Brilio.net - Belum usai pandemi virus corona, kini datang lagi kabar kemunculan norovirus. Pada Oktober ini, ada lebih dari 70 mahasiswa di Universitas Taiyung, Tiongkok Utara yang menderita diare dan muntah. Setelah menjalani tes, ternyata ada 11 kasus yang positif terjangkit norovirus.

Fenomena ini sebelumnya juga sudah terjadi di tahun 1986 dan tahun 2018. Pada 1968, wabah di sebuah sekolah dasar di Norwalk, Ohio, untuk sementara dikaitkan dengan virus, yang dinamai virus Norwalk. Para ilmuwan pun memulai studi lebih rinci tentang gen dan protein virus pada 1990-an. Akhirnya ditentukan Norwalk adalah salah satu dari kelompok virus manusia yang sekarang diketahui jumlahnya 150 atau lebih dan berganti nama menjadi 'norovirus' dan semuanya menyebabkan gejala yang sama.

Sementara di tahun 2018, virus ini juga menjangkit di Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan yang mencapai hampir 200 kasus. Wabah berasal dari pusat pelatihan pemuda tempat staf Olimpiade tinggal sebelum pertandingan.

Sebenarnya norovirus bukanlah virus baru seperti Covid-19, norovirus telah dikenal dalam pengobatan setidaknya sejak 1929, ketika seorang dokter anak mendeskripsikan 'penyakit muntah musim dingin', seperti dikutip dari knowable magazine.

Dilansir brilio.net dari Medical Newst Today pada Rabu (14/10), norovirus masih termasuk keluarga virus Caliciviridae. Virus ini bertanggung jawab atas sekitar 90 persen dari wabah gastroenteritis dan hampir 50 persen kasus di seluruh dunia.

foto: freepik.com

Umumnya penderita norovirus akan mengalami gejala seperti muntah, sakit perut, kram perut, diare encer, demam, menggigil, pegal-pegal, dan sakit kepala. Selama periode singkat saat gejala muncul, orang bisa merasa sangat sakit dan muntah berkali-kali dalam sehari, seringkali cukup parah dan tanpa peringatan.

CDC melaporkan bahwa tanda-tanda dan gejala biasanya berlangsung selama 1-3 hari dan muncul antara 12 dan 48 jam setelah infeksi awal. Dalam beberapa kasus, diare bisa berlangsung lebih dari tiga hari.

Setelah gejalanya teratasi, virus norovirus masih bisa menyebar melalui tinja, muntahan manusia dan hewan yang terinfeksi. Orang dapat tertular virus ketika mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, minum air yang terkontaminasi serta menyentuh mulut mereka dengan tangan yang sama dengan yang biasa mereka gunakan untuk menyentuh seseorang yang mengidap norovirus atau permukaan yang terkontaminasi. 

2 dari 2 halaman

Cara mencegah norovirus

Seperti virus lainnya, norovirus tidak memiliki obat. Namun pada orang sehat, penyakit ini bisa hilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 hari. Meski demikian, virus ini masih bisa dicegah dengan kebiasaan baik menjaga kebersihan. 

Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa cara untuk mencegah penyebaran virus ini antara lain dengan mencuci tangan dengan sabun, mencuci buah maupun sayur yang akan dimakan, dan memasak seafood sampai bersih. 
 
Selanjutnya cara untuk membuang feses dan muntahan yang benar adalah dengan diserap menggunakan handuk sekali pakai, masukkan ke kantong plastik, dan buang.

Untuk membersihkan permukaan lantai yang terkontaminasi, kamu bisa menggunakan larutan pemutih klorin dan menggunakan sarung tangan. Terakhir, jika kamu merasa mengalami gejala norovirus, usahakan untuk tetap di rumah dan menghindari kerumunan.