puasa Bersama Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (18/3/2025).

Eks Wali Kota Solo ini menegaskan bahwa keberhasilan hilirisasi memerlukan kerja sama erat antara pemerintah dan pelaku usaha. Ia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan keberlanjutan dalam menjalankan industri berbasis hilirisasi.

"Namun, dalam menjalankan hilirisasi ini, kita harus mengedepankan aspek lingkungan, sosial, dan keberlanjutan," tambahnya.

Dalam acara bertajuk Silaturahmi Pengusaha Muda dalam Mewujudkan Asta Cita ini, putra sulung Joko Widodo ini juga menekankan pentingnya sinergi antara HIPMI dan pemerintah dalam mendukung visi besar pembangunan nasional.

"Saya titip program Asta Cita dari Bapak Presiden harus kita dukung penuh. Bonus demografi 2020-2030 harus bisa ditangkap oleh HIPMI. HIPMI harus selalu bersinergi dengan pemerintah," pinta Gibran.

Dia yakin bahwa melalui sinergi bersama pengusaha muda, ekosistem bisnis di Indonesia bisa berjalan lebih inklusif.

"Saya juga berpesan kepada teman-teman untuk selalu fokus pada industri-industri yang padat karya. Jangan lupa untuk menggandeng nelayan, petani, dan UMKM," ajaknya.

"Anak muda harus saling mendukung dan bergandengan tangan," tandas Gibran.