Brilio.net - Bahtera rumah tangga Ari Wibowo dan Inge Anugrah harus berakhir perceraian. Namun proses perceraian pasangan ini diiringi dengan banyaknya isu, termasuk soal terbatasnya nafkah dari Ari untuk Inge. Bahkan, ibu dua anak mengaku tak memiliki tabungan selama 17 tahun pernikahannya dengan Ari. Kondisi tersebut sampai membuatnya tak bisa membayar pengacara untuk sidang perceraian.

Terkait hal tersebut, banyak yang kemudian penasaran dengan latar belakang Inge sebelum menjadi ibu rumah tangga. Saat menjadi bintang tamu di Podcast dr. Richard Lee, Inge mengungkapkan jika ia sempat menempuh pendidikan hingga S2 di Melbourne, Australia, sebelum menikah dengan Ari Wibowo.

pekerjaan inge anugrah sebelum menikah © YouTube

foto: YouTube/dr. Richard Lee, MARS

"Aku ambil psikologi. Kalau S1-nya aku kelarin dalam 3,5 tahun. Pindahlah aku ke Melbourne (dari Kanada) untuk ambil S2. Aku ambil (jurusan) early childhood education for kids with special mix. Untuk anak-anak usia TK yang punya kebutuhan khusus" tuturnya dilansir brilio.net, Selasa (6/6).

 

 

 

 

Di Negeri Kanguru tersebut Inge pertama kali bertemu dengan Ari. Pertemuan mereka terjadi ketika Ari menjadi undangan untuk kesaksian di gereja Melbourne. Mereka pun saling bertukar nomor telepon dan timbulah benih-benih cinta di antara keduanya.

"Di Melbourne ketemu Ari, pada saat ada undangan untuk testimoni, kasih kesaksian di gereja. Aku ke gereja, perkumpulan orang-orang Indonesia kan. Jadi waktu itu, dia kasih kesaksian di gereja-gereja Indonesia yang ada di Melbourne," imbuhnya.

Cinta mereka pun masih terjalin sampai Inge pulang ke Indonesia. Diceritakan Inge, jika ia sempat bekerja usai menyelesaikan pendidikan S2 di Melbourne, Australia. Sampai akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti bekerja setelah menikah dan dikaruniai anak pertama.

pekerjaan inge anugrah sebelum menikah © YouTube

foto: YouTube/dr. Richard Lee, MARS

"Aku pulang (ke Indonesia) kerja dulu, lalu diajak menikah, oke. (Setelah) menikah masih kerja. Pas aku hamil Kenzo, sudah lahir, barulah aku memutuskan setop (kerja)," kata Inge.

Memiliki background pendidikan di dunia anak-anak, Inge menyebut jika dirinya pernah bekerja di Wisma Kyoei Prince sebagai program coordinator. Kala itu, ia bekerja dengan membuka program workshop untuk metode pembelajaran guru-guru sekolah.

"Wisma Kyoei Prince. Di situ ada satu tempat kayak untuk pelatihan guru-guru, kita kayak kasih workshop untuk guru. Jadi, bisa di-apply di sekolah masing-masing. Program koordinator, aku kasih workshop buat guru-guru untuk diajarkan di sekolah," jelasnya.