Brilio.net - Hoaks menjadi salah satu bahaya di media sosial. Seringkali kabar hoaks memicu kontroversi. Oleh karena itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) beserta jajarannya menyaring isu-isu yang dianggap hoaks.

Dilansir brilio.net dari Liputan6.com, Kamis (2/5), sepanjang April 2019, ada 486 hoaks, kabar bohong, serta berita palsu yang berhasil diidentifikasi oleh Kominfo. Jika dijumlah dengan identifikasi sejak Agustus 2018 lalu, jumlah hoaks yang dikais, diidentifikasi, diverifikasi dan divalidasi oleh Kemkominfo menjadi 1.731 hoaks.

Dari 486 hoaks selama April 2019 tersebut, terdapat 209 hoaks kategori politik. Sehingga, total hoaks kategori politik yang diidentifikasi, diverifikasi dan divalidasi oleh Kemkominfo menjadi 620 hoaks.

Disusul 210 hoaks kategori pemerintahan, 200 hoaks kategori kesehatan, 159 hoaks terkait fitnah, 113 hoaks terkait kejahatan dan sisanya hoaks terkait isu agama, bencana alam, mitos, internasional dan isu lainnya.

"Hoaks politik antara lain berupa kabar bohong yang menyerang pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik peserta pemilu maupun penyelenggara pemilu, baik KPU maupun Bawaslu," ujar Plt Kepala Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu.

Untuk memaksimalkan penyaringan hoaks, Kominfo membuat Tim AIS Kemkominfo. Adapun Tim AIS Kemkominfo dibentuk oleh Menteri Kominfo Rudiantara pada Januari 2018 untuk melakukan pengaisan, identifikasi, verifikasi, dan validasi terhadap seluruh konten internet yang beredar di cyber space Indonesia, baik konten hoaks, terorisme dan radikalisme, pornografi, perjudian, maupun konten negatif lainnya. Tim AIS berjumlah 100 personil didukung oleh mesin AIS yang bekerja 24 jam, 7 hari seminggu tanpa henti.

Dari penelusuran Mesin AIS Kemkominfo, jumlah hoaks, kabar bohong, berita palsu dan ujaran kebencian terus meningkat menjelang hari pencoblosan 17 April 2019. Tidak berhenti di tanggal pencoblosan, jumlah hoaks semakin bertambah setelah 17 April 2019.

"Jumlah konten hoaks yang beredar di tengah masyarakat kita terus meningkat dari bulan ke bulan. Di bulan Agustus 2018, hanya 25 informasi hoaks yg diidentifikasi oleh Tim AIS Subdit Pengendalian Konten Ditjen Aplikasi Informatika. Di September 2018, naik menjadi 27 hoaks, sementara di Oktober dan November 2018 masing-masing di angka 53 dan 63 hoaks. Di bulan Desember 2018, jumlah info hoaks terus naik di angka 75 konten," ujar Ferdinandus Setu.

Peningkatan jumlah konten hoaks sangat signifikan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2019. Sebanyak 175 konten hoaks yang berhasil diverifikasi oleh Tim AIS Kemkominfo. Angka tersebut naik dua kali lipat di Februari 2019 menjadi 353 konten hoaks. Angka ini terus menanjak menjadi 453 hoaks selama Maret 2019.