Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa program pelayanan masyarakat, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis, tidak akan terpengaruh oleh efisiensi anggaran. Menurutnya, anggaran akan disesuaikan untuk memastikan kelancaran program tersebut.

Dia menjelaskan bahwa pemotongan anggaran akan difokuskan pada kegiatan yang bersifat seremonial. "Kita potong semua yang berkaitan dengan meeting, perjalanan dinas, dan upacara, itu semua dipotong hingga 50 persen," ungkap Budi di Istana Kepresidenan Jakarta.

Dengan total anggaran Kementerian Kesehatan sebesar Rp 105,7 triliun untuk tahun 2025, Budi menyatakan bahwa mereka akan melakukan efisiensi sebesar Rp 19 triliun. Salah satu langkah efisiensi yang diambil adalah mengurangi biaya perjalanan dinas.

"Eselon I jangan terbang dengan kelas bisnis, cukup ekonomi saja, sama seperti wartawan. Bahkan, jika perlu, menteri juga bisa naik Citilink agar lebih hemat," tambahnya.

Budi menilai bahwa langkah efisiensi anggaran ini sangat positif, terutama untuk menghemat biaya pada kegiatan yang tidak terlalu penting.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Inpres 1/2025 yang meminta pemangkasan anggaran pemerintah sebesar Rp 306,69 triliun. Dari jumlah tersebut, Kementerian dan Lembaga diminta untuk melakukan efisiensi sebesar Rp 256,1 triliun, sementara transfer ke daerah sebesar Rp 50,59 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan bahwa arahan efisiensi anggaran ini bertujuan agar kas negara dapat digunakan untuk program yang lebih berdampak langsung kepada masyarakat, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), swasembada pangan dan energi, serta perbaikan sektor kesehatan.

Menkes Budi juga menegaskan kesiapannya untuk naik pesawat kelas ekonomi saat perjalanan dinas demi menghemat anggaran. Dia menyebutkan bahwa anggaran untuk perjalanan dinas dan agenda seremonial di Kemenkes telah dipangkas sebesar 50 persen.

"Sekarang kita cari di mana perjalanan dinas yang bisa dihemat. Eselon 1 sudah diminta untuk tidak menggunakan kelas bisnis, cukup ekonomi saja. Jika perlu, menteri juga bisa naik Citilink. Kita harus lebih hemat, dan itu tidak masalah,"jelasnya.

Dia mengakui bahwa efisiensi anggaran ini pasti berdampak pada program-program di Kementerian Kesehatan. Namun, Budi akan mengkaji program-program mana yang bisa dilakukan penghematan tanpa mengganggu pelayanan kepada masyarakat.

"Semua kementerian pasti merasakan dampaknya, tetapi pemotongan ini juga baik untuk mendorong kita lebih hemat," tutup Budi Gunadi Sadikin.