Brilio.net - Kasus pembunuhan sadis dan pembakaran di dalam mobil yang didalangi Aulia Kesuma (35) terus dikembangkan. Kini satu persatu misteri kasus pembunuhan ini perlahan mulai menunjukkan titik terang. Diketahui Aulia Kesuma atau AK telah tega membunuh suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23).

Tak hanya dibunuh, kedua korban juga sengaja dibakar di dalam mobil untuk menghilangkan jejak. Aulia melakukan perbuatan keji itu tak sendiri. Dia dibantu KV serta menyewa empat orang. Kini Aulia dan dua eksekutor telah mendekam di balik jeruji. Sementara KV tengah menjalani perawatan akibat luka bakar, dan dua orang masih buron.

Kasus yang terjadi di Jawa Barat ini memang cukup menyita perhatian banyak orang. Berikut ulasan lengkap mengenai kasus Aulia Kesuma seperti rangkuman brilio.net dari merdeka.com pada Kamis (29/8).



1. Berawal dari punya utang.


Pembunuhan sadis terhadap Edi Chandra Purnama alias ECP (54) dan Adi Pradana alias Dana alias D (23), didalangi oleh istri kedua Edi, Aulia Kesuma (AK). Motif dari pembunuhan itu karena Aulia mempunyai utang sehingga dia ingin menjual rumah Edi di kawasan Lebak Bulus. Namun niat jual rumah tersebut ditentang oleh Edi.

"AK ini mempunyai utang kemudian dia kepingin menjual rumahnya. Tapi karena suami ini mempunyai anak tidak setuju dan dia mengatakan 'kalau menjual rumah ini kamu akan saya bunuh'," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya.

Dengan nada tersebut, Aulia menaruh dendam hingga akhirnya berencana membunuh suami dan anak tirinya. Dia kemudian mencari orang yang bersedia menjadi pembunuh bayaran. Hingga akhirnya mendapat orang itu dari Lampung.



2. Pembunuh bayaran dapat dari mantan ART korban.


Untuk mencari pembunuh bayaran, Aulia Kesuma (AK) menghubungi mantan asisten rumah tangga Edi Chandra Purnama. Dia minta dicarikan dua orang yang bersedia membunuh suami dan anak tirinya. Mantan asisten rumah tangga itu akhirnya mendapatkan dua orang yang diinginkan Aulia.

"Yang bersangkutan pernah mempunyai pembantu, dan pembantu ini sudah tidak ada lagi di situ, dia seorang perempuan dan suami pembantu ini inisial A disuruh menghubungi dua orang yang ada di Lampung. Setelah dihubungi, datanglah dua orang laki-laki inisial S dan A datang ke Jakarta menggunakan travel kemudian oleh tersangka AK ini dijemput di Kalibata," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya.



3. Eksekutor dibayar Rp 500 juta.


Aulia Kesuma, otak pembunuhan sadis membayar empat eksekutor sebesar Rp 500 juta untuk menghabisi Edi Chandra Purnama alias ECP (54) dan Adi Pradana alias Dana alias D (23). Namun dia baru membayar Rp 130 juta.

Saat bertemu dengan para eksekutor, Aulia menceritakan alasannya ingin melenyapkan suami dan anak tirinya.

"Dalam mobil AK ini ini curhat menyampaikan kepada dua orang tadi inisial A dan S curhat kalau dia dililit utang, dia menjual rumah tidak diperbolehkan, dia diancam di situ. Akhirnya di dalam mobil deal membantu eksekusi dan membunuh korban dengan perjanjian akan dibayar Rp 500 juta," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya.



4. Strategi pembunuhan.


Aulia Kesuma (AK) tega membunuh Edi Chandra Purnama alias ECP (54) dan Adi Pradana alias Dana alias D (23) diduga ingin menguasai harta korban. Dalam aksinya, Aulia dibantu orang berinisial KV. KV ini yang membakar mobil.

Para tersangka dan eksekutor saling bertemu di daerah Kalibata, Jakarta Selatan, untuk merencanakan strategi pembunuhan. Rencana itu direalisasikan pada Sabtu (23/8) malam di kediaman korban di kawasan Lebak Bulus. Para eksekutor yang sudah memiliki kunci rumah melakukan pembunuhan terhadap Edi yang tengah menonton televisi.

Sementara Dana dibunuh belakangan karena pulang agak larut. "Eksekutor menghabisi korban ketika pulang, sekira pukul 23.00 WIB," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi saat dihubungi.

Sebelum dihabisi eksekutor, Aulia mencekoki Edi miras dicampur racun. Setelah itu korban dibekap dan dihabisi oleh pembunuh bayaran.

Setelah suaminya meninggal, Aulia kembali berencana menghabisi nyawa anak tirinya, Dana. Korban kedua ini terlebih dulu dipancing oleh KV untuk ke rumah.

"Lalu kembali AK ini panggil anaknya. Dipanggil oleh D untuk ke rumah lalu diajak minuman miras, setelah setengah sadar korban dibekap oleh handuk dengan dipegangi oleh kedua orang tersangka," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian.



5. Dibakar dalam mobil.


Setelah dibunuh, korban dibawa oleh para eksekutor menggunakan mobil, lalu ditaruh di SPBU Cirendeu. Baru pada Senin (26/8) Aulia Kesuma (AK) dan KV membawa jasad tersebut ke wilayah Sukabumi. Untuk menghilangkan jejak mobil yang membawa pelaku dibakar.

Saat ini, polisi masih menyelidiki hubungan antara tersangka utama, yakni Aulia Kesuma (AK) dan seorang lelaki berinisial KV (25). Kepada polisi, AK mengaku bahwa KV adalah anak kandungnya. Namun, setelah diselidiki KV adalah adik tiri Aulia.

"(AK) mengaku bahwa (KV) itu adalah anaknya. Tapi usianya hanya terpaut sepuluh tahun," kata Kapolda Jabar, Irjen Rudy Sufahriadi.



6. Terungkap nilai utang Aulia Rp 10 miliar.


Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata utang Aulia sangat besar. Nilainya sekitar Rp 10 miliar.

"Aulia utang di bank Rp 10 miliar, di Danamon Rp 7 miliar, di BRI Rp 2,5 miliar, kartu kredit Rp 500 juta," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.

Aulia menanggung utang besar setelah bisnis rumah makan yang dirintisnya gagal. Ia tak mampu membayar utang-utang di bank.