Ia berharap hasil judicial review dari Mahkamah Konstitusi sebelum menerapkan pajak hiburan bisa adil untuk pelaku usaha. Jika pada akhirnya ditetapkan besaran pajak paling rendah 40 persen dan paling tinggi 75 persen, Inul tak memungkiri jika akan menutup usaha tempat hiburannya.

"Semoga palu MK palu keadilan bukan palu bikin buntung kayak lagu saya buaya buntung, di kaji Ulang … ulang dan ulang sampe dpt hasilnya. nek tetep ketemu 40% siap2 tutup .wis gak bisnis2an, buyaaaarr…," ujarnya.

Bukan tanpa alasan, pasalnya ia harus menggaji para karyawannya yang tak sedikit. Dengan besaran pajak yang menurutnya terlampau tinggi itu, ia akan kesulitan untuk mendapatkan pemasukan. Kebijakan yang tengah digadang-gadang oleh Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini disebut akan mengancam 5000 pegawai untuk dirumahkan.

inul protes kenaikan pajak hiburan © instagram

foto: Instagram/@inul.d

"repot amat, 5000 pegawai + anak bojone yg ikut makan gajine (kelg) total 20000 org yg ga bs makan … enak wis. aku yo gak mumet !! untung yo gak !! 17 thn berjuang untung nya cuma bs kasih makan org, utk cuan yo gak onok blass !!," curhat Inul.

Inul meminta pemerintah untuk membedakan izin dan aturan pajak karaoke keluarga dan kelab malam. Mengingat, dari sisi pendapatan keduanya sangat jauh berbeda. Terlebih, kelab malam boleh menjual minuman mengandung alkohol yang bisa meraup untung besar.

"Bapak mbedahnya yang AJEB2, dung dang dung dem dem,discotique,Club malam …mbedah karaoke keluarga paaaaaaakkk,tempat sy bukan kebutuhan mewah, gak ada jeb ajeb ajeb, adanya cuma keluarga nyanyi gelas2 kaca sambil makan kacang dan just jeruk pak," papar ibu satu anak ini.

Menambahkan, istri Adam Susesno ini berharap jika rencana tersebut bisa dikaji ulang. Lantaran, bisa berdampak langsung dengan menurunnya pelanggan untuk menikmati karaoke di tempat usahanya.

"ayuk pak usaha saya di bedah, isine cuma F&B dan room tok til pak, jgn di samain ,isine gak ada apa apa , gak ada LC-MIRAS-Live music dll. Bapak mau ambil dr sisi manapun dr komponen mana aja abot dikami tetep gak nutut pak," ungkapnya.