Brilio.net - Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum juga mereda. Bahkan tiap harinya kasus orang yang terjangkit virus corona kian meningkat. Hal itu tentu berdampak pada berbagai sektor, salah satunya pariwisata yang sempat menurun karena tidak adanya kunjungan wisatawan ke destinasi wisata.

Oleh sebab itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya untuk memulihkan sektor pariwisata dengan mengadakan berbagai program menarik agar wisatawan bisa tetap berwisata secara aman dan nyaman.

Salah satu yang terbaru adalah program wisata vaksin. Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan wisata vaksin merupakan gagasan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat internal bersama Gubernur Bali dalam upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi.

"Kita tetapkan untuk saat ini adalah wisatawan nusantara yang menjadi target utama, tapi saat Bali nanti kembali dibuka, tentunya kita bisa juga buka untuk wisatawan mancanegara dalam bingkai vaksinasi gotong royong atau mandiri yang tidak akan mengambil porsi vaksin yang diberikan gratis bagi masyarakat Indonesia," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Selasa (29/6).

Lantas seperti apa wisata vaksin itu? Berikut ulasannya.

1. Bali dipilih jadi pilot project.

fakta tentang wisata vaksin © 2021 brilio.net

foto: brilio.net/Syifa Fauziah

Bali akan dijadikan sebagai pilot project wisata vaksin. Pasalnya Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi tujuan utama pelancong untuk berlibur. Selain itu juga karena Bali diklaim sebagai provinsi dengan percepatan vaksinasi terbaik secara nasional. Capaian target vaksinasi Bali mencapai 277,94 persen untuk dosis pertama dan 100,74 persen untuk dosis kedua per 22 Juni.

"Wisata vaksin ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bali," tambah Sandiaga Uno.

2. Tujuannya bukan berwisata agar mendapatkan vaksin.

fakta tentang wisata vaksin © 2021 brilio.net

foto: Instagram/@Kemenparekraf

Menparekraf menjelaskan, wisata vaksin bukan berarti mendorong masyarakat Indonesia untuk berwisata agar mendapatkan vaksin. Namun vaksin adalah nilai tambah bagi masyarakat yang ingin berwisata.

"Nantinya wisatawan akan mendapatkan vaksin Sinovac. Namun ke depannya kita akan tawarkan AstraZeneca dan Pfizer," kata menteri berusia 52 tahun itu.

3. Daripada wisata vaksin di luar negeri, kenapa tidak di Bali saja?

fakta tentang wisata vaksin © 2021 brilio.net

foto: Instagram/@Kemenparekraf

Berdasarkan _big data_ yang dimiliki Kemenparekraf, terlihat banyak masyarakat Indonesia yang tergiur untuk mengambil program wisata vaksin di luar negeri.

"Ini juga menjadi pemicu dari program wisata vaksin di Bali ini, kenapa harus terbang jauh-jauh, kenapa tidak ke Bali? Kita menawarkan destinasi yang lebih berkualitas sekaligus menyediakan vaksin," kata Sandiaga.

Saat ini industri atau biro perjalanan dikatakannya telah mempersiapkan berbagai program wisata vaksin yang mencakup perjalanan selama 14 hari di Bali dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Vaksinasi akan dilakukan pada hari pertama dan hari terakhir sebelum kepulangan.

"Wisata vaksin ini dibuat untuk meningkatkan length of stay wisatawan dari yang awalnya seminggu menjadi dua minggu," jelasnya.

4. Diharapkan menggerakkan roda perekonomian di Bali.

fakta tentang wisata vaksin © 2021 brilio.net

foto: brilio.net/Syifa Fauziah

Wisatawan nantinya akan menginap di hotel yang telah tersertifikasi CHSE di 9 kabupaten kota di Bali. Begitu juga dengan destinasi wisata yang juga telah tersertifikasi CHSE.

"Wisata vaksin ini diharapkan nantinya bisa berjalan dan menggerakkan roda perekonomian di Bali agar kita bisa mampu bertahan di tengah pandemi, mengambil peluang dan cetak pemenang. Saya akan koordinasikan lebih jauh dengan seluruh pemangku kepentingan karena wisata vaksin ini akan mewujudkan pariwisata yang berkualitas," kata Sandiaga.

5. Kisaran budget yang perlu dikeluarkan untuk wisata vaksin.

fakta tentang wisata vaksin © 2021 brilio.net

foto: Instagram/@Kemenparekraf

Agen perjalanan TX Travel telah membuat program paket wisata vaksin di Bali untuk 14 hari 13 malam. Paket ini dipatok mulai Rp 4,1 juta sudah termasuk dua kali vaksin dan hotel satu kamar untuk dua orang.

“Poin yang paling penting untuk wisata vaksin di Bali ini adalah menambah length of stay yang rata-rata sekarang seminggu menjadi dua minggu,” ujar CEO TX Travel Anton Thedy.

Nantinya, tambah Thedy, pihaknya akan bekerjasama dengan BMW Tour untuk mempromosikan paket ini ke 256 cabang dan 12 ribu reseller di seluruh Indonesia.

“Akan kami kerahkan untuk mempromosikan paket wisata ini,” ujar Thedy.