Sara Wijayanto ungkap trauma diejek jelek jadi alasan permak wajah, jalani oplas karena ingin bahagia

Brilio.net - Artis dan YouTuber Sara Wijayanto akhirnya terbuka soal alasannya melakukan operasi plastik (oplas). Istri pesulap Demian Aditya itu mengaku telah tiga kali menjalani prosedur operasi hidung, dengan dua kali dilakukan di Jakarta dan yang terakhir di Amerika Serikat.

Sara menjelaskan bahwa keputusannya menjalani oplas bukan semata demi penampilan fisik, melainkan berakar dari pengalaman emosional di masa lalu. Ia bercerita pernah mengalami perlakuan buruk dari seseorang hingga membuatnya kehilangan rasa percaya diri dan merasa tidak pantas dicintai.

"Jadi aku percaya bahwa diri aku tuh jelek. Aku kayak laki-laki, aku enggak worth it, bahwa apa ya? Kayak aku tidak pantas untuk dicintai gitu. Karena, benar-benar kayak aku bisa diberdiriin di depan kaca tuh. Terus dia gini, 'Lu lihat ya, lu tuh jelek banget. Enggak ada cowok yang mau  sama lu kayak gini, lu tuh beruntung sama gue gitu,'"ungkap Sara Wijayanto dalam podcast bersama Ivan Gunawan.

Lebih lanjut, Sara menegaskan bahwa keputusannya untuk melakukan operasi plastik bukan bentuk ketidaksyukuran, melainkan bagian dari proses mencintai diri sendiri (self-love).

"Oh, kalau orang operasi itu operasi itu tidak bersyukur. Enggak juga. Justru karena I feel like gua mau bikin aku merasa bahwa aku mau bikin aku happy, ya udah aku bisa. Kenapa enggak?" jelasnya.

foto: Instagram/sarawijayanto

Ivan Gunawan yang hadir dalam podcast tersebut bahkan memuji hasil operasi Sara. “Gimana enggak cantik, orang hidungnya Rp600 juta,” katanya.

Sara menambahkan, setiap orang berhak melakukan perubahan pada dirinya selama itu dilakukan dengan kesadaran penuh dan didasari rasa cinta terhadap diri sendiri.

"Salah satu bentuk self-love aku, perawatan aku ini. Itu kan sama dengan menjaga kan, kita mau preserve apa yang kita punya gitu," ujarnya.

Sebelum mencapai hasil yang diinginkan, Sara sempat dua kali gagal menjalani oplas. Ia akhirnya memilih dokter di Amerika Serikat untuk operasi ketiganya. Prosedur tersebut berlangsung selama delapan jam dan melibatkan penggunaan tulang iga untuk membentuk ulang struktur hidungnya.