Brilio.net - Puskesmas identik dengan tempat untuk berobat. Mudah dan cepat, masyarakat menjadikan Puskesmas sebagai tujuan ketika sakit. Oleh karena itu, kamu pasti tak pernah mengunjungi Puskesmas saat sehat. Hal inilah yang ingin diubah oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat meresmikan Puskesmas Sobo, Kecamatan Banyuwangi pada Rabu (27/2).

"Kami ingin Puskesmas menjadi mal orang sehat. Jadi orang ke Puskesmas bukan hanya pas sakit, tapi juga ketika sehat agar terus sehat," ujar Anas seperti dilansir Brilio.net dari Merdeka.

Untuk mendukung program ini, Pemkab Banyuwangi menyiapkan reward khusus bagi Puskesmas berprestasi yang mampu berinovasi menarik orang sehat untuk datang.

"Akan ada reward khusus untuk Puskesmas yang paling banyak kunjungan orang sehatnya, untuk konsultasi gizi, tumbuh kembang anak, sanitasi, dan sebagainya," papar Anas.

puskesmas banyuwangi © 2019 brilio.net

foto: Merdeka.com

"Selama ini paradigma kita masih paradigma sakit. Maka anggaran dan perhatian banyak tertuju ke pelayanan rujukan seperti rumah sakit. Itu penting, tapi yang tidak kalah penting adalah aspek preventif, pencegahan, juga aspek promosi kesehatan," lanjutnya.

Anas juga meminta untuk menggiatkan pos pelayanan dan pembinaan kesehatan dalam ajang-ajang pengajian, arisan, temu warga, dan usai ibadah di masjid, gereja, dan pura. Hal ini sangat penting mengingat penyebab kematian terbesar didominasi komplikasi akibat penyakit tak menular seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, jantung, dan lain-lain.

Menurut Anas, pola hidup tidak sehat jadi momok penyebab kematian terbesar. Anas juga menambahkan tingginya angka kematian ini menunjukkan bahwa pemerintah masih belum bisa mempromosikan paradigma hidup sehat.

Anas melanjutkan, untuk mendukung paradigma sehat tersebut, Puskesmas harus dibuat senyaman mungkin. Oleh karena itu, Pemkab Banyuwangi merenovasi banyak Puskesmas sehingga lebih nyaman untuk warga.

Semua hasil renovasi Puskesmas ini basisnya adalah arsitektur khas Banyuwangi. "Agar kebudayaan kita tidak hilang, sekaligus orang merasa nyaman di Puskesmas karena bangunannya yang sesuai keseharian warga di lingkungan rumahnya," papar Anas.

Puskesmas Sobo yang baru diresmikan ini mempunyai desain yang lekat dengan nuansa tradisional. Desain atap dan arsitektur gedung berbentuk limas ini mengadopsi rumah Suku Osing yang merupakan warga asli Banyuwangi.

"Ini membuktikan bahwa sebuah pusat pelayanan kesehatan bisa dikemas dalam nuansa tradisional namun tetap dengan fungsinya yang optimal dan modern interiornya," kata Anas.

Tak hanya mengusung desain tradisional, Puskesmas ini juga mengakomodasi kenyamanan pengunjung dalam mengakses pelayanan kesehatan. Hal ini terlihat dari ruang tunggu yang luas dan sejuk, ruang obat yang memadai, dan ruang tumbuh kembang anak yang representatif.