Brilio.net - Gerakan 212 atau demonstrasi 2 Desember 2016 menuntut mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjara karena kasus penistaan agama ternyata menyisakan sejumlah fakta menarik.

Selain pesertanya yang akrab disebut alumni, terbaru, gerakan ini bertransformasi menjadi partai politik dengan nama Partai Syariah 212. Deklarasi partai dilakukan Senin (17/7) kemarin di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat.

Lalu seperti apa sesungguhnya Partai Syariah ini? Berikut lima fakta menariknya:

1. Digagas tujuh orang.
Partai ini digagas oleh tujuh mereka. Ma'ruf Halimuddin adalah salah satunya. Selain Halimuddin, ada nama Shidiq, Siti Asmah Ratu, Ummi Rulli Munasir, Agung, Ummi Andi, dan Hafidz.


2. Belum memiliki ketua dan anggota.
Sejauh ini, Partai Syariah 212 belum memiliki ketua dan anggota, masih sebatas grup pada Whatsapp.


3. Grup WhatsApp menjadi andalan.
Partai ini memanfaatkan grup WhatsApp sebagai basis massa-nya. "Satu bulan ini ada 500 grup dari 34 provinsi dan kabupaten. Alhamdulillah, ada yang sudah mendirikan posko dan ada yang siap rumahnya dijadikan kantor sekretariat," ujar Halimuddin.

4. Anggota partai menyumbang seikhlasnya.
Partai dibentuk atas asas kemandirian. Yang dimaksud mandiri adalah anggotanya bisa menyumbang walaupun sedikit. Berapapun nilai sumbangan tetap baik untuk menghindari korupsi.

"Banyak partai Islam yang sudah tergerus, semuanya ketua yang menanggung. Kalau kami malah sebaliknya, kami mandiri," kata Halimuddin.

5. Slogan jihad.
Siti Asmah Ratu Agung menambahkan, partainya memiliki slogan jihad ekonomi dan jihad politik.