Brilio.net - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur meletus pada Selasa (1/12) dini hari. Akibat dari letusan itu 10 alat berat dan dua truk tambang tertutup material vulkanik.

Dilansir dari liputan6.com, Gunung Semeru meletus semburkan guguran awan panas berukuran besar ke arah Curah Kobokan, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Guguran awan panas membuat aliran sungai Besuk Kobokan tertutup material vulkanik. Semua bagian sungai yang mengalir dari puncak kawah, hingga ke Desa Oro-oro Ombo tertutup material vulkanik.

"Material vulkanik meluncur sejauh sekitar 11 kilometer. Sampai saat ini masih terjadi. Di kilometer 11 ini pun masih terjadi guguran lava yang meluncur. Alat berat juga ikut terkubur guguran material vulkanik," ujar Komandan TRC BPBD Kabupaten Lumajang Peltu (purn), Sugiono, seperti dilansir dari liputan6.com, Selasa (1/12).

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat dalam beberapa hari terakhir. Guguran awan panas Gunung Semeru terjadi pada Selasa (1/12) dini hari sekitar pukul 01.23 WIB.

Guguran awan panas ini langsung meluluhlantakkan daerah aliran sungai yang menjadi aliran lahar hujan Gunung Semeru.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta masyarakat di daerah terdampak, antara lain di Pronojiwo, Senduro, Candipuro, Pasirian dan Pasrujambe untuk waspadai dampak dari Gunung Semeru meletus.

Ketika meninjau pos pantauan sekitar Gunung Semeru, Thoriqul mengatakan debu vulkanik masih terasa di Curah Krobokan, Dusun Curah Krobokan, Desa Supiturang. Wilayah tersebut sekitar 11 km dari arah Gunung Semeru.

"Kita lihat ini kondisi lava panasnya itu sudah sampai di curah Krobokan. Bisa dilihat asapnya masih tampak. Tadi disampaikan oleh petugas pos pantau memungkinkan untuk terjadi letusan sekunder," ujar dia dalam video, dilansir brilio.net dari liputan6.com.

Thoriqul meminta penambang pasir tidak melakukan aktivitas penambangan. Selain itu, masyarakat sekitar juga diminta untuk bersiap dan waspada.

Dia menginginkan kewaspadaan masyarakat akan hal ini harus benar-bear besar, karena bisa saja kondisi Gunung Semeru meningkat.

"Sekarang sudah agak turun kondisi aktivitas Semeru-nya, tetapi kita tidak bisa menghindari kewaspadaan sewaktu-waktu memungkinkan untuk terjadi kondisi meningkatnya aktivitas Gunung Semeru," tutur dia.

"Terus waspada. Ini arah angin ke timur, tenggara, sama ada yang ke utara. Sampai sekarang masih terasa debunya. Debu vulkaniknya masih terasa sampai di Curah Krobokan ini," kata dia.

Selain itu, Thoriqul mengimbau kepada masyarakat sekitar daerah aliran sungai (DAS) lahar Gunung Semeru untuk waspada jika sewaktu-waktu hujan.

"Ini ketinggian volumenya sudah sekitar 30-40 meter di dasar sungai. Ini kalau hujan, arusnya akan kemana-mana saja minta untuk waspada dulu semuanya," kata dia.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga mengunggah kabar meletusnya Gunung Semeru. Dalam unggahannya terlihat sejumlah warga berjalan ke suatu tempat yang lebih aman. Di sana juga terlihat sejumlah petugas yang memantau dan membantu warga untuk mengungsi.

"Dulur jika ada video viral terkait letusan gunung Semeru memang benar sekitar pukul 03.00 dini hari tadi ada letusan dan arus lahar turun ke aliran DAS Semeru. Pengungsian darurat dan dapur umum sedang disiapkan," ujar Khofifah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by khofifah indar parawansa (@khofifah.ip)

 

Khofifah mengimbau agar masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati. Dia juga meminta masyarakat untuk selalu menjaga protokol kesehatan yang berlaku.

"Secara umum keadaan aman, material sudah tidak mengalir tetapi masih ada bau belerang. Info terus saya update dari Bupati Lumajang serta jajaran TNI dan POLRI melalui Pangdam dan Kapolda Jatim. Mohon saling menjaga jarak aman dan tetap jaga protokol kesehatan," pungkasnya.