Brilio.net - Indosat dan Tri Indonesia resmi menggabungkan usaha atau merger menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).

Kesepakatan merger tersebut tentu memiliki potensial besar bagi bisnis ke depan. Indosat-Tri diproyeksi akan menjadi operator seluler terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga 3 miliar dollar Amerika Serikat.

Meski belum diumumkan secara resmi, baru-baru ini tersirat kandidat CEO. Director & Chief Operating Officer (COO) Indosat Ooredoo, Vikram Sinha adalah kandidat kuat Chief Executive Officer (CEO) dari perusahaan merger tersebut.

Diketahui Vikram Sinha memiliki rekam jejak karier yang gemilang. Vikram telah menjabat sebagai direksi Indosat Ooredoo sejak 2 Mei 2019. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai CEO Ooredoo Myanmar pada 2017 sampai 2019, dan juga CEO Ooredoo Maladewa pada 2014-2017 silam.

Sebelum bergabung dengan grup Ooredoo, Vikram sempat menghabiskan waktu sekitar 10 tahun bersama perusahaan telekomunikasi Bharti Airtel di India dan Afrika.

Vikram pernah menjabat sebagai COO Bharti Airtel Ltd di Kongo pada 2014. Dia juga pernah menjabat sebagai Managing Director di Bharti Airtel Seychelles pada periode 2012-2013. Tak sampai di situ, dia juga pernah mengemban sejumlah jabatan di Bharti Airtel India.

Uniknya lagi, sebelum terjun ke industri telekomunikasi, Vikram mengawali karirnya di Coca-Cola India.

Semenjak April 2019, pria lulusan Bangalore University India ini masih menjabat sebagai sebagai board member Ooredoo Myanmar. Tak hanya itu, dia juga masih menjabat sebagai komisaris di Lintasarta, anak perusahaan dari Indosat Ooredoo sejak Maret 2020.

Setelah mulai menjabat di Indonesia, Vikram menilai brand Indosat Ooredoo di Indonesia cukup kuat. Tantangan memang tidak mudah, seperti bagaimana membuat Indosat Ooredoo Hutchison tetap relevan ketika pasar menyambut kehadiran teknologi 5G.

Dengan sumberdaya yang kuat, Indosat Ooredoo Hutchison sangat bisa bersaing dalam hal internet 5G. Sebab tantangan itu diimbangi modal berharga yang dimiliki Indosat Ooredoo Hutchison. Pasalnya Indosat Ooredoo memiliki frekuensi sebesar 47,5 MHz yang tersebar di 850 (2,5 MHz), 900 (10 MHz), 1800 (20 MHz) dan 2100 MHz (15 MHz).

Sementara, Tri Indonesia memiliki frekuensi sebesar 25 MHz yang tersebar di 1800 (10 MHz) dan 2100 MHz (15MHz). Dengan merger, berarti Indosat Ooredoo Hutchison memiliki modal frekuensi mencapai 72,5 MHz.