Brilio.net - Tragedi kecelakaan pesawat Air India yang menewaskan 260 orang pada Juni lalu masih menyisakan banyak tanda tanya. Investigasi awal yang dirilis oleh Badan Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) mengungkap fakta mengejutkan soal saklar pengendali bahan bakar yang tiba-tiba berpindah posisi beberapa detik setelah lepas landas. Peristiwa ini diduga kuat menjadi salah satu penyebab utama hilangnya daya dorong mesin dan akhirnya kecelakaan fatal tersebut terjadi.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa saklar bahan bakar yang mengatur aliran bahan bakar ke dua mesin Boeing 787-8 Dreamliner itu secara bergantian berpindah dari posisi “RUN” ke “CUT OFF” dalam waktu kurang dari satu detik. Aksi ini membuat mesin kehilangan suplai bahan bakar dan mulai kehilangan tenaga, memicu kepanikan di kokpit. Meski saklar akhirnya kembali ke posisi “RUN”, waktu yang tersisa tidak cukup untuk mengembalikan daya mesin dan pesawat pun jatuh.
Kasus ini menjadi sorotan dunia penerbangan karena saklar bahan bakar adalah komponen penting yang biasanya hanya dioperasikan saat prosedur tertentu, seperti menghidupkan atau mematikan mesin. Bagaimana saklar ini bisa berpindah secara tiba-tiba masih menjadi misteri yang sedang ditelusuri lebih lanjut oleh para ahli.
Apa itu Saklar Bahan Bakar dan Fungsinya?
foto: Pexels.com
Saklar bahan bakar atau fuel control switch adalah perangkat yang mengatur aliran bahan bakar ke mesin pesawat. Saklar ini biasanya terletak di panel kontrol antara dua kursi pilot, tepat di belakang tuas throttle.
Fungsi utama saklar ini adalah untuk menghidupkan (posisi “RUN”) atau mematikan (posisi “CUT OFF”) aliran bahan bakar ke mesin. Saat pesawat berada di darat, saklar ini digunakan untuk memulai atau mematikan mesin. Dalam kondisi darurat, seperti kebakaran mesin, pilot juga dapat mematikan aliran bahan bakar dengan saklar ini untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Saklar ini didesain agar tidak mudah berubah posisi secara tidak sengaja karena berpengaruh besar pada keselamatan penerbangan. Saklar bahan bakar dilengkapi mekanisme pengunci dan pegas agar tetap stabil di posisi yang dipilih.
Melansir dari Aljazeera.com, Pakar keselamatan penerbangan Amerika Serikat John Cox mengatakan seorang pilot tidak akan mungkin secara tidak sengaja menggerakkan sakelar bahan bakar yang menggerakkan mesin.
"Anda tidak dapat menabrak mereka dan mereka bergerak," katanya dikutip brilio.net Senin (14/7).
Melansir The Straits Times, Dua sakelar kontrol bahan bakar pada Boeing 787, dalam kasus Air India dilengkapi dengan dua mesin GE, terletak di bawah tuas dorong.
Apa yang Terjadi Jika Saklar Dalam Posisi Cut Off?
foto: Freepik.com
Ketika saklar bahan bakar berada di posisi “CUT OFF”, aliran bahan bakar ke mesin langsung terhenti. Akibatnya, mesin pesawat kehilangan tenaga dan bisa mati dalam hitungan detik.
Dalam penerbangan normal, posisi ini hanya digunakan saat pesawat sudah berhenti di darat atau dalam keadaan darurat tertentu. Jika saklar ini berpindah ke posisi cut off saat pesawat sedang terbang, mesin akan kehilangan daya dorong secara tiba-tiba dan pesawat bisa kehilangan kendali.
Dalam kasus Air India, perpindahan saklar ke posisi cut off beberapa detik setelah lepas landas menyebabkan kedua mesin kehilangan tenaga hampir bersamaan. Meski saklar kembali ke posisi run, waktu yang sangat singkat membuat mesin tidak mampu pulih, sehingga pesawat jatuh dan menewaskan ratusan orang.
Rekaman Suara Kokpit Antara Dua Pilot
foto: Pexels.com
Rekaman suara kokpit yang berhasil diungkap dalam laporan investigasi menunjukkan momen dramatis sebelum kecelakaan. Salah satu pilot terdengar bertanya kepada rekannya, “Kenapa kamu mematikan bahan bakar?” Namun, pilot lain membalas, “Saya tidak melakukannya.”
Percakapan ini menimbulkan kebingungan dan menunjukkan bahwa perpindahan saklar bahan bakar ke posisi cut off bukanlah tindakan yang disengaja oleh salah satu pilot.
Selain itu, terdengar panggilan darurat “MAYDAY, MAYDAY, MAYDAY” yang menandakan situasi kritis di kokpit. Percakapan ini menjadi bukti adanya ketidaktahuan atau kebingungan di antara kru pesawat terkait penyebab hilangnya daya mesin.
FAQ Seputar Saklar Bahan Bakar Pesawat dan Kasus Air India
1. Apakah saklar bahan bakar bisa berpindah posisi sendiri?
Saklar bahan bakar didesain dengan mekanisme pengunci agar tidak mudah berpindah posisi secara tidak sengaja. Namun, dalam kasus Air India, penyebab perpindahan saklar masih diselidiki dan belum ada kesimpulan pasti.
2. Apa fungsi utama saklar bahan bakar di pesawat?
Fungsi utamanya adalah mengatur aliran bahan bakar ke mesin, untuk menghidupkan atau mematikan mesin sesuai kebutuhan operasi penerbangan.
3. Bagaimana pilot mengetahui posisi saklar bahan bakar saat terbang?
Panel kontrol di kokpit dilengkapi indikator visual yang menunjukkan posisi saklar bahan bakar, sehingga pilot bisa memantau dan mengoperasikannya dengan tepat.
4. Apakah ada prosedur standar jika saklar bahan bakar tiba-tiba berpindah ke posisi cut off?
Pilot biasanya akan mencoba mengembalikan saklar ke posisi “RUN” dan melakukan prosedur darurat untuk menghidupkan kembali mesin atau menggunakan sistem cadangan.
5. Apakah kecelakaan Air India ini memicu perubahan aturan penerbangan?
Laporan awal belum mengeluarkan rekomendasi khusus, namun investigasi lanjutan diharapkan bisa memberikan masukan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan global.
Recommended By Editor
- Analisis sains penyebab pesawat Batik Air mendarat miring, hujan dan angin kencang jadi faktor utama
- 7 Fakta Vishwash Kumar lolos dari maut kecelakaan Air India, selamat usai keluar dari pintu darurat
- Critical eleven jadi sorotan usai tragedi Air India, ini 11 menit paling berbahaya di udara
- Keluarga penumpang Air India menunggu cemas di rumah sakit Ahmedabad, 30 jasad telah dievakuasi
- Pesawat Air India jatuh di Ahmedabad, Kemlu pastikan tidak ada WNI dari 242 penumpang
- Pesawat Air India dengan 242 penumpang jatuh saat lepas landas, penyebab masih diselidiki



































