Brilio.net - Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 menyisakan duka mendalam dan kisah pilu di antara keluarga korban. Sosok Murdiman, anggota Komisi III DPRD Babel menjadi salah satu penumpang Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang yang dijadwalkan terbang pada Senin (29/10) tersebut.

Murdiman sedianya akan pulang ke rumahnya usai melakukan perjalanan dinas ke Jakarta. Dirinya mengambil penerbangan pagi hari agar dapat cepat sampai ke rumah dan merayakan ulang tahun sang istri.

Namun, pesawat yang ditumpangi Murdiman mengalami musibah tragis dan dipastikan jatuh di perairan Karawang. Murdiman menjadi satu dari 189 penumpang yang ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP tersebut.

Murdiman sebagai anggota dewan memang kerap woro-wiri Pangkal Pinang ke Jakarta. Saat melakukan tugasnya itu, ia sering menghindari menggunakan penerbangan Lion dengan berbagai pertimbangan. 

Putra semata wayang Murdiman, Zulfahmi, tiba di Rumah Sakit Polri untuk memberikan data ante mortem kepada tim DVI. Laki-laki 19 tahun tersebut membawa sampel DNA untuk dicocokkan dengan jenazah-jenazah yang sudah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan, dan berharap ayahnya segera ditemukan.

anggota dprd korban lion air © 2018 berbagai sumber

foto: abc.net.au

Zulfahmi adalah putra semata wayang dari Murdiman, setelah dua saudara perempuannya meninggal dunia karena sakit. Sebelumnya, sang ayah memang belum pernah terbang dengan maskapai Lion Air. Zulfahmi sendiri memiliki pengalaman tidak mengenakkan dengan Lion Air.

"Aku sangat sedih karena aku pernah memiliki pengalaman tidak mengenakkan dengan Lion Air. Saat saudara perempuanku meninggal, aku kena delay berjam-jam. Dan sekarang, ayahku jadi salah satu korban," ujar Zulfahmi seperti dikutip brilio.net dari abc.net.au Kamis (1/11).

Sosok Murdiman yang berasal dari Fraksi PKS di DPRD Bangka Belitung itu sendiri dikenal sebagai seorang yang sangat dermawan. Dirinya juga suka bersedekah dan mengasuh banyak anak yatim.

Seperti diketahui, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Cengkareng - Pangkal Pinang mengalami kecelakaan 13 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/10) pukul 06.20 WIB. Pesawat yang mengangkut 189 orang itu jatuh di kawasan Perairan Karawang.

Sejauh ini, baru satu korban yang teridentifikasi, yakni Jannatun Cintya Dewi. Identifikasi jenazah Jannatun dilakukan dengan metode pencocokan sidik jari dan didukung dengan data antemortem yang diberikan oleh pihak keluarga. Jannatun merupakan penumpang Lion Air yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur.

Pesawat ini juga membawa puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN). Bukan hanya dari kalangan DPRD Bangka Belitung, tetapi juga ada dari Kementrian Keuangan, Kementrian Kesehatan dan anggota kepolisian.