Brilio.net - Kabar duka menyelimuti keluarga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Indonesia, Wiranto. Ia baru saja kehilangan cucu kesayangannya yang baru berusia 1 tahun 4 bulan, Achmad Daniyal Alfatih. Balita malang tersbut meninggal dunia pada Kamis (15/11) lalu karena tercebur di kolam.

Sebelumnya, Wiranto menuturkan jika cucunya meninggal akibat tercebur ke kolam. Kamis malam, cucunya disemayamkan di rumah duka di Jalan Tulodong Bawah 4 Lama Nomor 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jenazah Achmad Daniyal Alfatih telah dimakamkan Jumat (16/11) di pemakaman keluarga Wiranto di Delingan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Wiranto mengatakan sangat menyayangi cucunya tersebut. Bahkan ia mengungkapkan jika Wiranto selalu meluangkan waktu untuk bermain bersama Achmad Daniyal Alfatih yang masih lucu. Wiranto sendiri mengaku bahwa ia yang kerap mencukur rambut Daniyal hingga plontos  dengan harapan cucunya bisa tumbuh dengan rambut yang lebat. Namun sayangnya, cucu kesayangan Wiranto yang masih batita kini telah tiada dan meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.

Kehilangan salah satu anggota keluarga untuk selama-lamanya memukul perasaan setiap anggota keluarga. Terlebih, anak atau cucu yang masih kecil mendahului ayah, ibu, kakak atau bahkan kakek neneknya untuk menemui Sang Pencipta. Kejadian meninggalnya Achmad Daniyal Alfatih, cucu Wiranto ini tak ayal memang meninggalkan duka yang mendalam.

Dilansir oleh brilio.net pada Jumat (16/11) dari berbagai sumber, untuk membahas lebih dalam soal meninggalnya cucu Wiranto ini. Berikut deretan fakta meninggalnya cucu Wiranto.

1. Ungkapan sedih Wiranto dan Polhukam.

wiranto © 2018 brilio.net

foto: liputan6.com


Ditinggalkan cucu kesayangannya untuk selama-lamanya tentu menjadi duka yang mendalam bagi Wiranto. Cucu Wiranto ini memang masih dalam tahap yang lagi lucu-lucunya, dimasa perkembangannya yang baru menginjak usia 1 tahun 4 bulan, balita malang ini harus berpulang ke surga terlebih dahulu. Wiranto yang kini menjabat sebagai Menkopolhukam pun mengungkapkan rasa sedihnya lewat akun Twitter pribadinya di @Wiranto1947.


Selain Wiranto secara pribadi, pihak Kementrian Politik Hukum dan Keamanan pun mengucapkan belasungkawa atas kejadian ini melalui akun Instagramnya.


2. Tercebur di kolam.

wiranto © 2018 brilio.net

foto: liputan6.com


Kronologi meninggalnya Achmad Daniyal Alfatih, cucu Wiranto ini disebutkan karena kecelakaan di kolam ikan. Ayah almarhum Daniyal, Abdi Setiawan, mengatakan jika Daniyal merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara. Daniyal meninggal karena terpeleset di kolam rumahnya. Pada kejadian itu, Abdi Setiawan sedang berada di luar kota. Dan ia dikabari oleh istrinya, Abdi pun segera memesan tiket pulang untuk melihat kondisi anaknya tersebut.

3. Firasat sang ayah.

wiranto © 2018 brilio.net

foto: merdeka.com


Ayah almarhum, Abdi Setiawan sedang berada di Kendari, Sulawesi Tenggara saat kejadian nahas tersebut terjadi. Dia mengaku jika mempunyai firasat akan kehilangan buah hatinya itu. Dilansir oleh Liputan6.com, Abdi mendapatkan mimpi saat ia dalam pesawat waktu perjalanan ke Kendari.

"Dalam tidur saya bermimpi, saya berada di laut kemudian sambil berenang ada semacam binatang menggigit saya, tapi enggak sakit, biasanya kan kalau ular laut mematikan tapi ini enggak, sampai akhirnya saya berenang sampai ke daratan. Sampai tepian saya melihat ke tengah laut itu, kok ada suatu daratan, yang isinya banyak gedung-gedung indah, terus saya lihat pesawat saya enggak ada, kemudian saya terbangun," ungkapnya. Meskipun terpukul berat, Abdi mengaku tetap mengikhlaskan buah hatinya yang masih kecil tersebut.

4. Wiranto masih di Singapura.

wiranto © 2018 brilio.net

foto: liputan6.com


Mendapat kabar cucunya meninggal, Wiranto yang diketahui sedang berada di Singapura lantaran menemani Presiden Joko Widodo dalam acara KTT ke-33 Asian, langsung pamit, dan bertolak ke Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Saya mewakili pemerintah Indonesia memimpin delegasi pada Pertemuan ASEAN Political and Security Council(APSC) ke 18 di Singapura, Selasa kemarin. Dalam pertemuan tersebut, ada tiga hal utama yang dibahas oleh para perwakilan dari negara ASEAN. Hal yang pertama dibahas yakni mengenai masalah di Myanmar. Dijelaskan, pemerintah Indonesia sudah lama menyarankan agar ASEAN mengambil peran yang cukup besar untuk masalah Myanmar, walaupun memang sudah ada beberapa negara ASEAN secara sungguh-sungguh membantu Myanmar termasuk Indonesia. Hal selanjutnya mengenai keamanan siber. Kemajuan teknologi yang menyangkut kegiatan internet sudah luar biasa. Di ASEAN sendiri perkembangan dari pengguna internet besar sekali jumlahnya sekitar 640 juta pengguna internet di ASEAN. Penggunaan internet tersebut tidak luput dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan termasuk terorisme, apakah brainwash, memberi pelatihan, melakukan satu propaganda tertentu, dan sebagainya. Oleh karena itu, kerja sama masalah siber itu sangat penting. Hal ketiga yang dibahas dan dianggap penting yaitu mengenai "our eyes" yang merupakan bentuk berbagi informasi dan berbagi intelijen untuk kepentingan pertahanan maupun kepentingan yang menyangkut banyak hal termasuk terorisme. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengajak negara-negara ASEAN bersama-sama untuk bagaimana bisa mengamati Our Eyes itu supaya semua yang terjadi di negara lain juga bisa dimengerti. #KTTASEAN #PoliticalSecurity #APSC #Singapura #ASEAN #MenkoPolhukam #MenkoWiranto

A post shared by Wiranto (@wiranto.official) on

 

 Reporter/ Mgg: Renno Hadi Ananta